PKM – Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga Revitalisasi Peran Karang Taruna sebagai Komunitas Penggerak Antimadat dan Seks Bebas (KOMPAS) Remaja di Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Disusun oleh : Dedik Sulistiawan Lukman Hakim Adelia Ratri Mahenda Ryan Rizky Bikatofani Mursyidul Ibad Dosen Pembimbing : Dr. Rachmat Hargono, dr., MS., MPH PKM – Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga 2013
SOLUSI Latar Belakang Masalah Peran karang taruna dalam gerakan anti madat dan seks bebas di kawasan lokalisasi Dolly belum terlihat nyata. SOLUSI Mengembalikan peran karang taruna sebagai komunitas remaja yang aktif dan berdaya di masyarakat dalam gerakan antimadat dan seks bebas melalui kegiatan promotif dan preventif dengan pendekatan community centered based
Gambaran Umum Masyarakat Remaja Karang Taruna RW V Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, Surabaya yang terletak diantara 3 lokalisasi besar di Surabaya (Dolly, Jarak dan Kembang Kuning) Pelajar usia 14-18 tahun Laki-Laki: 7 orang Perempuan: 5 orang Interaksi aktif dengan kegiatan prostitusi
Target Luaran Pengetahuan meningkat Pengayaan keterampilan Youth Center mandiri & sustainable Publikasi Ilmiah
Analisis Komunitas Metode Pelaksanaan Program Evaluasi E C R O M D U B Phase 1 Social Assesment Phase 2 Epidemiologic Assesment Analisis Komunitas C O M U N I T Y E R D B A S Phase 3 Behavioral & Enviromental Assesment Phase 5 Administrative Policy Assesment Phase 4 Educational & Ecological Assesment Pelaksanaan Program Phase 6 Implementation Phase 7 Process Evaluation Phase 8 Impact Evaluation Evaluasi Phase 9 Outcome Evaluation PRECEDE-PROCEED FRAMEWORK (Green, 1991)
ANALISIS KOMUNITAS
Implementasi Program Advokasi dan kerja sama Pembentukan Pendidik Sebaya Pelatihan Pendidik Sebaya Launching Youth Center Promosi Outbond
Monitoring dan Evaluasi
Ketercapaian Target Luaran Pendidik sebaya mampu menunjukkan eksistensi di masyarakat dan jumlah anggota meningkat Telah dilakukan peluncuran Youth Center sebagai pusat kegiatan remaja dengan program unggulan Kafe PELACUR TOBAT (Pelayanan Curhat Total Bebas Madat) Artikel ilmiah diterima dalam seleksi naskah suatu event konferensi nasional/internasional Pengetahuan pendidik sebaya remaja meningkat
S K O R Peningkatan Pengetahuan 100 80 60 40 20 S K O R Naik 43,75% Responden = 12 pendidik sebaya Pendidik Sebaya Laki-Laki : 7 orang Pendidik Sebaya Perempuan : 5 orang
Keberlanjutan Program Program kerjaYouth Center KOMPAS berjalan dan mendapat perhatian dari pemangku kepentingan beserta masyarakat sekitar Program kerja Youth Center KOMPAS berjalan secara mandiri dan berkelanjutan dengan program unggulan KAFE PELACUR TOBAT (Pelayanan Curhat Total Bebas Madat)
Publikasi Media
TERIMA KASIH
Teknik Konseling dan Skill Komunikasi Pelatihan Teknik Konseling dan Skill Komunikasi Desain Media NAPZA dan Pubertas
5 Level of Prevention Edukasi (Leavell and Clark, 1940) Health Promotion Edukasi General and Specific Protection Safety Sex Early Diagnosis and Prompt Treatment Pemeriksaan/screening berkala (VCT) Disability Limitation Merujuk ke layanan ARV Rehabilitation Merujuk ke pusat rehabilitasi
Hambatan dan Solusi Administratif Hambatan : Masalah perizinan dengan stakeholder setempat Solusi : Lobbying kepada kepala puskesmas dan perangkat kelurahan setempat Teknis Hambatan : Waktu pelaksanaan program bersamaan dengan kegiatan ujian nasional yang diikuti sebagian besar subyek pemberdayaan Solusi : Menjadwalkan kegiatan selama rentang waktu yang direncanakan (time line) Organisasi Hambatan : Dua orang tim pelaksana PKM terbentur dengan jadwal kegiatan akademik berupa praktik kerja lapangan Solusi : Optimalisasi internet untuk melakukan koordinasi jarak jauh melalui netmeeting
Need Assesment Based on PRECEDE Model Adminstrative and Policy Assessment Educational and Organizational Assessment Behavioral and Environmental Assessment Epidemiological Assessment Social Assesment Pendidikan Kesehatan reproduksi hanya mengandalkan tenaga yankes atau dari puskesmas Belum ada sebuah wadah khusus remaja yang concern terhadap masalah kesehatan remaja di Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Peran serta remaja dalam kegiatan di lingkungannya belum terakomodir secara optimal Predisposing Factors Pengetahuan remaja tentang KRR rendah Konsep diri yang tidak tepat tentang “remaja gaul” Kemampuan remaja dalam mengambil keputusan sendiri belum maksimal Reinforcing Factors Kurang sumber informasi tentang Kesehatan Reproduksi Komunitas remaja setempat seperti karang taruna mati suri Enabling Factors Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja oleh Puskesmas Behavior Seks Bebas Pengguna NAPZA Kelompok Eksklusif (Geng) Gaya berpacaran permisif Senang mencoba hal baru Environment Lingkungan remaja di kawasan prostitusi Pandangan masyarakat yang masih menganggap remaja sama dengan anak-anak Minimnya kesempatan remaja untuk berpartisipasi di lingkungannya. 99 kasus HIV/AIDS ditemukan di lokalisasi ini dan ironisnya 10 di antaranya diidap oleh non-PSK. 11,3% remaja Lokalisasi Dolly pernah berhubungan seksual pranikah dengan pacarnya 40,7% remaja kawasan Lokalisasi Dolly pernah meraba/diraba organ intim pasangannya Kualitas Hidup Remaja Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Kenakalan remaja Kehilangan jati diri Dismotivasi