MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DUALISME MODAL KEMISKINAN PENDUDUK
DISTRIBUSI PENDAPATAN Distribusi Pendapatan Timpang Pertumbuhan penduduk tinggi Inflasi yang tinggi Ketidak merataan pembangunan antar wilayah Investasi yang terkonsentrasi ke proyek padat modal Mobilitas sosial masyarakat rendah Kebijakan industrialisasi yang protektif (ISI) Hancurnya sumber penghasilan masyarakat tradisional, dan lainnya Nilai tukar perdagangan internasional yang buruk
UKURAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Perorangan Quintile Decile Kurva Lorenz Indeks Gini Fungsional Sektoral
DISTRIBUSI PENDAPATAN PERORANGAN/RELATIF Individu Pendapatan (1000) Kuintile Desil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,8 1,0 1,4 1,8 1,9 2,0 2,4 2,7 2,8 3,0 3,4 3,8 4,2 4,8 5,9 7,1 10,5 12,0 13,5 15,0 5% 9% 13% 22% 51% 1,8% 3,2% 3,9% 5,1% 5,8% 7,2% 9,0% 13,0% 22,5% 28,5% 100,0 100% 100,0%
LANJUTAN Menganalisis 40% penduduk berpenghasilan terendah dan 20% penduduk berpenghasilan tertinggi Ukuran World Bank Distribusi pendapatan tidak merata jika 40% penerima terendah menerima < 12% pendapatan nasional Distribusi pendapatan sedang jika 40% penerima terendah menerima 12%<17% dari Y Distribusi pendapatan relatif merata jika 40% penerima terendah menerima > 17%
LANJUTAN Menurut hasil penelitian MS.Ahluwalia (1974), 40% penduduk penerima terendah: Di negara maju menerima kisaran 16% dari pendapatan nasional Di negara komunis menrima kisaran 25% dari pendapatan nasional Di negara sedang berkembang menerima kisaran 12,5% dari pendapatan nasional
Indonesia Berdasarkan data BPS Tahun 1984 = 20,7 Tahun 1987 = 20,87
KURVA LORENZ Lihat di bawah
%pendapatan C 75 50 25 A %penduduk 5 10 20 25 50 75
Garis Diagonal menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna lanjutan Garis Diagonal menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna Kurva Lorenz yang mendekati garis diagonal menunjukkan distribusi pendapatan yang semakin merata Kurva Lorenz yang semakin jauh dari garis diagonal menunjukkan distribusi pendapatan yang semakin timpang
INDEKS GINI Membagi luas daerah juring OC dengan luas Δ OAC Nilai indeks Gini antara 0 sampai dengan 1 IG = 0; Distribusi pendapatan merata sempurna IG = 1; Distribusi pendapatan tidak merata sempurna
Distribusi pendapatan relatif merata jika indeks Gini 0,20<0,35 lanjutan Distribusi pendapatan relatif merata jika indeks Gini 0,20<0,35 Distribusi pendapatan merata sedang jika indeks Gini 0,36<0,49 Distribusi pendapatan timpang jika indeks Gini 0,50<0,70
Indonesia Menurut Sam F. Poli Menurut Harry T. Oshima Menurut Susenas Tahun 1960an = 0,45 Tahun 1970an = 0,50 Menurut Harry T. Oshima Tahun 1980an = 0,55 Menurut Susenas 1964-65 Desa = 0,328 Kota = 0,301 1967 Desa = 0,263 Kota = 0,293 1968-70 Desa = 0,309 Kota = 0,332
Menurut BPS 1984; Desa = 0,28 Kota = 0,32 lanjutan Menurut BPS 1984; Desa = 0,28 Kota = 0,32 1990; Desa = 0,26 Kota = 0,32 1993; Desa = 0,25 Kota = 0,33
DISTRIBUSI PENDAPATAN FUNGSIONAL Mengukur bagian dari pendapatan nasional yang diterime pemilik faktor produksi Tenaga kerja = Upah Pemilik modal = Keuntungan Pemilik lahan = Sewa Lihat kembali teori pertumbuhan David Ricardo dan Arthur Lewis