UNIVERSITAS ESA UNGGGUL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Advertisements

Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
Pardjono, Ph.D Program Pascasarjana UNY
Filsafat Ilmu: administrasi
PENGETAHUAN, ILMU DAN FILSAFAT
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MANUSIA DAN ALAM KEHIDUPAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Pancasila Sebagai SistemFalsafah Bangsa
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pertemuan ke III (FILSAFAT PANCASILA)
MORALITAS Pengertian:
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
KERUKUNAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
TILAKKHANA DAN PATICCA SAMUPPADA
MODUL I FILSAFAT KOMUNIKASI KONSEP FILSAFAT
(FILSAFAT PANCASILA) Oleh : KELOMPOKI 5.
Pengertian Filsafat Dalam wacana ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitif. Pengetahuan.
“HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT NEGARA INDONESIA”
MORALITAS Pengertian:
MENEMUKAN KEBENARAN ISLAM – SERI 1
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
Estetika INdia Hindu dan Buddha Agus Setiawan, M.Sn.
Pancasila Sebagai Filsafat
FILSAFAT, ILMU DAN ILMU SOSIAL
Pancasila Sebagai Filsafat
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
FILSAFAT PANCASILA.
Pancasila sebagai sistem filsafat 1
Bab 13 Kesimpulan : Evolusi adalah sebuah Kebohongan
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan.
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
KERUKUNAN NURWITO, S.Ag., M.Pd. UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
RUANG LINGKUP FILSAFAT
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Pengertian dan ruang lingkup filsafat
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA By: Citra Asyah Tri N( )
MENGENAL FILSAFAT Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Filsafat Sains Pertemuan ke-2.
X. AGAMA BUDDHA DAN IPTEK
HUKUM KARMA DAN PUNARBHAVA
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
CARA BERPIKIR FILSAFAT
BATASAN DAN RUANG LINGKUP LOGIKA
DEFINISI FILSAFAT.
FILSAFAT KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI
BATASAN-BATASAN TENTANG PENJELAJAHAN ILMU, AGAMA DAN RELASINYA
STANDAR ISI KURIKULUM SAINS UNTUK ANAK USIA DINI
Tugas Mata Kuliah Kearifan Lokal
Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Filsafat Arsitektur 1 TJ.
FILSAFAT – PENGETAHUAN - ILMU
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS ESA UNGGGUL FILSAFAT KETUHANAN UNIVERSITAS ESA UNGGGUL JAKARTA

FILSAFAT KETUHANAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), Ø      Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philein atau philos berarti “cinta”, dan sophia berarti kebijaksanaan, hikmat atau pengetahuan” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), Definisi Filsafat: (1) pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; (2) teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; (3) ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi; (4) falsafah

Ø  Agama Buddha dan filsafat tak dapat dipisahkan. Tetapi agama Buddha jauh lebih luas dari filsafat Ø  Filsafat Buddhis tergolong realisme, bukan idealisme atau materialisme Ø  Berkenaan dengan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa tidak dapat dijelaskan dengan bentuk dan perasaan makhluk (bebas dari konsep antropromorfisme dan antropopatisme), maka Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi yang mengatur secara langsung kehidupan di alam semesta ini

Dalam agama Buddha alam semesta ini beserta isinya diatur oleh Hukum Universal/Hukum Tertib Kosmis yang disebut Dhamma Niyama Dhamma Niyama merupakan hukum abadi yang meliputi alam semesta Dharma meliputi segala sesuatu yang bersyarat ataupun tidak bersyarat, yang muncul atau tidak muncul, serta yang nyata atau abstraks Dharma bukanlah ciptaan para Buddha

Dharma tetap ada dan tetap akan ada selamanya Para Buddha hanya penemu Dharma “O Para Bikkhu, apakah para Tatagatha (Buddha) muncul di dunia atau tidak, Dharma akan tetap ada, merupakan hukum yang abadi” (Dhamma Niyama Sutta).

Jenis-Jenis Niyama 1. Utu Niyama Hukum universal tentang energi yang mengatur: q Terbentuk dan hancurnya bumi, planet, tata surya, temperatur, cuaca, halilintar, gempa bumi, angin, ombak, gunung meletus; q     Membantu pertumbuhan (metabolisme) manusia, binatang dan pohon; atau Segala sesuatu yang berkaitan dengan energi (fisika dan kimia)

Bija Niyama Hukum universal tentang tumbuh-tumbuhan, misalnya: Bagaimana biji, stek, batang, pucuk, daun dapat bertunas, bertumbuh, berkembang dan berbuah, dst Kamma Niyama Hukum universal tentang moral atau hukum Karma, yaitu: q       Perbuatan baik menghasilkan akibat yang baik (kebahagiaan) Perbuatan buruk menghasilkan akibat yang buruk (penderitaan)

4. Citta Niyama Hukum universal tentang pikiran atau batin, misalnya: Proses kesadaran Timbul dan lenyapnya kesadaran        Kekuatan pikiran dari keberhasilan pelaksanaan Samatha Bhavana hingga mencapai jhana, Kesucian batin karena keberhasilan pelaksanaan Vipassana Bhavana

Dhamma Niyama Hukum universal tentang segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat Niyama tersebut di atas, misalnya: Terjadinya keajaiban alam pada waktu Bodhisattva lahir, mencapai penerangan sempurna, dan lain-lain Hukum gaya berat (gravitasi) dan hukum alam lainnya yang sejenis

Ø      Menurut pandangan agama Buddha, alam semesta ini luas sekali Ø    Dalam alam semesta terdapat banyak tata surya yang jumlahnya tidak dapat dihitung Ø    Hal ini diterangkan oleh Buddha sebagai jawaban atas pertanyaan Bhikkhu Ananda dalam Anguttara Nikaya sebagai berikut: 1.000 tata surya kecil (Culanika Lokadhatu) 1.000 X 1.000 = 1.000.000 tata surya menengah (Dvisahassi Majjhimanika Lokadhatu) 1.000 X 1.000 X 1.000 = 1.000.000.000 tata surya besar (Tisahassi Mahasahassi Lokadhatu)

Ø. Kejadian bumi dan manusia menurut. pandangan Ø      Kejadian bumi dan manusia menurut pandangan Buddhis adalah berlangsung dalam proses yang sangat lama sekali Ø  Jadi menurut pandangan agama Buddha, kehidupan atau kelahiran manusia bukan baru sekali saja telah berulang-ulang kali Ø    Pada suatu ketika bumi kita ini akan hancur lebur dan tidak ada, tapi hancur leburnya bumi kita ini atau kiamat bukanlah merupakan akhir dari kehidupan kita

Kiamat atau hancur leburnya bumi kita ini manurut Anguttara Nikaya, Sutta Nipata, diakibatkan oleh terjadinya musim kemarau yang lama sekali. Selanjutnya dengan berlangsungnya musim kemarau yang panjang ini mucullah matahari yang kedua, lalu dengan berselangnya suatu masa yang lama matahari ketiga muncul, matahari keempat, matahari kelima, matahari keenam dan akhirnya muncul matahari ketujuh.. Pada waktu matahari ketujuh muncul, bumi kita ini terbakar hingga menjadi debu dan lenyap bertebaran di alam semesta.

SELESAI

KUIS II: Jelaskan pengertian filsafat! Jelaskan perbedaan antara agama Buddha dan filsafat! Uraikan Hukum Universal/Hukum Tertib Kosmis yang mengatur alam ini beserta isinya! Jelaskan pandangan agama Buddha tentang alam semesta! Jelaskan tentang kejadian bumi dan manusia pertama dalam agama Buddha!