MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Strategi Nasional Literasi Keuangan
ANALISIS PROSES BISNIS 8
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
ALJABAR.
Sistem Persamaan Diferensial
Circle (LINGkaRan) Enggar Fathia Ch*Fuji Lestari*Ni Made Ratna W*Ria Oktavia*
Teori Tingkah Laku Konsumen Teori Nilaiguna (Utility)
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
Materi Kuliah Kalkulus II
ASIKNYA BELAJAR MATEMATIKA
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Konsep dan Indikator Pembagunan
PERSAMAAN AKUNTANSI.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Soal Latihan.
Pendugaan Parameter dan Besaran Sampel
Luas Daerah ( Integral ).
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA TAHUN 2013 BAPERMASPUN DAN KB KBUPATEN MAGELANG BIDANG KS DAN PAP.
OVERVIEW Manfaat diversifikasi internasional.
OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini pertanyaan mendasar yang.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Is Fatimah. 28/03/ Sudahkan memahami SKEMA PENDANAAN (RD, RT, KP, DF) Insentif SINas ?
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Konsentrasi Industri PERTEMUAN 6 Powerpoint Templates.
DETERMINAN.
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
PENDAPATAN NASIONAL LANJUTAN.
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
MATRIX.
Pengangguran di Indonesia
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
KONSEP DASAR PROBABILITAS
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Kompleksitas Algoritma
Kompleksitas Waktu Asimptotik
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
BAHTERA NUH Ibrani 11:7.
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
1 28 FEBRUARI 2011 SENSASI DAN TEORI GESTALT. SENSASI “ sense” artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis.
INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan Negara lain.
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DISTRIBUSI PENDAPATAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DISTRIBUSI PENDAPATAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Transcript presentasi:

MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DUALISME MODAL KEMISKINAN PENDUDUK

DISTRIBUSI PENDAPATAN Distribusi Pendapatan Timpang Pertumbuhan penduduk tinggi Inflasi yang tinggi Ketidak merataan pembangunan antar wilayah Investasi yang terkonsentrasi ke proyek padat modal Mobilitas sosial masyarakat rendah Kebijakan industrialisasi yang protektif (ISI) Hancurnya sumber penghasilan masyarakat tradisional, dan lainnya Nilai tukar perdagangan internasional yang buruk

UKURAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Perorangan Quintile Decile Kurva Lorenz Indeks Gini Fungsional Sektoral

DISTRIBUSI PENDAPATAN PERORANGAN/RELATIF Individu Pendapatan (1000) Kuintile Desil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,8 1,0 1,4 1,8 1,9 2,0 2,4 2,7 2,8 3,0 3,4 3,8 4,2 4,8 5,9 7,1 10,5 12,0 13,5 15,0 5% 9% 13% 22% 51% 1,8% 3,2% 3,9% 5,1% 5,8% 7,2% 9,0% 13,0% 22,5% 28,5% 100,0 100% 100,0%

LANJUTAN Menganalisis 40% penduduk berpenghasilan terendah dan 20% penduduk berpenghasilan tertinggi Ukuran World Bank Distribusi pendapatan tidak merata jika 40% penerima terendah menerima < 12% pendapatan nasional Distribusi pendapatan sedang jika 40% penerima terendah menerima 12%<17% dari Y Distribusi pendapatan relatif merata jika 40% penerima terendah menerima > 17%

LANJUTAN Menurut hasil penelitian MS.Ahluwalia (1974), 40% penduduk penerima terendah: Di negara maju menerima kisaran 16% dari pendapatan nasional Di negara komunis menrima kisaran 25% dari pendapatan nasional Di negara sedang berkembang menerima kisaran 12,5% dari pendapatan nasional

Indonesia Berdasarkan data BPS Tahun 1984 = 20,7 Tahun 1987 = 20,87

KURVA LORENZ Lihat di bawah

%pendapatan C 75 50 25 A %penduduk 5 10 20 25 50 75

Garis Diagonal menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna lanjutan Garis Diagonal menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna Kurva Lorenz yang mendekati garis diagonal menunjukkan distribusi pendapatan yang semakin merata Kurva Lorenz yang semakin jauh dari garis diagonal menunjukkan distribusi pendapatan yang semakin timpang

INDEKS GINI Membagi luas daerah juring OC dengan luas Δ OAC Nilai indeks Gini antara 0 sampai dengan 1 IG = 0; Distribusi pendapatan merata sempurna IG = 1; Distribusi pendapatan tidak merata sempurna

Distribusi pendapatan relatif merata jika indeks Gini 0,20<0,35 lanjutan Distribusi pendapatan relatif merata jika indeks Gini 0,20<0,35 Distribusi pendapatan merata sedang jika indeks Gini 0,36<0,49 Distribusi pendapatan timpang jika indeks Gini 0,50<0,70

Indonesia Menurut Sam F. Poli Menurut Harry T. Oshima Menurut Susenas Tahun 1960an = 0,45 Tahun 1970an = 0,50 Menurut Harry T. Oshima Tahun 1980an = 0,55 Menurut Susenas 1964-65 Desa = 0,328 Kota = 0,301 1967 Desa = 0,263 Kota = 0,293 1968-70 Desa = 0,309 Kota = 0,332

Menurut BPS 1984; Desa = 0,28 Kota = 0,32 lanjutan Menurut BPS 1984; Desa = 0,28 Kota = 0,32 1990; Desa = 0,26 Kota = 0,32 1993; Desa = 0,25 Kota = 0,33

DISTRIBUSI PENDAPATAN FUNGSIONAL Mengukur bagian dari pendapatan nasional yang diterime pemilik faktor produksi Tenaga kerja = Upah Pemilik modal = Keuntungan Pemilik lahan = Sewa Lihat kembali teori pertumbuhan David Ricardo dan Arthur Lewis