Pengaruh Tambahan Nutrisi (Fortifikasi) Asam Folat pada Makanan Terhadap Asupan Asam Folat di Amerika Serikat Oleh: Diniwati 20504003
PENDAHULUAN Kebijakan lembaga Admininistrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), mulai tahun 1998 sereal harus diperkaya dengan asam folat (asam pteroylglutamat, buatan, yang dioksidasi dari folat) Tujuan utama: untuk mengurangi terjadinya cacat tabung neural ( NTDs), manfaat sekunder diduga dapat mencegah penyakit jantung dan kanker tertentu, yang berkaitan dengan status folat yang rendah. Perkiraan awal FDA, diharapkan terjadi peningkatan dalam asupan folat oleh orang dewasa antara 70 dan 130 µg/d tergantung pada usia dan pola konsumsi. Kesuksesan dari fortifikasi dapat dilihat dari peristiwa menurunnya kekurangan folat. Sampai saat ini, belum ada penentuan pengaruh fortifikasi terhadap konsumsi folat yang sebenarnya. Studi intervensi dan observasi dilakukan para peneliti Amerika Serikat untuk memperkirakan pengaruh dari penambahan nutrisi asam folat terhadap sejumlah folat yang dikonsumsi oleh seseorang di Amerika Serikat.
TINJAUAN PUSTAKA Fortifikasi mempunyai arti khusus yaitu penambahan nutrisi dan pemilihan makanan yang berperan sebagai karier (pembawa) yang memiliki kriteria tertentu, sehingga produk yang difortifikasi akan menjadi sumber nutrisi yang baik untuk populasi target. Tujuan fortifikasi: untuk memelihara mutu nutrisi pada makanan, pemeliharaan tingkat nutrisi yang cukup untuk mencegah defisiensi nutrisi pada populasi yang besar atau dalam kelompok yang berhadapan dengan resiko defisiensi tertentu ( Seperti, usia yang lebih tua, vegetarian, wanita-wanita hamil, dll.), untuk meningkatkan nilai gizi yang ditambahkan pada suatu produk ( pandangan komersil), dan untuk menyediakan fungsi teknologi tertentu di dalam pengolahan makanan
TABLE 1. Makanan yang difortifikasi Agen fortifikasi Garam yodium, besi, tepung Tepung , roti, beras Vitamin B1, B2, niasin, besi Susu, margarin Vitamin A and D Gula, monosodium glutamat, teh Vitamin A Formula bayi, biskuit besi
Asam folat Asam folat merupakan vitamin B yang dapat membantu tubuh untuk membuat sel baru yang sehat Asam Folat ( asam folinat, folasin, asam pteroylglutamat) adalah penting untuk sintesis adenin dan timin, dua dari empat asam nukleat yang menyusun gen kita, DNA dan kromosom kekurangan Asam folat dapat menyebabkan suatu kekacauan yang luas mulai dari penyakit Alzheimer's ke atherosclerosis, serangan jantung, stroke, osteoporesis, kanker servik dan kanker usus besar, depresi, dementia, belah-belah pada langit-langit mulut dan bibir ; hilang pendengaran, dan cacat tabung neural. Asam folat juga diperlukan oleh wanita sebelum dan selama masa kehamilan, dapat membantu mencegah penyakit cacat lahir bayi seperti pada otak atau saraf
METODE PENELITIAN Studi Intervensi: menentukan hubungan antara asupan asam folat kontrol (dikendalikan) dengan peningkatan konsentrasi folat dalam serum atau plasma Studi observasi: menentukan pengaruh dari fortifikasi asam folat terhadap konsentrasi folat pada serum dan plasma Statistik: Analisa Regresi linier data dari hasil studi yang telah diterbitkan digunakan untuk menentukan hubungan antara suatu dosis asam folat kronis dan peningkatan konsentrasi folat dalam plasma atau serum pada keadaan tetap.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma folat diamati dalam studi intervensi yang menguji pengaruh dari konsumsi asam folat secara oral.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Hubungan antara asupan asam folat kontrol dan perubahan konsentrasi folat dalam serum atau plasma.
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Intervensi Dari 4 studi ( 10, 12, 13, 15; tabel 1), telah diamati bahwa terjadi korelasi linier positif ( n= 12 poin data; r= 0.984, P<0.0001) antara angka median atau nilai rata-rata perubahan konsentrasi folat di dalam serum atau plasma dengan konsumsi asam folat per hari (gambar 1). Pada keempat studi tersebut, subjek sebelumnya berpuasa, sebelum darahnya diambil. Persamaan regresi yang diperoleh dari studi intervensi (gambar 1) menyatakan bahwa peningkatan di dalam asupan asam folat pada 70-130 µ g/hari, peningkatan yang diprediksikan FDA akan diperoleh dari fortifikasi, akan mempengaruhi peningkatan di dalam serum atau konsentrasi plasma folat antara 1.9 dan 3.5 µ g/L.
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Observasi 3 studi observasi menemukan peningkatan yang jauh lebih besar jauh di dalam serum atau konsentrasi plasma folat setelah dilakukan fortifikasi.
Studi Framingham Offspring HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Framingham Offspring Nilai rata-rata geometris meningkat dalam konsentrasi plasma folat setelah berpuasa yaitu 5.4 µg/L untuk subjek yang tanpa supplemen (n=248) sample antara Januari 1991 dan Desember 1994 dan selanjutnya antara September 1997 dan Maret 1998.
HASIL DAN PEMBAHASAN Laboratorium California Dengan cara yang sama, angka median konsentrasi folat dalam serum dari sampel rutin yang diukur melalui laboratorium di California ( 17) yang meningkat dengan 6.0 µ g/L antara 1994-1995 ( n= 29 243) dan 1998 ( n= 26 662). Prediksi kebalikan yang menggunakan persamaan regresi diperoleh pada gambar 1 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dalam kelompok studi ini oleh 215-240 µg/hari, nilai berturut-turut kira-kira dua kali yang diramalkan oleh FDA.
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi NHANES III Dengan cara yang sama, konsentrasi folat dalam serum meningkat sampai 7.9 µg/L, yang diamati pada wanita-wanita tanpa asupan suplemen antara Survei Pengujian Ilmu Gizi dan Kesehatan Nasional yang ketiga ( NHANES III, 1988 sampai 1994) dan NHANES yang tahun 1999 menyatakan bahwa konsumsi folat meningkat dengan >200 µg/hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Penambahan nutrisi asam folat (fortifikasi) pada produk makanan sereal-padi-padian di Amerika Serikat telah meningkatkan asupan asam folat tertentu sebesar >200 µg/hari, kira-kira dua kali 70-130-µg/hari peningkatan yang diramalkan oleh FDA. Hal tersebut menyatakan bahwa pengaruh dari fortifikasi asam folat terhadap asupan asam folat telah melewati prediksi awal. Perbedaaan ini mungkin disebabkan oleh kelebihan fortifikasi dalam skala besar. Studi Awal menyatakan bahwa makanan yang difortifikasi khususnya mengandung 160% sampai 175% dari kandungan folat yang mereka prediksikan.