Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pelayanan yang ditawarkan oleh pekerja sosial dengan individu dan keluarga sifatnya real, nonreal atau kombinasi dari keduanya Bentuk pelayanan pekerjaan.
Advertisements

Terapi Aktivitas kelompok ( TAK )
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
Analisis Transaksional (Eric Berne)
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KONSELING PROSES PEMBERIAN BANTUAN DARI KONSELOR KEPADA KLIEN YANG DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA BANTUAN KONSELOR KLIEN WAWANCARA.
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
Pengantar Intervensi Berasal dari intervening  coming between (yang datang diantara; campur tangan) Berasal dari intervening  coming between (yang.
PERTEMUAN 15.
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
DALAM KEPERAWATAN JIWA
DASAR-DASAR KOMUNIKASI EFEKTIF
PENDEKATAN PSIKOANALISA
DEFINISI Umpan balik merupakan suatu proses dimana seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya, tentang tingkah laku seseorang  Informasi.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM PROSES KONSELING By Mawaddah Nst. M.Psi
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN
Keterampilan Observasi
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
Konseling keluarga & perkawinan
KONSELING KELOMPOK.
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Personality Development
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI Ilmi A Stialani, S.Psi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
Pengantar.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
T E K N I DASAR.
BEHAVIORAL COUNSELING
BEHAVIORAL COUNSELING
KEGIATAN KELOMPOK ..
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Pendekatan terhadap Perawatan dan Terapi
DEFINISI Umpan balik merupakan suatu proses dimana seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya, tentang tingkah laku seseorang  Informasi.
Aplikasi Teori-teori Konseling
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERTEMUAN 15.
KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH
Psikoterapi: ‘Bengkel’ Perkembangan Kepribadian
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Pendekatan clien center dalam kons kelompok (carl r. Rogers)
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
Oleh : Dr.H.Nazif Manaf SpKJ ( Psikiater )
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
HDR SITUASIONAL. PENGERTIAN Harga diri rendah situasional adalah perasaan diri/ evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respons terhadap hilangnya.
PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL.
KONSELING KELOMPOK (PENDEKATAN BEHAVIORAL)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
«KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN AKRAB»
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
komunikasi Interpersonal
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi) Sebagai Bagian dari Psikoterapi

Welcoming Question Tuliskan masalah dalam keluarga kalian yang pernah dialami, dan membuat Anda sebagai anggota keluarga merasakan emosi negatif (sedih, kecewa, khawatir, dll)!

SEKILAS INFO

Sejarah Tahun 1929  berdiri 2 klinik pernikahan di US. 1930  Paul Popenoe mendirikan American Insitute of Family Relations 1930  Emily Mudd membuka Marriage Council of Philadelphia 1942  American Association of Marriage Counselors 1978 menjadi American Association of Marriage and Family Therapy 1977  American Family Therapy

Latar Belakang Terapi Pasangan dan Keluarga Umumnya pasangan yang memiliki masalah datang ke terapis, memiliki anak  masalah anak dapat berasal dari permasalahan orang tua, sebaliknya terganggunya keharmonisan hubungan pasangan dapat berasal dari permasalahan perilaku anak Disebut terapi pasangan karena indv. yang berkeluarga dan memiliki anak belum tentu menikah Secara awam sering disebut konseling pernikahan Kadangkala masalah perilaku anak tidak selalu bersumber hanya pada diri anak saja, ada kalanya keluarga punya peranan terhadap masalah tersebut  perlu dilakukan terapi keluarga

Jenis-jenis Terapi Keluarga Seluruh anggota keluarga dihadirkan satu-persatu, tanpa saling bertemu satu sama lain  terapisnya dapat sama atau berbeda untuk setiap anggota Seluruh anggota keluarga dihadirkan bersamaan  dapat terlihat interaksi antaranggota keluarga, tetapi dapat pula terjadi ada anggota keluarga yang tidak bicara jujur kontrak/ aturan terapi Kombinasi antara kedua jenis di atas, sesuai kondisi

Dalam Kondisi apa Terapi Keluarga dan Pasangan Diperlukan? Ketika terapi individual gagal atau lambat perkembangannya Ketika perkembangan individu yang merupakan hasil terapi menyebabkan stress atau gangguan pada satu atau lebih anggota keluarga lainnya Masalah pernikahan Terjadi konflik antara orang tua-anak Terjadi masalah keluarga yang pelik

Karakteristik Terapi Keluarga Anggotanya adalah bagian dari satu keluarga yang sedang mengalami masalah Setiap anggota keluarga mengikuti proses terapi Setiap anggota keluarga dilatih untuk mendengar secara empatis dan mengungkapkan pemahamannya mengenai perkataan lawan bicara Biasanya ada rekaman proses terapi  untuk lihat reaksi diri dan beri feedback Ada PR yang harus dikerjakan terkait dengan permasalahan

