PENGANTAR ekonomi makro

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
KESEIMBANGAN AD-AS.
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO modul ke 1
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR ILMU EKONOMI (ASPEK EKONOMI MAKRO)
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
II. ALAT ANALISIS EKONOMI
Ismail Rasulong. LINGKUP TEORI MAKRO EKONOMI: I 1. TINJAUAN VARIABEL UTAMA, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 2. PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI NEGARA:
KESEIMBANGAN AD-AS.
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGANTAR EKONOMI 2 ATA 2016/2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Perkembangan ilmu ekonomi makro
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Konsep Dasar Ekonomi Makro
PENDAPATAN NASIONAL.
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM
TEORI EKONOMI MAKRO.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO Sujarwo, SP., MP.
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
BAB 2 Pendahuluan Makroekonomi
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Permintaan dan Penawaran Agregat
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
PENGANTAR EKONOMI MAKRO BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Makro Ekonomi Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel- variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
KESEIMBANGAN AD-AS.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP KESEIMBANGAN AD-AS. ANALISIS AD-AS ? AD  aggregate demand (permintaan agregat), yang berarti sebagai tingkat pengeluaran.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
KOMPONEN EKONOMI MAKRO
Bab 1 Overview dan Review
PENGANTAR EKONOMI MAKRO MERI YANTI,S.E.M.Si BAB I PENDAHULUAN.
Transcript presentasi:

PENGANTAR ekonomi makro PROGRAM STUDI MANAJEMEN – FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA

Makro Ekonomi Materi Kuliah: Pengantar Perbedaan mikro dengan makro ekonomi Asal usul ilmu ekonomi makro Perhatian ilmu ekonomi makro Peran Pemerintah dalam bidang ekonomi Menghitung pendapatan nasional Perekonomian pasar uang Perekonomian pasar barang (2 sektor; 3 sektor; 4 sektor) Menghitung pendapatan nasional perekonomian pasar barang Masalah-masalah ekonomi makro Buku-buku referensi: Case & Craigh, Prinsip-prinsip Makro Ekonomi Iskandar Putong, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam: Analisis Makro Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Samuelson, Economics

Pengertian, Permasalahan, Tujuan dan Variabel Ekonomi Makro Ilmu yang mempelajarai mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat). Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan kerja, neraca pembayaran Permasalahan Inflasi Pengangguran Neraca pembayaran yang timpang Pertumbuhan penduduk yang tinggi Peningkatan kapasitas produksi

PERBEDAAN MIKRO DGN MAKRO EKONOMI Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri dan perilaku masing-masing unit pengambilan keputusan, khususnya perusahaan bisnis dan rumah tangga Makro mempelajari atau memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk-2 tertentu dan perilaku masing2 industri, tetapi pada penentu jumlah keluaran nasional total Mikro keputusan ekonomi individual Makro keputusan ekonomi agregatif Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi makro

Perbedaan Mikro Ekonomi dgn Makro Ekonomi Konsumsi Produksi Harga Ketenaga-kerjaan Mikro Konsumsi Individu Jumlah produksi suatu perusahaan Harga setiap barang/ jasa Kebutuhan tenaga kerja satu perusahaan Makro Konsumsi Negara Jumlah produksi nasional Harga barang/ jasa secara keseluruhan Kebutuhan tenaga kerja secara keseluruhan

AKAR ILMU EKONOMI MAKRO DEPRESI BESAR Model Klasik Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model Klasik) pada masala perekonomian yang luas, contoh: Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya, pengangguran tidak bertahan lama. Revolusi Keynesian John Meynard Keynes (The General Theory of Employment, Interest dan Money, 1936) Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja, melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa. Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Caranya: pemerintah merangsang permintaan agregat untuk mengangkat ekonomi keluar dari resesi

