Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi) Sebagai Bagian dari Psikoterapi
Welcoming Question Tuliskan masalah dalam keluarga kalian yang pernah dialami, dan membuat Anda sebagai anggota keluarga merasakan emosi negatif (sedih, kecewa, khawatir, dll)!
SEKILAS INFO
Sejarah Tahun 1929 berdiri 2 klinik pernikahan di US. 1930 Paul Popenoe mendirikan American Insitute of Family Relations 1930 Emily Mudd membuka Marriage Council of Philadelphia 1942 American Association of Marriage Counselors 1978 menjadi American Association of Marriage and Family Therapy 1977 American Family Therapy
Latar Belakang Terapi Pasangan dan Keluarga Umumnya pasangan yang memiliki masalah datang ke terapis, memiliki anak masalah anak dapat berasal dari permasalahan orang tua, sebaliknya terganggunya keharmonisan hubungan pasangan dapat berasal dari permasalahan perilaku anak Disebut terapi pasangan karena indv. yang berkeluarga dan memiliki anak belum tentu menikah Secara awam sering disebut konseling pernikahan Kadangkala masalah perilaku anak tidak selalu bersumber hanya pada diri anak saja, ada kalanya keluarga punya peranan terhadap masalah tersebut perlu dilakukan terapi keluarga
Jenis-jenis Terapi Keluarga Seluruh anggota keluarga dihadirkan satu-persatu, tanpa saling bertemu satu sama lain terapisnya dapat sama atau berbeda untuk setiap anggota Seluruh anggota keluarga dihadirkan bersamaan dapat terlihat interaksi antaranggota keluarga, tetapi dapat pula terjadi ada anggota keluarga yang tidak bicara jujur kontrak/ aturan terapi Kombinasi antara kedua jenis di atas, sesuai kondisi
Dalam Kondisi apa Terapi Keluarga dan Pasangan Diperlukan? Ketika terapi individual gagal atau lambat perkembangannya Ketika perkembangan individu yang merupakan hasil terapi menyebabkan stress atau gangguan pada satu atau lebih anggota keluarga lainnya Masalah pernikahan Terjadi konflik antara orang tua-anak Terjadi masalah keluarga yang pelik
Karakteristik Terapi Keluarga Anggotanya adalah bagian dari satu keluarga yang sedang mengalami masalah Setiap anggota keluarga mengikuti proses terapi Setiap anggota keluarga dilatih untuk mendengar secara empatis dan mengungkapkan pemahamannya mengenai perkataan lawan bicara Biasanya ada rekaman proses terapi untuk lihat reaksi diri dan beri feedback Ada PR yang harus dikerjakan terkait dengan permasalahan
Tujuan Terapi Pasangan dan Terapi Keluarga Tujuan Utama: meningkatkan fungsi dan peran setiap anggota keluarga, sebagai satu kelompok yang saling tergantung satu sama lain 2 Tujuan terapi keluarga: Tujuan primer (langsung terkait dengan peran indv.dalam keluarga): meningkatkan komunikasi dalam keluarga, meningkatkan empati dalam keluarga Tujuan sekunder (lebih terkait kepada berfungsinya individu sebagai pribadi) : meningkatkan performa kerja Ada tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang disepakati bersama dalam pertemuan awal setiap anggota keluarga bicara, dikompromikan sampai tercapai kesepakatan.Tujuan jangka panjang ini dapat pula terbentuk sejalan proses terapi
Tugas dan Peran Terapis (Glick & Kessler, 1980) Memfasilitasi komunikasi dan perasaan antaranggota keluarga Memperbaiki peran yang terganggu, dan terjadinya saling berkelompok antaranggota keluarga Sebagai model peran, pendidik, dan memberi contoh pada anggota cara terbaik untuk hadapi pertengkaran dan konflik
Teknik-Teknik Terapi Pasangan dan Keluarga
Psychodinamic Approach Tujuan: memahami dan menjelaskan bagaimana dunia ketidaksadaran dalam diri individu terkait dengan konflik dalam keluarga (Cth: Oedipus dan Electra Complex) Ackerman (1970): sistem dari kepribadian yang saling berinteraksi Tahap-tahap terapi (Ackerman, 1970): Mengorganisasikan kepribadian setiap anggota keluarga (konflik intrapsikis, defense mechanism, adanya masalah indv: phobia) Memahami dinamika peran dalam keluarga setiap anggota keluarga bert.l untuk mencapai keseimbangan, sehingga tercapai perilaku yang adaptif Memahami perilaku keluarga sebagai sistem sosial
Communication Approach Mempelajari sistem dalam keluarga melalui komunikasi verbal dan nonverbal, terfokus pada interaksi yang terjadi Prinsip-prinsip utama: Semua perilaku adalah komunikasi fokus terapi: komunikasi verbal antaranggota dan membantu anggota menjadi waspada terhadap komunikasi nonverbal (mimik wajah, bahasa tubuh, dll) Setiap komunikasi punya makna dan ada aspek hubungan/ memberi perintah di dalamnya Cth: Suami berkata: “Saya Lapar” (makna: minta istrinya menyiapkan makanan) Hubungan diwarnai dengan komunikasi terselubung (misal: Istri berkata:”Saya lelah” pada suaminya. Istri berharap suami akan berkata “Baiklah,kita makan di luar) bisa jadi sumber konflik jika maksud terselubung tidak tertangkap lawan bicara Semua pesan dapat ditanggapi secara simetris(seimbang) atau komplementer (tidak seimbang). Cth simetris: A katakan ‘Saya berhasil.”, B juga katakan “Saya juga berhasil”. Cth komplementer: A asertif, S submisif
Lanjutan Communication Approach Satir (1967): bantu keluarga melalui proses komunikasi (cara komunikasi yang baik, membantu anggota menerapkan cara komunikasi yang baru yang dapat memperdalam hubungan dalam keluarga)
Behavioral Approach Terapi keluarga adalah kesempatan untuk mewujudkan perubahan perilaku pada anggota keluarga dengan restrukturisasi lingkungan interpersonal yang terbentuk Setelah mencipatakan suasana terapi yang positif, terapis membuat analisis perilaku terhadap masalah di dalam keluarga perilaku apa yang maladaptif pada klien? Apakah yang perilaku yang diharapkan anggota keluarga satu sama lain? tujuan terapi Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik
Lanjutan Behavioral Approach Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik Behavioral Couple Therapy: dasarnya adalah pendekatan kognitif dan operant conditioning Penekanan pada saling memberikan reinforcement antarpasangan jika perilaku yang diharapkan dari pasangan tampil, indv. Harus memberikan reinf. Sesuai dengan perjanjian awal Jacobson: pasangan diajari cara komunikasi pada saat berhubungan, cara untuk memecahkan masalah, dan keterampilan mengakhiri konflik agar hubungan sukses
Kesulitan – Kesulitan Aplikasi Terapi Pasangan dan Keluarga Salah satu anggota keluarga merasa bahwa hanya indv. tertentu yang bermasalah, sehingga ia menjadi terlalu aktif/pasif/defensif dalam proses terapi Ada anggota keluarga yang tidak terbuka dan jujur dalam proses terapi Ada anggota keluarga yang tidak siap mental menghadapi proses terapi misal: pada saat diberikan umpan balik Ada anggota keluarga yang kurang komitmen menghambat proses terapi