Tujuan Terapi Pasangan dan Terapi Keluarga Tujuan Utama: meningkatkan fungsi dan peran setiap anggota keluarga, sebagai satu kelompok yang saling tergantung satu sama lain 2 Tujuan terapi keluarga: Tujuan primer (langsung terkait dengan peran indv.dalam keluarga): meningkatkan komunikasi dalam keluarga, meningkatkan empati dalam keluarga Tujuan sekunder (lebih terkait kepada berfungsinya individu sebagai pribadi) : meningkatkan performa kerja Ada tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang disepakati bersama dalam pertemuan awal  setiap anggota keluarga bicara, dikompromikan sampai tercapai kesepakatan.Tujuan jangka panjang ini dapat pula terbentuk sejalan proses terapi

Tugas dan Peran Terapis (Glick & Kessler, 1980) Memfasilitasi komunikasi dan perasaan antaranggota keluarga Memperbaiki peran yang terganggu, dan terjadinya saling berkelompok antaranggota keluarga Sebagai model peran, pendidik, dan memberi contoh pada anggota cara terbaik untuk hadapi pertengkaran dan konflik

Teknik-Teknik Terapi Pasangan dan Keluarga

Psychodinamic Approach Tujuan: memahami dan menjelaskan bagaimana dunia ketidaksadaran dalam diri individu terkait dengan konflik dalam keluarga (Cth: Oedipus dan Electra Complex) Ackerman (1970): sistem dari kepribadian yang saling berinteraksi Tahap-tahap terapi (Ackerman, 1970): Mengorganisasikan kepribadian setiap anggota keluarga (konflik intrapsikis, defense mechanism, adanya masalah indv: phobia) Memahami dinamika peran dalam keluarga  setiap anggota keluarga bert.l untuk mencapai keseimbangan, sehingga tercapai perilaku yang adaptif Memahami perilaku keluarga sebagai sistem sosial

Communication Approach Mempelajari sistem dalam keluarga melalui komunikasi verbal dan nonverbal, terfokus pada interaksi yang terjadi Prinsip-prinsip utama: Semua perilaku adalah komunikasi fokus terapi: komunikasi verbal antaranggota dan membantu anggota menjadi waspada terhadap komunikasi nonverbal (mimik wajah, bahasa tubuh, dll) Setiap komunikasi punya makna dan ada aspek hubungan/ memberi perintah di dalamnya  Cth: Suami berkata: “Saya Lapar” (makna: minta istrinya menyiapkan makanan) Hubungan diwarnai dengan komunikasi terselubung (misal: Istri berkata:”Saya lelah” pada suaminya. Istri berharap suami akan berkata “Baiklah,kita makan di luar)  bisa jadi sumber konflik jika maksud terselubung tidak tertangkap lawan bicara Semua pesan dapat ditanggapi secara simetris(seimbang) atau komplementer (tidak seimbang). Cth simetris: A katakan ‘Saya berhasil.”, B juga katakan “Saya juga berhasil”. Cth komplementer: A asertif, S submisif

Lanjutan Communication Approach Satir (1967): bantu keluarga melalui proses komunikasi (cara komunikasi yang baik, membantu anggota menerapkan cara komunikasi yang baru yang dapat memperdalam hubungan dalam keluarga)

Behavioral Approach Terapi keluarga adalah kesempatan untuk mewujudkan perubahan perilaku pada anggota keluarga dengan restrukturisasi lingkungan interpersonal yang terbentuk Setelah mencipatakan suasana terapi yang positif, terapis membuat analisis perilaku terhadap masalah di dalam keluarga  perilaku apa yang maladaptif pada klien? Apakah yang perilaku yang diharapkan anggota keluarga satu sama lain?  tujuan terapi Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik

Lanjutan Behavioral Approach Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik Behavioral Couple Therapy: dasarnya adalah pendekatan kognitif dan operant conditioning  Penekanan pada saling memberikan reinforcement antarpasangan  jika perilaku yang diharapkan dari pasangan tampil, indv. Harus memberikan reinf. Sesuai dengan perjanjian awal Jacobson: pasangan diajari cara komunikasi pada saat berhubungan, cara untuk memecahkan masalah, dan keterampilan mengakhiri konflik  agar hubungan sukses

Kesulitan – Kesulitan Aplikasi Terapi Pasangan dan Keluarga Salah satu anggota keluarga merasa bahwa hanya indv. tertentu yang bermasalah, sehingga ia menjadi terlalu aktif/pasif/defensif dalam proses terapi Ada anggota keluarga yang tidak terbuka dan jujur dalam proses terapi Ada anggota keluarga yang tidak siap mental menghadapi proses terapi  misal: pada saat diberikan umpan balik Ada anggota keluarga yang kurang komitmen  menghambat proses terapi