Korespondensi Bunyi Korespondensi bunyi merupakan kesejajaran atau kesepadanan bunyi pada posisi yang sama yang terdapat pada bahasa-bahasa cabang yang bersifat horizontal. Kesejajaran / kesepadanan tersebut terlihat pada kesamaan/kemiripan bentuk dan arti.
*proto A B C Cara Korespondensi bunyi: Daftarkan kata-kata dari bahasa yang diteliti Perbandingkan fonem demi fonem pada posisi yang sama Cari pasangan yang mengandung perangkat sama
Gloss Yunani Latin Sansekerta Gotik 1 oinos ūnus ékas ains 2 dýo duo dvá twai 3 treis tres tráyas threis 4 téttares quattuor ĉatváras fidwor 5 pénte quīnque paňca fimf 6 heks sex sas sáihs 7 heptá septem saptá sibun 8 októ octó astā ahtau 9 en-nea novem náva niun 10 déka decem dāša táihun
a ~ a/#-- d ~ t/V-V e ~ i/--# Contoh beberapa pasang kosakata bahasa Bima dan Manggarai Gloss BM MG Hati ade ati Susu susu susu Hidung ilu isuŋ Korespondensi dari data di atas a ~ a/#-- d ~ t/V-V e ~ i/--#
Metode Rekonstruksi dan Refleksi Rekonstruksi merupakan pembentukan kembali unsur bahasa yang telah hilang melalui bentuk atau gejala pada bahasa- bahasa turunan. Bersifat hipotesis Terdapat dua jenis, yaitu rekonstruksi internal dan rekonstruksi eksternal
Rekonstruksi internal, rekonstruksi di dalam sebuah bahasa tanpa dikaitkan dengan bahasa lain untuk menemukan protobahasa dalam sebuah bahasa dan melihat perkembangannya. Rekonstruksi eksternal, rekonstruksi untuk menentukan proto kelompok bahasa.
Menurut Yule (1985: 170) rekonstruksi didasarkan pada: 1. prinsip mayoritas (majority principle) 2. prinsip perkembangan paling alamiah (most natural development principle)
Berdasarkan prinsip pertama, jika dalam seperangkat bentuk terdapat tiga bentuk dimulai dengan fonem [p] dan satu bentuk dimulai dengan fonem [b], maka tebakan kita fonem proto dari bahasa tersebut adalah /p/.
Prinsip perkembangan paling alamiah didasarkan pada: vokal yang berkedudukan pada posisi final sering hilang Bunyi-bunyi tak bersuara berubah menjadi bunyi bersuara di antara vokal Bunyi hambat berubah menjadi bunyi frikatif Konsonan bersuara menjadi tak bersuara pada posisi final
Langkah Rekonstruksi Pengamatan pada setiap pasangan kosakata pokok (KKP) Ambil bunyi yang sama pada posisi yang sama Untuk bunyi yang mirip perhatikan bunyi mana yang paling dominan Proses, arah, dan hasil dari bawah (bahasa cabang) sampai bahasa proto Contoh Data bahasa cabang : manis; manis; manes; manes; manes Dari data tersebut bahasa protonya adalah *manes
Refleksi Proto Merupakan gambaran proto yang terlihat pada cabang-cabang atau bentuk yang telah berkembang dari bentuk asal. *proto A B C
Tipe Perubahan Bunyi Retensi, bentuk dan arti yang tertinggal/bertahan pada bahasa cabang contoh *susu(PAN) > susu pada BJ, BS, BI Inovasi, bentuk pada cabang hanya mirip dengan proto dan kemiripan itu memenuhi kaidah perubahan bunyi/hukum bunyi. contoh *teluq > tolu (komering Ulu)
3. Kreasi Baru, bentuk bahasa cabang yang sama sekali tidak sama dengan bahasa proto, namun artinya sama. contoh *ikur (PAN) > gundan (KU) 4. Penghilangan fonem, fonem proto pada bahasa cabang tidak ditemukan lagi. (ASA) *qatap > atap : *q > θ /#-- 5. Penambahan fonem, penambahan fonem pada bahasa cabang yang semula pada bahasa proto tidak ada. (PEP)
Monoftongisasi, lebih dari satu fonem proto menjadi sebuah fonem pada bahasa cabang contoh *matey > mati Pelemahan bunyi (lenisi) *pinta > winta *pilu > wilu Bunyi kuat : [b, p, f, x, v, a, d, s, k] Bunyi lemah : [p, f, h, h, w,ә, l, r, ?]
Cucu sopyan selalu bertasbih cukup sekian dan terima kasih
Latihan Tentukan bahasa proto dari data bahasa cabang berikut! mataq; mata; moto; mata; matah *mata Kita; kito; keta; kitaq *kita Huraŋ; huraŋ; uraŋ; odaŋ *hurang