AKAR ILMU EKONOMI MAKRO EKONOMI MAKRO BARU Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden Kennedy dan johnson: penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970-an Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami serangkaian fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja, keluaran, dan inflasi. Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat, akibatnya jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan kerugian besar karena kehilangan keluaran dan pendapatan Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi)  bila tingkat harga keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)

PERHATIAN ILMU EKONOMI MAKRO Perhatian utama: Inflasi Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis Pengangguran Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal  kebijakan menyangkut pajak dan keluaran Kebijakan moneter  alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran)  kebijakan pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan agregat

KOMPONEN EKONOMI MAKRO Fokus komponen ekonomi makro: Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor) Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor) Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor) Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor) Hubungan empat komponen tergambar dalam diagram arus melingkar, yang menunjukkan pendapatan yang diterima dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing sektor perekonomian

Diagram Arus Melingkar Pembelian barang & jasa buatan dalam negeri oleh orang asing (eksport) Pembelian barang & jasa buatan luar negeri (Import) Luar Negeri Pembelian barang & jasa Pembelian barang & jasa Pajak Rumah Tangga Pemerintah Pembayaran gaji, bunga, transfer Perusahaan Pajak Gaji, bunga, dividen, laba dan sewa

PASAR UANG/ MODAL (FINANSIAL MARKET) Tiga Pasar Dasar Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga Luar Negeri PASAR BARANG DAN JASA PASAR TENAGA KERJA PASAR UANG/ MODAL (FINANSIAL MARKET)

METODOLOGI ILMU EKONOMI MAKRO P AS P* AD Y Y*

TREND DAN SIKLUS PEREKONOMIAN SUATU NEGARA GDP Puncak Pertumbuhan A Lembah t

PROBLEM MAKRO EKONOMI Masalah Makro Jangka Pendek/Masalah Stabilisasi : Masalah Inflasi Masalah Pengangguran Masalah Ketimpangan Neraca Pembayaran Masalah Makro Jangka Panjang/Masalah Pertumbuhan : Masalah Pertumbuhan Penduduk Masalah Pertambahan Kapasitas Produksi Masalah Tersedianya Dana Untuk Investasi

Masalah Inflasi Pengertian Inflasi : Adanya suatu proses kenaikan harga secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Indikator Adanya Inflasi : - Uang ditangan/dipegang masyarakat banyak. - harga barang-barang terus naik. - Daya beli masyarakat rendah. - Pendapatan riil masyarakat turun Jenis – Jenis Inflasi : - Inflasi Sangat rendah : 0% - < 5% - Inflasi Rendah : 5% ≤ - < 10% - Inflasi Sedang : 10% ≤ - < 30% - Inflasi Tinggi : 30% ≤ - < 100% - Inflasi Sangat Tinggi : ≥ 100%

Sebab – Sebab Munculnya Inflasi : 1. Tingkat Pengeluaran Agregat yang tinggi. 2. Tuntutan kenaikan upah buruh. 3. Kenaikan harga barang yang diimpor 4. Pertambahan uang beredar di masyarakat lebih besar dibandingkan pertambahan kemampuan produksi. 5. Kekacauan politik dan ekonomi. Dampak Buruk Inflasi : 1. Menurunkan taraf kemakmuran masyarakat. 2. Mengurangi investor yang produktif. 3. Mnegurangi ekspor. 4. Menaikkan impor. 5. Memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Masalah Pengangguran Pengertian Pengangguran : - Seseorang yang tergolong angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. - Penduduk usia kerja tetapi tidak bekerja. Jenis – Jenis Pengangguran : - Pengangguran terpaksa penduduk usia kerja yang mampu dan siap untuk bekerja tetapi belum mendapat pekerjaan. - Pengangguran sukarela penduduk usia kerja yang mampu dann siap untuk bekerja tetapi sengaja tidak bekerja. - Pengangguran Tersembunyi (disquised unemployment) Penduduk usia kerja yang sudah bekerja, tetapi keberadaan mereka tidak mempegaruhi hasil kinerja /tingkat produksi dimana mereka bekerja (tenaga kerja yang tidak produktif).

