DINAMIKA RACUN LINGKUNGAN DI DALAM EKOSISTEM Universitas Mulawarman Oleh Sudrajat Dosen FMIPA, Fak.Kedokteran, Fak,Kesmas, Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan dan Staf Peneliti PPLH Universitas Mulawarman Samarinda 2005
Fase Toksokinetik : Hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai organ target suatu zat toksis di dalam tubuh organisme , yakni di lokasi jaringan/molekul yang sesuai. Dibedakan atas proses -proses : - Absorbsi dan distribusi ( Invasi) - Biotransformasi - Akumulasi - Ekskresi
ROUTES OF ENTRY INGESTION (MAINLY IN ACUTE EXPOSURES) INHALATION (MAINLY IN CHRONIC) DERMAL (MAINLY IN CHRONIC) PARENTERAL
Routes of administration Drug half-life varies as a function of route of administration Half-life = time for plasma drug conc. to fall to half of peak level
ROUTES OF ADMINISTRATION
Fase Toksodinamik : Suatu kerja zat toksis pada umumnya adalah hasil interaksi dari sejumlah proses yang sangat rumit dan kompleks.
a) Lewat interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi akibat terbentuknya ikatan kimia kovalen yang tak bolak-balik atau terjadinya perubahan substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan kimia zat. b) Lewat interaksi yang bolak-balik ( reversible) antara zat asing dengan substrat biologi. Hal ini menyebabkan suatu perubahan fungsional, yang lazimnya hilang bila zat tersebut dieliminir dari plasma.
PENYEBARAN RACUN LINGK. DI DALAM TUBUH MANUSIA : - Protein plasma mengikat senyawa asing HATI DAN GINJAL - Bertugas untuk mengeluarkan senyawa asing. Hati berkapasitas merubah senyawa racun ( biotrans-formasi) menjadi tidak aktif). - LEMAK Tempat penyimpanan penting bagi senyawa yang larut dalam lemak ( mis. DDT, PCB, ) - TULANG Berfungsi sebagai penyimpan senyawa Flour, Pb, Strontium.
MEKANISME KERJA POLUTAN THDP BAGIAN TUBUH ORGANISME - Interaksi dengan sistem enzim : Inhibisi enzim tak bolak balik Inhibisi enzim secara reversible Pemutusan Reaksi Biokimia Sintesis Zat mematikan Pengambilan ion logam yang penting untuk kerja enzim Inhibisi penghantaran elektron dalam rantai respirasi
MEKANISME KERJA POLUTAN THDP BAGIAN TUBUH ORGANISME Inhibisi pada transpor oksigen karena gangguan pada hemoglobin Keracunan karbon monoksida Pembentukan Metheglobin dan Sulfahemoglobin Proses Hemolitik
Pengaruh Penghantaran Rangsang Neurohumor - Interaksi dengan Fungsi Umum Sel Kerja Narkose Pengaruh Penghantaran Rangsang Neurohumor - Gangguan pada sintesis DNA dan RNA Kerja Sitostatika Kerja Imunsupresiva Kerja Mutagenik Kerja Karsinogenik
- Kerja Teratogenik - Reaksi Hipersensitif ( Reaksi alergi) Reaksi fotoalergik Sensibilisasi cahaya Reaksi fototoksis
Kerusakan kulit akibat zat kimia Gas yang merangsang Gas air mata Iritasi Kimia langsung pada Jaringan Kerusakan kulit akibat zat kimia Gas yang merangsang Gas air mata Zat yang berbau - Toksisitas pada Jaaringan - Penimbunan ( Sekuestrasi) Zat asing Penimbunan dalam jaringan lemak Penimbunan dalam Tulang Pneumokoniosis
EFEK BIOLOGIS MERUPAKAN RESULTANTE AKHIR DARI SEJUMLAH PROSES YANG SANGAT KOMPLEKS, YAKNI INTERAKSI ANTARA FUNGSI HOMEOSTASISNYA DENGAN XENOBIOTIK. Jika proses homeostasis gagal, karena berbagai hal misalnya dosis terlalu tinggi, paparan konsentrasi terlalu pekat dan kontinyu, keadaan gizi kurang, dstnya maka akan terjadi efek biologis yang diekspresikan bermacam-macam .
Sasaran Proses yang Terganggu Tabel 1. Rangkuman beberapa pengaruh biokimia dan fisiologis penting dari suatu zat beracun. No Sasaran Proses yang Terganggu 1. Membran sel Perubahan atau modifikasi permeabilitas memberan b. Pengacauan sistem transportasi membran sel 2. Enzim Inhibisi dapat balik atau tidak balik dari enzim (koenzim, subtrat atau pengaktif logam), oleh zat kimia 3. Metabolisme Lemak Pengacauan metabolisme lemak dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati, termasuk akumulasi lemak patologis dalam hati dan kapasitas lemak untuk mengsintesis kolesterol dapat digagalkan.
Tabel 1. Rangkuman beberapa pengaruh biokimia dan fisiologis penting dari suatu zat beracun. No Sasaran Proses yang Terganggu 4. Biositensis Protein Sintesis zat protein dapat dipengaruhi oleh sejumlah besar zat eksogenus, terutama melalui penekanan kapasitas protein untuk mensintesis yang bertempat di dalam reticulkum kasar endoplasmik (r ER) di dalam sitoplasma. Dalam beberapa kasus, salah satu pengaruh dapat merangsang timbulnya pertambahan sintesis protein mikrosomal. 5. Sistem enzim Mikrosomal Pergantian dalam fungsi enzim mikrosomal-rangsangan atau inhibisi yang diinduksi oleh banyak zat kimia di lingkungan. 6. Proses Pengaturan dan Pertumbuhan Struktur atau kegiatan enzim pengatur dapat diubah dan sintesis, penyimpanan, pelepasan atau pengasingan hormon dapat digagalkan oleh zat beracun dalam berbagai cara, penurunan laju pertumbuhan dapat mengikuti gangguan kimiawi jalur dan laju metabolisme.