Tahap Testing Program (lanjutan) Pertemuan ke-7
Bahasan Materi Pengujian struktur control Matriks grafik Test kondisi Test aliran data
Matriks Grafik Matriks bujur sangkar yang ukurannya (jumlah baris dan kolom) sama dengan jumlah simpul pada grafik alir. Baris dan kolom sesuai jumlah node yg diidentifikasi, entri matriks sesuai dengan edge antara simpul. Node pada grafik alir diidentifikasi dengan bilangan, sedangkan edge pada grafik alir diidentifikasi dengan huruf.
Contoh 1 Terhubung Ke Node 2 1 2 3 4 5 Node 4 3 5
1 2 Soal : Tentukan kompleksitas siklomatis dari grafik alir disamping dengan menggunakan Matriks grafik 4 3 6 5 7 8 9
Pengujian Struktur Control Pengujian Kondisi Metode desain test case yang menggunakan kondisi logis yang ada pada suatu program. Kondisi sederhana adalah variabel Boolean atau suatu persamaan hubungan (relasional). Contoh : IF A = 0 THEN …… IF A = 1 THEN ……. IF A = B THEN …… IF A < B THEN …… IF A > B TEHN …… IF A <= B THEN …… IF A >= B THEN …… IF A <> B THEN ……
Persamaan relational dapat mengambil bentuk : Dimana : E1 (operator relasional) E2 Dimana : E1 dan E2 a/ persamaan aritmatika Operator relasional a/ salah satu dari operator berikut ini : “<“, “≤”, “=“, “≠”, “¬ =“ (pertidaksamaan) ”>”, dan “≥”
Kondisi tanpa persamaan relasional disebut persamaan Boolean. Kondisi gabungan terdiri dari dua atau lebih kondisi sederhana, operator Boolean, dan tanda kurung. Contoh : IF (A > B AND A > C) THEN …… IF (A > B AND A < C) THEN …… IF (A > B AND A <= C) THEN…… IF (A> B OR A > C) THEN …… IF (A> B OR A < C) THEN …… IF (A > B OR A <= C) THEN…… Operator Boolean yang diijinkan dalam suatu kondisi gabungan meliputi : OR (“ﺍ”), AND (“&”), dan NOT (“¬”) Kondisi tanpa persamaan relasional disebut persamaan Boolean.
Komponen-komponen yang mungkin ada dalam suatu kondisi meliputi : Operator Boolean, Variabel Boolean, Tanda kurung Boolean (mengelilingi suatu kondisi gabungan atau sederhana), Operator relasional, dan Persamaan aritmatika.
Bila suatu kondisi tidak benar, maka paling tidak salah satu komponen dari kondisi tersebut salah. Tipe kesalahan pada suatu kondisi meliputi : Kesalahan operator Boolean (adanya operator yg salah/hilang /ekstra) Kesalahan variabel Boolean Kesalahan tanda kurung Boolean Kesalahan operator relasional Kesalahan persamaan aritmatika
Kesalahan operator Boolean (adanya operator yg salah/hilang /ekstra) Cth : Lagi:=‘Y’; Ulang:= Lagi=‘Y’ and Lagi=‘y’ IF ulang = True Then goto awal Kesalahan variabel Boolean cth : IF ulg = True Then
Kesalahan tanda kurung Boolean cth : IF NOT (KETEMU=TRUE and i>5) then write (‘Data tidak ada’); Kesalahan operator relasional Nilai:=N≤80 IF Nilai=True then write (‘A’); else….
Kesalahan persamaan aritmatika cth : t:=10; a:=5; B:=4 L:= a + b * t /2
Yg benar : Ulang:= Lagi=‘Y’ OR Lagi=‘y’ IF Ulang = True Then IF NOT(KETEMU=TRUE) and i>5 then write (‘Data tidak ada’); 4. Nilai:=N≥80
Pengujian Aliran Data Memilih jalur pengujian dari suatu program sesuai dengan lokasi definisi menggunakan variabel-variabel pada program. Pengujian aliran data efektif untuk perlindungan dari kesalahan karena statemen pada suatu program berhubungan dengan yg lainnya sesuai dengan definisi dan penggunaan variabel. Masalah cakupan pengujian pengukuran dan pemilihan jalur pengujian lebih sulit dibandingkan dengan masalah yg berhubungan dengan pengujian kondisi.