Sebab-Sebab Adanya Pengangguran : 1. Kekurangan pengeluaran agregat 2. Tenaga kerja ingin mencari kerja yang lebih baik 3. Adanya penggunaan peralatan produksi yang lebih modern 4. Tidak sesuainya ketrampilan pekerja dengan kebutuhan Dampak Buruk Dari Pengangguran : 1. Mengurangi pendapatan masyarakat 2. Mengurangi tingkat kemakmuran yang telah tercapai 3. Menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial 4. Menimbulkan efek psikologi dalam jangka panjang yang buruk bagi penganggur 5. Bagi kepentingan negara, dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi kesehjateraan dan prospek ekonomi ke depan.

Masalah Defisit Neraca Pembayaran Internasional Pengertian Neraca Pembayaran Internasional : Catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi antara penduduk negara yang satu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Dampak Buruk dari Adanya defisit Necara Pembayaran Internasional 1. Penurunan dalam kegiatan produksi dalam negeri 2. Harga valuta asing akan meningkat 3. Harga barang – barang impor semakin mahal 4. Pengurangan investasi terutama oleh pengusaha dalam Negeri.

Masalah Jangka Panjang/Masalah Pertumbuhan Masalah Pertambahan Penduduk : Pertambahan penduduk yang tinggi jika tidak diimbangi dengan kemampuan peningkatan skill SDM dan sumber daya lainnya hanya akan menghambat kegiatan pembangunan itu sendiri. Masalah Pertambahan kapasitas produksi : Kemampuan menumbuhkan kapasitas produksi merupakan tujuan kegiatan ekonomi di setiap negara. Tetapi pertambahan kapasitas produksi hanya akan berguna jika diikuti dengan kemampuan daya beli masyarakat. Meningkatnya kemampuan suatu negara dalam meningkatkan kapasitas produksi nasional merupakan indikasi bahwa negara/wilayah itu kondusif untuk investasi/mengembangkan usaha. Masalah Tersedianya dana untuk Investasi : Pembangunan ekonomi jangka panjang sangat tergantung pada kemampuan suatu negara untuk menyediakan dana investasi/menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan investasi.

Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations) Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama dengan keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang tidak kentara invinsible hand. Dasar Filsafatnya : Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi apapun Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan, sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai (tidak ada pengangguran) Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creats its own demand)

Tenaga kerja/jasa tenaga kerja Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Corak Kegiatan Ekonomi Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten dan bersifat modern Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi (produsen dan rumah tangga)  Y = C (pendapatan upah untuk beli barang produksi) Produk/Barang Pembayaran Konsumen/ RM Tangga Produsen Upah/gaji Tenaga kerja/jasa tenaga kerja

Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Corak Kegiatan Ekonomi Modern Ekonomi Modern = di dalamnya terdapat lebih dua pelaku ekonomi (produsen dan rumah tangga, lembaga keuangan dan investor)  Y = C + S + I Upah/Gaji Tenaga Kerja Konsumen/ RM Tangga Produsen Produk/Barang Pengeluaran Konsumsi Tabungan Investasi Pinjaman Investor Bank

Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian Faktor harus dipenuhi agar kondisi full-employment, yaitu sebagai berikut : Jumlah barang modal yang dipergunakan dalam perekonomian Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang bersedia Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan Tingkat teknologi yang dipergunakan Notasi ekonominya : Y = f [M, TK, Q, T]

Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Keynesian Tokoh John Maynard Keynes  pelopor teori dan kebijakan ekonomi modern. Buku terkenalnya = The General Theory of Employment, Interest and Money Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard, melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi Dasar Filsafat : Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu untuk mendapatkan keuntungan Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang dapat mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full employment.

Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Pandangan Keynes : kegiatan perekonomian Fleksibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik  besar kecilnya tingkat tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya tingkat pendapatan dan kecenderungan mengkonsumsi. Tingkat upah dan pengangguran Tingkat upah sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang melebihi permintaannya yang berdasarkan analisis klasik jumlah yang dibutuhkan Manakala tingkat upah turun, maka tingkat pendapatan pun akan turun, dan selanjutnya daya beli akan turun dan tentu saja pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang  kelebihan kapasitas produksi. Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara Kegiatan perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta  permintaan agregatif (C, I, G, X – M). Notasi ekonomi Keynsian = Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregat Expenditure

MENGUKUR OUTPUT & PENDAPATAN NASIONAL Ekonomi makro mengandalkan data Data diperoleh dari sumber data, yaitu: laporan pendapatan nasional dan neraca produk Fungsi Laporan Pendapatan Nasional dan Neraca Produk: Untuk menyampaikan data tentang kinerja ekonomi Untuk pembandingan produk dari satu waktu ke waktu lain

Macam Pendapatan Nasional Gross National Product/GNP Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang GNP dihitung dengan menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara tersebut ditambah dengan penduduk negara tersebut yang ada di luar negeri Gross Domestic Product/GDP Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah warga negara asing yang bekerja di negara yang bersangkutan

Metode Menghitung Pendapatan Nasional Metode Pendapatan Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor produksi dalam perekonomian: Tenaga kerja (W) Modal (i) Tanah (R) Skill/entrepreneurship (P) Rumus = Y = YW + Yi + YR + YP Hasil perhitungan ini sering disebut dengan pendapatan nasional (National Income=NI)

Metode Menghitung Pendapatan Nasional Metode Pengeluaran/Penggunaan Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan: Rumah tangga konsumen (C) Rumah tangga swasta/produsen (I) Rumah tangga pemerintah (G) Export netto (X – M) Secara matematik dirumuskan Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregate Expenditure Hasil perhitungan dengan metode ini sering disebut dengan Produksi Nasional Brutto (GNP)

Produk Domestik Bruto Produk domestik Bruto = Gross Domestic Product merupakan konsep kunci dalam laporan pendapatan dan neraca produk nasional GDP = nilai pasar keluaran total sebuah negara, yaitu nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam suatu negara Barang jadi dan jasa akhir = barang dan jasa yang diproduksi untuk penggunaan akhir Barang intermediate = barang yang diproduksi oleh perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan lain. Nilai tambah = perbedaan antara nilai barang ketika meninggalkan tahap produksi dan biaya barang ketika memasuki tahap produksi

Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible Pendapatan nasional sebenarnya dihitung dari: GNP – (Penyusutan + Pajak Tidak Langsung + Transfer Payment Perusahaa + Kesalahan Statistik) + Subsidi kepada Perusahaan Pemerintah Pendapatan pribadi = semua jenis pendapatan (termasuk pdptan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang diterima oleh penduduk suatu negara) Pendapatan disposible = pendapatan yang menjadi hak penduduk yang dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadi kewajibannya

Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible Dalam perhitungan pendapatan nasional, digunakan dua macam harga, yaitu: Harga Konstan (Hk) Harga Yang Berlaku (Hb) Indeks harga = perbandingan antara pendapatan nasional nominal dengan pendapatan nasional riil

Produk Domestik Bruto Negara X Tahun Produk Jumlah Harga NTBhb NTBhk 1990 1990 1991 1992 X 10 20 25 15 17 100 300 425 100=(10X10) 200=(10X20) 250=(10X25) Y 30 50 5 6 6,5 75 180 325 75=(5X15) 150=(5X30) 250=(5X50) Z 60 70 2 2,5 3 150 210 60=(2X30) 120=(2X60) 140=(2x70) PDBhb = tahun 1990 = 100+75+60 = 235 tahun 1991 = 300+180+150 = 630 tahun 1992 = 425+325+210 = 960 PDBhk90 tahun 1990 = 100+75+60 = 235 tahun 1991 = 200+150+120 = 470 tahun 1992 = 250+250+140 =640