PKM – Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Promosi Kesehatan
Advertisements

KONSEP PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN.
KKN 2011/2012.  Pendidikan  Kesehatan  Daya beli.
LIMA TAHAP PENCEGAHAN (FIVE LEVEL OF PREVENTION)
Peran Keluarga, Sekolah, dan Media
KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
GERAKAN MORAL NASIONAL SAY NO TO FREE SEX B’FORE MARRIED
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Faktor sosial kesehatan Pulung siswantara Manusia mahluk sosial dan berbudaya Faktor sosial budaya  pengaruhi kesehatan (Blum) Manusia adalah mahluk.
Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD.
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
HIV-AIDS DALAM PERSPEKTIF SOSIAL
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan posyandu remaja
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
PERILAKU SEKS BEBAS DALAM PANDANGAN ISLAM
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN (Five level of prevention)
FT dalam kelompok Johanes Hardjono. Kelompok Wadah tertentu - kehidupan bersama Hubungan, pemimpin dan dipimpin usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
HE-HP UWK-14-FK-RST.
PROMOSI KESEHATAN KERJA. SEHAT  Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
PRECEED PROCEED FRAMEWORK
Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter
PENDIDIKAN KESEHATAN NURUL AINI NURUL_AINI/PROMKES_2017/AKBID JEMBER.
DASAR PROMKES Kismi M. M.Kes.
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN OLEH NURUL AINI
Dr. Prihandoko, MIT UG-Center for Smart & Sustainable City (UG-CSSC)
Model Promosi Kesehatan
Fase 4 : DIAGNOSIS PENDIDIKAN DAN ORGANISASI
EPIDEMIOLOGI PENCEGAHAN
FASE 3 : DIAGNOSIS PERILAKU DAN LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
Fase 4 : DIAGNOSIS PENDIDIKAN DAN ORGANISASI
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
STRATEGI & APLIKASI PROMKES
Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter
STRATEGI MEDIA.
DIMENSI PENDIDIKAN KESMAS
Pengembangan Sikap & Perilaku Masyarakat terhadap kesehatan
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
FASE 3 : DIAGNOSIS PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Introduction to Family Doctor
Konsep Promosi Kesehatan
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN (Five level of prevention)
8/8/2018 PROMOSI KESEHATAN.
DALAM PENDIDIKAN KHUSUS
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
A.Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut Leavel and Clark Usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan.
Konsep Promosi Kesehatan O l e h : RAMLI. Pendahuluan Promkes (Health Promotion) Bagian dari Five Level Prevention Upaya memasarkan, Penyebarluasan, Memperkenalkan.
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
HEALTH PROMOTION dalam aspek kedokteran dan kesehatan.
KONSEP PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK
Mulai Kamis, 29 Nopember 2018Kamis, 29 Nopember 2018 Materi Presentasi
PRECEED PROCEED FRAMEWORK
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
Konsep Promosi Kesehatan
PROMOSI KESEHATAN. 2 KAMPUNG (URBAN SLUM) Pasar—Traditional Market.
KONSEP PROMOSI KESEHATAN. PROMOSI KESEHATAN suatu proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
PERBEDAAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
PRECEED PROCEED FRAMEWORK
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
Transcript presentasi:

PKM – Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga Revitalisasi Peran Karang Taruna sebagai Komunitas Penggerak Antimadat dan Seks Bebas (KOMPAS) Remaja di Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Disusun oleh : Dedik Sulistiawan Lukman Hakim Adelia Ratri Mahenda Ryan Rizky Bikatofani Mursyidul Ibad Dosen Pembimbing : Dr. Rachmat Hargono, dr., MS., MPH PKM – Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga 2013

SOLUSI Latar Belakang Masalah Peran karang taruna dalam gerakan anti madat dan seks bebas di kawasan lokalisasi Dolly belum terlihat nyata. SOLUSI Mengembalikan peran karang taruna sebagai komunitas remaja yang aktif dan berdaya di masyarakat dalam gerakan antimadat dan seks bebas melalui kegiatan promotif dan preventif dengan pendekatan community centered based

Gambaran Umum Masyarakat Remaja Karang Taruna RW V Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, Surabaya yang terletak diantara 3 lokalisasi besar di Surabaya (Dolly, Jarak dan Kembang Kuning) Pelajar usia 14-18 tahun Laki-Laki: 7 orang Perempuan: 5 orang Interaksi aktif dengan kegiatan prostitusi

Target Luaran Pengetahuan meningkat Pengayaan keterampilan Youth Center mandiri & sustainable Publikasi Ilmiah

