Oleh Drs. H.Muhammad Jalari, SE, MM. PASAR GLOBAL Oleh Drs. H.Muhammad Jalari, SE, MM.
PENDAHULUAN Berlakunya pasar bebas dan AFTA seolah menjadi momok perusahaan domestik akan beratnya persaingan. Sementara pasar domestik diserbu berbagai produk dari sesama negara berkembang seperti RRC dan Taiwan, perusahaan Indonesia belum mampu mencengkeramkan usahanya di negara lain.
Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional
Teori Perdagangan Internasional Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
menurut Model Ricardian Pedagangan internasional adalah negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga,
Model Heckscher-Ohlin Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tdk membuktikan prediksi yang lebih akurat.
Faktor-Faktor Melakukan Perdagangan Internasional Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional.
Ada berbagai alasan kuat yang mendasari perusahaan melakukan perdagangan internasional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi Biaya Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan: a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada pengurangan tarif (WTO, NAFTA, APEC, SEATO)
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi & ditentukan oleh masing² lokasi maka banyak perusahaan yg beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dg budaya yang berlaku
Menarik pasar Baru Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.
5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat memper tahankan karyawan .
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, & jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi & adanya keterbatasan produksi. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
Strategi Dalam Perdagangan Internasional Sebuah perusahaan dikatakan bersaing secara internasional atau multinasional ketika perusahaan tersebut bersaing di pasar asing, sementara dikatakan bersaing secara global jika perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Tantangan yang dihadapi perusahaan apabila memutuskan bersaing di pasar global adalah perbedaan budaya, demogafi, dan kondisi pasar. Perusahaan juga harus pandai-pandai berhitung dengan adanya perbedaan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga.
Persaingan di pasar internasional dan global akan memunculkan istilah multicountry atau multidomestics, yang terjadi ketika salah satu pasar nasional bebas dari persaingan dengan pasar nasional di negara lain – tidak adapasar internasional hanya sekumpulan pasar nasional
Arena strategis Multycountry Negara-negara dan wilayah-wilayah perdagangan terpilih Strategi global Hampir di semua negara yang memiliki potensi permitaan tinggi
Strategi bisnis Multycountry Strategi khusus yang sesuai denganperubahan lingkungan bisnis setempat Strategi global Strategi universal yang dapat digunakan di semua negara
Strategi lini produk Multycountry Sangat memperhatikan budaya lokal Strategi global Standarisasi produk
Strategi produksi Multycountry Tempat-tempat produksi tersebar di banyak tempat Strategi global Tempat produksi berada di wilayah yang potensial memaksimalkan keunggulan komeptitif perusahaan
Untuk bersaing dalam perdagangan internasional maka diperlukan tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu:
1. Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing
2. Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan.
3. Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas.
Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan peluang bagi para perusahaan untuk meraih keunggulan adalah: Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai. Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
Hambatan-Hambatan Dalam Perdagangan Internasional Hambatan berupa Tarif
Tarif Import Konsep proteksi produk dalam negeri melalui pengenaan pajak import untuk melemahkan daya saing produk-produk import di pasar domestik tidak selamanya berlaku, terutama untuk produk-produk HHBK, khususnya di pasar-pasar negara maju, mengingat bahwa produk-produk HHBK pada umumnya tidak dihasilkan atau dikumpulkan di negara-negara tersebut
Pengenaan Hambatan Non-Tariff Peraturan untuk alasan kesehatan dan keamanan (health and safety regulations) Pengendalian untuk perlindungan species (species protection controls) melalui penerapan CITES Pemberlakuan standar mutu dan standar teknis (Quality and technical standards) Kebijakan dan Kendali oleh Pemerintah
Larangan Import dan Boikot Sebagaimana yang terjadi terhadap perdagangan kayu, mengingat bahwa hampir semua pihak, termasuk para pemerhati lingkungan, menilai bahwa dari sisi pandang secara ekonomi dan lingkungan, perdagangan HHBK akan mengurangi tekanan terhadap hutan, sehingga mendukung program pembangunan berkelanjutan. Hal ini justru dinilai sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi permasalahan kerusakan hutan
Pada gilirannya upaya-upaya pelestarian hutan berdampak baik kepada kesempatan dan prospek untuk peningkatan perdagangan internasional HHBK (Dikutip dari: Trade Restrictions affecting international trade in non-wood forest products. Non-Wood Forest Products 8. FAO. 1995)
Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasa diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional adalah hambatan berupa tarif dan non tarif
Strategi bisnis dalam perdagangan internasional ada 3 : Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai. Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai. Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
Faktor-faktor yang menyebabkan sesuatu organisasi atau perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional adalah Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang, Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain, Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri