Subdit Industri kecil & Rumah Tangga Direktorat Statistik Industri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOORDINASI BAWAS - BPKP : PENINGKATAN KUALITAS LK TA.2011
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TEKNIK PENYUSUNAN KLAIM (TEORI)
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
START.
Laporan kepada Bapak Mendikbud RI
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
SURVEI CONTOH Rancangan Survei Ekonomis/ The Economic Design Survey
Bab 11B
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
UKURAN PENYEBARAN DATA
METODE Statistika BAB 1. PENDAHULUAN.
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Rancangan Survei Ekonomis The Economic Design of Surveys.
: : Sisa Waktu.
Pendugaan Parameter dan Besaran Sampel
ANGGARAN PRODUKSI.
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
Peluang.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Subdit Statistik Industri Kecil dan Rumahtangga
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Aritmatika Bilangan Biner
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
Pengelolaan Dana Hibah
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
ANGGARAN PRODUKSI.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
Transcript presentasi:

Subdit Industri kecil & Rumah Tangga Direktorat Statistik Industri Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan Subdit Industri kecil & Rumah Tangga Direktorat Statistik Industri Badan Pusat Statistik

SURVEI IBS BULANAN Sektor Industri Pengolahan merupakan satu diantara sektor-sektor ekonomi yang memberi andil signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hasil Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) bulanan sebagai data strategis, merupakan indikator dini berupa angka indeks. Pelaksanaan pertama kali tahun 1976

SURVEI IBS BULANAN Penggunaan hasil Survei IBS Bulanan Penghitungan Pertumbuhan Produksi IBS bulanan triwulanan, dan tahunan Penyusunan Indeks Produksi IBS bulanan, triwulanan, dan tahunan Rilis BRS (Berita Resmi Statistik) Industri Triwulanan Penyusunan PDB Triwulanan Rakortas Bidang Ekonomi setiap bulan Laporan SDDS/IMF (Special Data Dessemination Standard-International Monetary Fund) bulanan Laporan atas permintaan Pemerintah/Presiden, DPR, dan Menteri, sifatnya insidentil dan dadakan

TUJUAN 1. Untuk menghasilkan indeks yang lebih rinci sampai dengan 3-digit, 2-digit, 1-digit (total) revisi 3 untuk level nasional. 2. Untuk menghasilkan indeks 2-digit level Provinsi di Pulau Jawa dan 1-digit (total) pada level seluruh provinsi revisi 3 (kecuali Sulawesi Barat dan Maluku Utara) . 3. Untuk menghasilkan Indeks Industri IBS Bulanan yang lebih valid dan reliable yang digunakan untuk penghitungan PDB Triwulanan sampai dengan 3-digit, 2-digit ISIC, 1-digit (total) revisi 3 dan PDRB Provinsi hanya sampai dengan 1- digit (total).

SURVEI IBS BULANAN Kecepatan dan keakurasian respon data perlu diperhatikan. Pemasukan data IBS bulanan sangatlah URGENT dan WAJIB terpenuhi. Dokumen Survai IBS Bulanan harus masuk ke BPS u.p. Subdit Stat. IKR, paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Contoh: Data bulan Mei 2010 harus sudah diterima di Subdit Statistik IKR sebelum tanggal 20 Juni 2010. Hasil Survei : Indeks dan Pertumbuhan Produksi, Harga, serta Pekerja

Publikasi Indeks Bulanan 1 Bulan : Angka Sangat Sangat Sementara () 2 Bulan : Angka Sangat Sementara () 3 Bulan : Angka Sementara () 4 Bulan : Angka Tetap BRS setiap Triwulan ()

Perkembangan Sampel Survei IBS Kerangka Sampel (Tahun) Tahun Dasar (=100) Jumlah Sampel Metode Penghitungan Keterwakilan KBLI Periode Survei 1976 - 1985 1975 479 Modified Laspeyres 5-digit Rev. 1 Triwulanan 1986 - 1988 1983 3.759 1989 - 1993 1988 1.530 Divisia 5-digit Rev. 2 1993 – 1999 1990 1993 1.722 Triwulanan dan Bulanan 2000 – 2004 1996 992 Discrete Divisia 3-digit Rev. 3 2002 - 2009 2000 600 2-digit Rev. 3 Bulanan 2010 - 2005 1.576 3-digit, Rev. 3

Menjaga Keterwakilan Sampel Sampel Baru dan Sampel Lama Uraian Sampel Lama Sampel Baru Frame Survei IBS Tahunan Tahun 2000 Tahun 2005 Banyak Sampel 600 Perusahaan 1532 Perusahaan Share terhadap output Populasi 56.38% 74.45% Publikasi ISIC rev 3 2-dijit dan 1-dijit (total) 3-dijit dan 2-dijit serta 1-dijit Wilayah Nasional Provinsi, Nasional

Design Sampel IBS Bulanan Sampling Frame  Survei IBS Tahun 2005. Data Pendukung  Survei IBS Tahun 2004, 2003 dan Direktori Perusahaan IBS s.d. Tahun 2009. Tahapan : a. Perusahaan yang tutup dikeluarkan dari kerangka sampel. b.Cleaning Data yang outlier. Data yang dikategorikan “outlier” adalah perbandingan peubah pekerja dan output data tahun 2005 terhadap tahun 2004 dan data tahun 2004 terhadap tahun 2003.

c. Penentuan Cut-off Point. Semua perusahaan di tahun 2005 diurutkan (di- sort) berdasarkan nilai output secara menurun, dari yang terbesar sampai yang terkecil. Seluruh perusahaan yang nilai outputnya berada di atas nilai “Cut-off point” = Rp 606.02 milyar dipilih secara certainty yang dikategorikan sebagai sampel “C1”. d. Output per tenaga kerja 1% tertinggi Semua perusahaan diurutkan kembali berdasarkan produktivitas tenaga kerja (rasio output terhadap banyaknya tenaga kerja). Seluruh perusahaan yang output per tenaga kerjanya 1% tertinggi dipilih secara certainty yang dikategorikan sebagai sampel “C2”.

e. Meningkatkan cakupan survei Pemeriksaan sebaran data yang sudah terpilih “C1” dan “C2” untuk frekuensi, share of output, dan ratio of output per 3-digit ISIC. Khususnya untuk ISIC yang mempunyai ratio of output < 50%, tetapi share of output-nya berada pada top 25%, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa ISIC tersebut cukup penting. Oleh karena itu, ISIC tersebut diambil sampel secara khusus, dikategorikan sebagai sampel “C3”.

f. Begitu juga dengan share of output per provinsi yang belum memenuhi >50 %, maka perlu diambil lagi sampel untuk memenuhi share per provinsi dikategorikan “C4”. g. Teknik sampling yang digunakan adalah “Probability Proportional to Size” (PPS) dikategorikan dalam S

Frame dan Sampel Perusahaan IBS Bulanan Tahun 2005 Jumlah Perusahaan % Jumlah Perusahaan Output 05 Share of Output 05 to Total Sample (%) Share of Output 05 to Total Output (%) Frame 2005 Sample 2005 Cut Off C1 C2 C3 C4 S 20,164 1,532 405 88 25 130 884 100 26.44 5.74 1.63 8.49 57.70 1,039,651,862,182 758,665,624,072 606,022,110,490 18,245,227,622 4,255,851,774 9,184,226,195 120,958,207,991 100.00 79.88 2.40 0.56 1.21 15.94 74.46 59.29 1.81 0.43 0.89 12.04

Hasil Penarikan Sampel Lama Perbandingan Hasil Penarikan Sampel Lama dengan Sampel Baru Hasil Penarikan Sampel Lama No Kode Jumlah KETERANGAN 1 C1 116 Output Perusahaan  750 Milyar 2 C2 156  750 Milyar dan Output per TK  1% 3 S 328 Dipilih secara acak Hasil Penarikan Sampel Baru No Kode Jumlah KETERANGAN 1 C1 409 Output Perusahaan  Rp 606.02 Milyar 2 C2 89 Output per TK  1% 3 C3 25 Rasio Output < 50% dan share output > 25% 4 C4 146 Share of output per provinsi < 50% 5 S 907 Dipilih secara acak

Sebaran Perusahaan IBS Bulanan Frame 2005 Menurut Provinsi dan Kode

Perbandingan Hasil Penarikan Sampel Lama dengan Sampel Baru (…Lanjutan) Sampel Kode C perusahaan harus respon Peranan perusahaan terhadap populasi sangat besar, sehingga berpengaruh pada penghitungan indeks. Keterangan PENTING pada daftar sampel : Perusahaan harus respon, karena sangat berpengaruh pada penghitungan indeks ISIC 2 digit.

Permasalahan Sampel Implikasi penggunaan panel sampel : Tidak mengikuti perkembangan populasi. Munculnya perusahaan baru. Ada perusahaan yang telah mati/tutup/ganti sektor dsb. Kekuatan penggambaran perkembangan pertumbuhan produksi populasi menjadi berkurang. Adanya penimbang sampling untuk tiap-tiap perusahaan, sehingga perusahaan yang tutup tidak dapat diganti perusahaan lain. Penggantian sampel hanya dapat dilakukan secara serentak

Sistim Operasional Pengiriman Questioners Penerimaan Questioners Pengolahan & Evaluasi Follow Up Ke Perusahaan Entry Data & Editing Publikasi & Diseminasi

Manajemen Survei Pencacahan survei IBS bulanan dilaksanakan oleh BPS Kab/Kota/Prop dan bertanggung jawab sepenuhnya dengan biaya pelaksanaannya (pencacahan dan revisit) tersedia dalam DIPA BPS Kab/Kota. Pengumpulan data: - Kunjungan langsung ke perusahaan oleh petugas BPS Kab/Kota/Prop. - E-mail - Telepon - Faximili. Perusahaan yang belum respon sesuai periodenya, harus ditanyakan via telpon dan dilakukan revisit. Perusahaan yang non-respon dan “sulit”, agar diupayakan untuk respon dan apabila respon agar tetap dipelihara kelancarannya.

Manajemen Survei (...Lanjutan) Membina hubungan baik dengan contact person di perusahaan. Hal ini sangat penting karena hubungan yang baik akan sangat membantu kelancaran survei. Hubungi contact person perusahaan yang akan dikunjungi dalam rangka pencacahan maupun pada saat akan melakukan kunjungan ulang (revisit). Kuesioner hasil pencacahan sebelum dikirim ke BPS, hendaknya diperiksa lebih dahulu dan apabila ada isian yang meragukan agar dikonfirmasikan kembali ke perusahaan responden. Dokumen kuesioner hasil pencacahan yang sudah diperiksa, segera dikirim ke BPS (Subdit Stat. IKR) dan jangan ditunggu hingga selesai semua.

Contoh Kuesioner

PENGISIAN KUESIONER Kuesioner surveI IBS Bulanan dikirim ke perusahaan industri terpilih secara berjenjang melalui BPS Provinsi sampai kepada petugas pencacah. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota secara langsung bertanggung jawab baik terhadap kelancaran jalannya survei, pemasukan dokumen, maupun kualitas isiannya. Kemudian pengiriman kembali ke BPS RI biasanya BPS daerah dan perusahaan mengirimkan langsung ke BPS RI melalui e-mail atau Faksimili

Prosedur kunjungan ke perusahaan sebagai berikut: a. Hubungi melalui telepon contact person perusahaan yang akan dikunjungi untuk merancang pertemuan. b. Menjelaskan maksud kedatangan serta latar belakang adanya survei bulanan, kegunaan angka indeks produksi bulanan bagi pemerintah maupun bagi perusahaan itu sendiri. c. Sampaikan ke pihak perusahaan beberapa pasal UU No. 16 tahun 1997 tentang statistik yang relevan dengan penyelenggaraan survei tersebut, terutama yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab BPS, kewajiban responden dan kerahasiaan data serta sanksinya. d. Ucapkan terima kasih kepada perusahaan yang telah merespon dengan baik.

Pengisian hendaknya ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER Pengisian hendaknya ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Tulisan atau angka-angka harus ditulis pada tempat yang telah ditentukan. Pegang teguh konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan Perhatikan instruksi, tata cara pengisian setiap kolom dan baris.

5. Teliti sekali lagi isian dari kuesioner 5. Teliti sekali lagi isian dari kuesioner apakah sudah lengkap dan benar. Apabila terdapat keraguan terhadap angka-angka yang diisikan/ dilaporkan, agar ditanyakan kembali kepada perusahaan apakah angka-angka tersebut memang sudah benar. Kalau ternyata terdapat kesalahan, maka perbaikilah sesuai dengan penjelasan perusahaan sebelum meninggalkan perusahaan.

Pengisian Kuesioner Kuesioner shuttle form (survei berjalan selama satu tahun dan bulan Desember tahun sebelumnya dalam satu lembar) memudahkan pemeriksaan konsistensi pengisian kuesioner antar bulan. Satuan standar untuk komoditi, seperti: M3, Kg, Ton, Buah, Pasang. Satuan harus sama untuk setiap bulannya. Bila ada perubahan satuan, dilakukan konversi supaya satuannya sama.

Persentase realisasi produksi terhadap kapasitas penuh (full capacity) Besarnya persentase dari nilai komoditi yang benar-benar diproduksi selama satu triwulan (realisasi produksi) dibandingkan dengan perkiraan nilai komoditi yang diproduksi apabila seluruh mesin dan peralatan di perusahaan tersebut dioperasikan secara penuh (full capacity) pada triwulan tersebut

Lanjutan …. Contoh: PT. Makmur selama triwulan yang lalu menghasilkan 600 pasang sepatu dewasa dan 900 pasang sepatu anak-anak. Dengan 1000 pekerja dan peralatan yang dimiliki, usaha tsb mampu memproduksi sepatu dewasa dan anak-anak masing-masing sebanyak 1000 pasang sepatu. Harga jual sepatu dewasa Rp. 125.000,- sepasang dan sepatu anak-anak Rp. 40.000,- sepasang. Maka: Nilai Realisasi Prod = (600 x Rp.125.000,-) + (900 x Rp.40.000,-) = Rp.111.000.000,- Nilai Prod pd Kapasitas Penuh = (Rp.125.000 + Rp.40.000) x 1000 = Rp.165.000.000,- Realisasi Produksi terhadap Kemampuan Maks Persh = (Rp 111.000.000,-/Rp 165.000.000,-) x 100% = 67,27 persen

Kualitas Isian Kuesioner Kuesioner tidak terisi seluruhnya, antara lain: Banyaknya tenaga kerja Persentase kapasitas produksi Nilai Produksi Kapasitas Produksi (hanya sekitar 20 % yang terisi) Industri musiman (misalnya: industri gula) apabila sedang tidak ada produksi, boleh diisikan banyaknya tenaga kerja saja. Industri makloon (misalnya: PT Guna Nusa, industri anjungan lepas pantai di Serang), nilai produksi dapat di proporsikan setiap bulannya, jangan hanya diisi tenaga kerja saja. Fluktuasi isian volume/banyaknya produksi dan banyaknya tenaga kerja, ada perubahan (naik/turun) sampai 300 % setiap bulannya tanpa ada catatan.

Implementasi Pelaksanaan Survei Mengumpulkan kuesioner “Shuttle Form” Pengumpulan data via faximile, e-mail, dan pos kilat Kunjungan langsung ke perusahaan hanya untuk hal-hal yang tertentu saja Diharapkan Data lebih konsisten BPS dan perusahaan mempunyai file data Mudah meng-update data Lebih cepat & langsung ke contact person Tidak terhambat birokrasi di perusahaan

Permasalahan & Solusi Permasalahan Utama: Terlambat, dan tidak respon Data tidak konsisten, tidak masuk akal, dan tidak lengkap Tidak ada telepon/fax langsung yang bisa dipakai khusus Penggunaan email tidak bisa langsung, harus melalui Bidang IPDS (Daerah) Pengumpulan data yang masih konvensional, dengan antar jemput kuesioner (Daerah) Solusi: Membina hubungan, kerjasama yang baik dengan contact person Mengembangkan pemantauan kualitas data Penggunaan email yang bisa langsung dari Bidang Produksi Pengumpulan data menggunakan faximile, dan e-mail

Permasalahan Non Respon Adanya perusahaan yang tidak respon akan mempengaruhi keakuratan indeks yang dihasilkan Perlakuan adjustment : Kategori C : Penimbang sampling x rasio output tahun 2005. Kategori S : Penimbang sampling x inverse tingkat respon

KONSEP DAN DEFINISI Banyaknya Produksi adalah banyaknya komoditi dan jasa yang benar-benar dihasilkan dari proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan industri itu sendiri dalam kurun waktu tertentu. Satuan adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan jumlah produksi seperti Kg, Liter, M3, Buah, dan sebagainya. Nilai Produksi adalah nilai dari sejumlah komoditi dan jasa yang benar-benar dihasilkan dari proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan industri itu sendiri dalam kurun waktu tertentu. Biasanya perusahaan industri dalam menentukan nilai produksi dari setiap jenis barang dan jasa yang diproduksi telah memperhitungkan komponen biaya produksi dan keuntungan yang diharapkan dan sebagainya dalam jutaan rupiah.

Pekerja adalah orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung di dalam proses produksi, dan memperoleh balas jasa atas pekerjaannya dari perusahaan industri tempat mereka bekerja, yang biasanya berupa upah dan gaji. Kapasitas penuh (full capacity) adalah kapasitas produksi maksimum yang diharapkan dapat dicapai apabila seluruh mesin dan peralatan serta pekerja produksi yang tersedia di perusahaan industri tersebut dioperasikan secara penuh. Realisasi Produksi adalah sejumlah barang dan jasa yang benar-benar dihasilkan atau diproduksi sendiri dalam kurun waktu (dalam triwulan laporan tertentu) di dalam proses produksinya.

Persentase realisasi produksi dalam triwulan laporan terhadap kapasitas penuh (full capacity) adalah perkiraan besarnya persentase dari sejumlah komoditi dan jasa yang benar-benar dihasilkan atau diproduksi selama triwulan laporan dibandingkan dengan perkiraan sejumlah barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi apabila seluruh mesin dan peralatan di perusahaan tersebut dioperasikan secara penuh (full capacity) pada triwulan laporan.

Metode Perhitungan Indeks Rasio Komoditi Rasio Perusahaan Rasio KBLI Rasio Total Indeks KBLI dan Total

Rasio Komoditi Rasio masing-masing komoditi antar dua bulan yang berurutan Rijk Rasio komoditi -k, Perusahaan –j, ISIC-i antar Bulan 2 dan 1 Q ijk2 Komoditi -k, Perusahaan –j, ISIC-i Bulan 2 Q ijk1 Komoditi -k, Perusahaan –j, ISIC-i Bulan 1

Rasio Perusahaan Rij : Rasio Perusahaan –j, KBLI-i antar Bulan 2 dan 1 Vijk : Nilai Produksi Komoditi -k, Perusahaan –j dalam KBLI-i selama Dua Bulan Periode Qijk : produksi dari komoditi -k untuk perusahaan-j dalam KBLI-i pada bulan 1 atau 2

Rasio KBLI Ri : Rasio KBLI-i Vij : Nilai Produksi Perusahaan –j dalam KBLI-i selama Dua Bulan Periode, dimana Vij = ∑ Vijk Wijadj : penimbang sampling yang disesuaikan untuk perusahaan j dalam KBLI-i

Rasio Total Rtot : Rasio total WiVi : Total nilai produksi tertimbang dari seluruh perusahaan untuk KBLI-i selama periode 2 bulan

Indeks Rtot : Rasio It : Indeks pada bulan ke-t

Permasalah dokumen sampel Produksi tidak ada, tetapi banyaknya tenaga kerja dipertengahan bulan terisi. Terdapat inkonsistensi nilai produksi yang dikirimkan oleh daerah. Pengisian kuesioner hanya nilai produksi, sedangkan banyaknya produksi tidak terisi. Semuanya angkanya sama (produksi dan nilai) dari bulan Desember s/d bulan Maret 2010. Sampai dengan Februari 2010 produksinya CPO dan PKO tetapi bulan Maret 2010 jenis barang yang diproduksi bertambah yaitu “bataco”. Selain itu, tingkat tenaga kerja di bawah 20 orang. Jenis barang tiap bulannya berubah rubah terus

Permasalahan Isian Dokumen Permasalahan Isian Dokumen

Tidak terdapat Isian Tenaga kerja terisi

Tidak terdapat Isian Tenaga kerja terisi

Banyaknya barang dan Nilai barang dari bulan Desember 2009 – Maret 2010

Catatan : Produksinya s/d Februari 2010 produksi CPO dan PKO, tetapi bulan Maret 2010 masuk data ke BPS Pusat jenis barang bertambah yaitu “bataco”. Selain itu tenaga kerjanya di bawah 20 orang

Produk terus bertambah dan produksi bulan lalu banyak yang tidak diproduksi lagi bulan berikutnya.

Respon Total Survei IBS Bulanan 2010 Per 30 April 2010

Terima Kasih