Analisis Komunitas Metode Pelaksanaan Program Evaluasi E C R O M D U B Phase 1 Social Assesment Phase 2 Epidemiologic Assesment Analisis Komunitas C O M U N I T Y E R D B A S Phase 3 Behavioral & Enviromental Assesment Phase 5 Administrative Policy Assesment Phase 4 Educational & Ecological Assesment Pelaksanaan Program Phase 6 Implementation Phase 7 Process Evaluation Phase 8 Impact Evaluation Evaluasi Phase 9 Outcome Evaluation PRECEDE-PROCEED FRAMEWORK (Green, 1991)

ANALISIS KOMUNITAS

Implementasi Program Advokasi dan kerja sama Pembentukan Pendidik Sebaya Pelatihan Pendidik Sebaya Launching Youth Center Promosi Outbond

Monitoring dan Evaluasi

Ketercapaian Target Luaran Pendidik sebaya mampu menunjukkan eksistensi di masyarakat dan jumlah anggota meningkat Telah dilakukan peluncuran Youth Center sebagai pusat kegiatan remaja dengan program unggulan Kafe PELACUR TOBAT (Pelayanan Curhat Total Bebas Madat) Artikel ilmiah diterima dalam seleksi naskah suatu event konferensi nasional/internasional Pengetahuan pendidik sebaya remaja meningkat

S K O R Peningkatan Pengetahuan 100 80 60 40 20 S K O R Naik 43,75% Responden = 12 pendidik sebaya Pendidik Sebaya Laki-Laki : 7 orang Pendidik Sebaya Perempuan : 5 orang

Keberlanjutan Program Program kerjaYouth Center KOMPAS berjalan dan mendapat perhatian dari pemangku kepentingan beserta masyarakat sekitar Program kerja Youth Center KOMPAS berjalan secara mandiri dan berkelanjutan dengan program unggulan KAFE PELACUR TOBAT (Pelayanan Curhat Total Bebas Madat)

Publikasi Media

TERIMA KASIH

Teknik Konseling dan Skill Komunikasi Pelatihan Teknik Konseling dan Skill Komunikasi Desain Media NAPZA dan Pubertas

5 Level of Prevention Edukasi (Leavell and Clark, 1940) Health Promotion Edukasi General and Specific Protection Safety Sex Early Diagnosis and Prompt Treatment Pemeriksaan/screening berkala (VCT) Disability Limitation Merujuk ke layanan ARV Rehabilitation Merujuk ke pusat rehabilitasi

Hambatan dan Solusi Administratif Hambatan : Masalah perizinan dengan stakeholder setempat Solusi : Lobbying kepada kepala puskesmas dan perangkat kelurahan setempat Teknis Hambatan : Waktu pelaksanaan program bersamaan dengan kegiatan ujian nasional yang diikuti sebagian besar subyek pemberdayaan Solusi : Menjadwalkan kegiatan selama rentang waktu yang direncanakan (time line) Organisasi Hambatan : Dua orang tim pelaksana PKM terbentur dengan jadwal kegiatan akademik berupa praktik kerja lapangan Solusi : Optimalisasi internet untuk melakukan koordinasi jarak jauh melalui netmeeting

Need Assesment Based on PRECEDE Model Adminstrative and Policy Assessment Educational and Organizational Assessment Behavioral and Environmental Assessment Epidemiological Assessment Social Assesment Pendidikan Kesehatan reproduksi hanya mengandalkan tenaga yankes atau dari puskesmas Belum ada sebuah wadah khusus remaja yang concern terhadap masalah kesehatan remaja di Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Peran serta remaja dalam kegiatan di lingkungannya belum terakomodir secara optimal Predisposing Factors Pengetahuan remaja tentang KRR rendah Konsep diri yang tidak tepat tentang “remaja gaul” Kemampuan remaja dalam mengambil keputusan sendiri belum maksimal Reinforcing Factors Kurang sumber informasi tentang Kesehatan Reproduksi Komunitas remaja setempat seperti karang taruna mati suri Enabling Factors Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja oleh Puskesmas Behavior Seks Bebas Pengguna NAPZA Kelompok Eksklusif (Geng) Gaya berpacaran permisif Senang mencoba hal baru Environment Lingkungan remaja di kawasan prostitusi Pandangan masyarakat yang masih menganggap remaja sama dengan anak-anak Minimnya kesempatan remaja untuk berpartisipasi di lingkungannya. 99 kasus HIV/AIDS ditemukan di lokalisasi ini dan ironisnya 10 di antaranya diidap oleh non-PSK. 11,3% remaja Lokalisasi Dolly pernah berhubungan seksual pranikah dengan pacarnya 40,7% remaja kawasan Lokalisasi Dolly pernah meraba/diraba organ intim pasangannya Kualitas Hidup Remaja Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya Kenakalan remaja Kehilangan jati diri Dismotivasi