DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Riset Operasional Pertemuan 9
Advertisements

Operations Management
PROGRAM LINIER Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel Definisi:
SEJARAH DAN KEGUNAAN RISET OPERASI
Pemrograman Linier Nama Kelompok : Badarul ‘Alam Al Hakim ( )
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
Indrawani Sinoem/TRO/SI/07
PROGRAM LINIER pengertian model Teknik analisis kuantitatif
Pengenalan Riset Operasional
Bab 2 PROGRAN LINIER.
METODE ALJABAR DAN METODE GRAFIK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (decision making)
Rancangan Penelitian Metode Campuran
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
Program studi Teknik Industri
Operations Management
Program Linier Dengan Grafik
Operations Management
Program studi Teknik Industri
LINEAR PROGRAMMING.
Linier Programming Manajemen Operasional.
Modul III. Programma Linier
RISET OPERASIONAL RISET OPERASI
PEMROGRAMAN DINAMIS Modul 9. PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani
Linear Programming Formulasi Masalah dan Pemodelan
Dynamic Programming (Program Dinamis)
PL PDF 1 PL PDF 2 PL PPT 1 PL PPT 2 OPERATION RESEARCH Program Linier.
Operations Management
RISET OPERASIONAL.
Program Linier (Linier Programming)
IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN NON-LINIER PADA SKALA EKONOMI Syahrul Romadhon, for further detail, please visit
RISET OPERASI Oleh : Inne Novita Sari
Operations Management
Linier Programming (2) Metode Grafik.
MANAJEMEN SAINS MODUL 2 programasi linier
MODUL 14. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Minggu 1 Pertemuan II Riset Operasi
Riset Operasional 1 Manajemen-Ekonomi PTA 16/17
PROGRAM LINIER PENDAHULUAN
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
Teori pengambilan keputusan
Program Linier Dengan Grafik
PROGRAM LINIER.
Operations Management
Program Linear dalam Industri Pakan Ternak
Merumuskan Solusi Masalah
PEMROGRAMAN DINAMIS Pertemuan 7
Operations Management
PENYELESAIAN PROLIN DENGAN METODE ALJABAR
Operations Management
PROGRAM LINEAR sudir15mks.
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
MODUL I.
Dosen : Wawan Hari Subagyo
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Pertemuan-7)
Optimasi dengan Algoritma simpleks
PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL
Tugas Media Pembelajaran
Operations Management
LINIER PROGRAMMING.
Operations Management
MANAJEMEN KUANTITATIF
BAB I Program Linier Pertemuan 1.
PROGRAM LINIER Abdul Karim. Pengertian Program Linier Program linear merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling luas dan.
Operations Research Linear Programming (LP)
Operations Research Linear Programming (LP)
OPERATIONS RESEARCH – I
Pengenalan Riset Operasional
TEORI RISET OPERASIONAL. PENGERTIAN TEORI RISET OPERASIONAL Menurut para ahli: Menurut Operation Research Society Of America (1976), “Riset operasi berkaitan.
Transcript presentasi:

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Programa Linier : (1) Teknik pengambilan keputusan  integrasi serentak pelaksanaan operasi sekuens penggunaan fasilitas yang ada mempertimbangkan segala kemungkinan efisiensi optimal tercapai. (2) Teknik penelitian Operations Research (O/R). [Syamsi, 1995] DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Prosedur Pendekatan Masalah O/R : (1) Menyusun model matematis dari situasi kehidupan sehari-hari; (2) Mengeksplorasi struktur penyelesaian, mengembangkan prosedur secara sistematis; (3) Mengembangkan suatu penyelesaian(teori matematis dan nilai optimum. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Langkah-langkah untuk Penyelesaian O/R : (1) Penentuan Tujuan; (2) Merumuskan Masalah : (a) Identifikasi masalah; (b) Penentuan detail -> pengembangan model (1) Penentuan dimensi permasalahan(variabel masalah); (2) Penentuan variabel keputusan terkendali; (3) Penentuan variabel keputusan tak terkendali; (4) Penentuan teknologi, konstanta dan paremeterbatas, dan hub. Antar variabel; (5) Penentuan ukuran keberhasilan. (3) Menyususn Model dan Pengembangannya  Model O/R  model simbolik(matematika). DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Programa Linier : Teknik matematika  alternatif penggunanaan terbaik[optimum] pada sumber-sumber organisasi [Levin et. al ,1995]; (2) Penyajian teoritis secara sederhana  hubuangan antar variabel bailk yang langsung maupun presisi proporsional [Dunn, 1981]. (3) Teknik menghitung kombinasi optimum  tujuan tercapai secara maksimal sesuai yang ditetapkan [Welch and Commer, 1983]. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tahap Proses Pengambilan Keputusan  Programa Linier [Levin, 1995] : (1) Perumusan Masalah; (2) Pemecahan Masalah; (3) Interpretasi dan penerapan solusi: - pemeriksaan penerapan programa linier; - analisis sensitivitas; - penerapan dalam praktek. Persyaratan Pemecahan Masalah Dengan Programa Linier : Memiliki Tujuan Beberapa Alternatif Pilihan Untuk Mencapai Tujuan; Sumber Model Terbatas; Tujuan dan Batasan Dalam Bentuk Matematis—Persamaan Dan Pertidaksamaan. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Programa Linier Persamaan : Laba = 8.000 (jumlah celana) + 6.000 (jumlah baju) (2) Pertidaksamaan : Total biaya celana C dimana biaya per-unit Rp. 5000,- Total biaya baju B dimana biaya per-unit Rp. 4000,- Modal kerja tidak boleh lebih Rp. 120.000,- Maka dapat dirumuskan : 5000 C + 4000 B <= 120.000 DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Metode Grafik untuk Pemecahan Programa Linier Metode penyelesaian  programa linier sepanjang jumlah variabel tidak lebih dari dua. (2) Mengembangkan teknik kuantitatif. Contoh Industri Konveksi  Menentukan kombinasi produk yang menguntungkan dengan sumberdaya yang terbatas. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI KASUS Perusahaan konveksi “Trendi” membuat dua produk yaitu celana dan baju. Kedua produk ini diproduksi melalui pemotongan dan pejahitan. Kendala pemotongan bahan yaitu membutuhkan 60 jam kerja sedangkan keterbatasan penjahitan membutuhkan 48 jam kerja. Untuk menghasilkan 1 potong celana dibutuhkan pemotongan bahan selama 4 jam kerja dan penjahitan selama 2 jam kerja. Sedangkan untuk menghasilkan 1 potong baju dibutuhkan pemotongan bahan selama 2 jam kerja dan 4 jam kerja untuk penjahitan. Perusahaan ini berupaya untuk mendapatkan laba tiap celana Rp.8000,- dan tiap baju Rp.6.000,-. Tentukan laba maksimum yang diperoleh. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Studi Kasus : Industri Konveksi “Trendi” Pemotongan bahan membutuhkan 60 jam kerja. Penjahitan membutuhkan 48 jam kerja. 1 celana membutuhkan 4 jam pemotongan bahan dan 2 jam penjahitan. 1 baju membutuhkan 2 jam pemotongan bahan dan 4 jam penjahitan. Laba setiap celana Rp. 8000,- dan setiap baju Rp. 6000,- Tentukan laba maksimum yang diperoleh. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Waktu untuk 1 unit produk DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Celana Baju Total Jam Tersedia Pemotongan bahan 4 2 60 Penjahitan 48 Laba per-unit Rp.8000 Rp.6000 DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Penyelesaian : Langkah 1 - Perumusan secara Matematis Maksimumkan : Laba = 8000 C + 6000 B Batasan : 4C + 2B <= 60 (fungsi pemotongan bahan) : 2C + 4B <= 48 (fungsi penjahitan) : C dan B >= 0 (ada Celana dan Baju) Langkah 2 Penyusunan asumsi berdasarkan pertidaksamaan : 4C + 2B <= 60 Asumsi 1 Jika C=0 maka B <= 30. Jadi titik pertama (0, 30) Asumsi 2 Jika B = 0 maka C<= 15. Jadi titik kedua (15,0 ) - Hubungkan kedua titik di atas dalam grafik. DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Langkah 3 Penyusunan asumsi berdasarkan pertidaksamaan : 2C + 4B <= 48 Asumsi 1 Jika C=0 maka B <= 12. Jadi titik pertama (0, 12) Asumsi 2 Jika B = 0 maka C<= 24. Jadi titik kedua (24,0 ) - Hubungkan kedua titik di atas dalam grafik. Langkah 4 Tetapkan titik pertemuan antara persamaan 1 dan 2 Persamaan 1 : 4C + 2B = 60 Persamaan 2 : 2C + 4B = 48 Menyelesaiakan kedua persamaan diatas -2(4C + 2B = 60) = -8C – 4B = -120 2C + 4B = 48 -6C = -72 C = 12 DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Langkah 4 …………… Substitusikan C = 12 dalam persamaan 2 maka 2C + 4B = 48 24 + 4B = 48 4B = 48 – 24 B = 24 / 4 B = 6 Jadi titik D (pertemuannya) = (12, 6) maka laba terbesar adalah Laba = 8000 C + 6000 B = 8000 (12) + 6000 (6) = Rp. 132.000,- DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN