IDENTITAS NASIONAL EMI SETYANINGSIH
Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non- fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Menurut Koento Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai- nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”. Identitas nasional sebagai identitas suatu kelompok masyarakat, memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.
Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara. Awal munculnya nasionalisme terbukti efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari kolonialisme. Semangat nasionalisme dihadapkan secara efektif dan dipakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi siapa lawan dan siapa kawan.
SEJARAH KELAHIRAN FAHAM NASIONALISME INDONESIA BOEDI OETOMO (1908) berbasis subkultur jawa SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) kaum entrepreneur islam yg bersifat ekstrovert dan politis MUHAMMADIYAH (1912) subkultur islam modernis yg bersifat introvert dan sosial INDISCHE PARTY (1912) subkultur campuran Indo Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yg mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial yg berslogan “Tempat yang memberi nafkah yg menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya” INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISCHE VERENIGING (1913) mengejawantahkan nasionalisme politik radikal & berorentasi Marxist
TRIKORO DHARMO (1915) sebagai embrio JONG JAVA (1918) & INDONESIA MUDA (1931) berbasis subkultur Jawa NAHDATOEL OELAMA (1926) subkultur santri dan ulama JONG AMBON, JONG SUMATRA, JONG CELEBES LAHIRLAH PERGERAKAN NASIONALISME YG BERJATI DIRI “INDONESIANESS” AKTUALISASI TEKAD POLITIKNYA DALAM SUMPAH PEMUDA
DARI KEANEKARAGAMAN SUBKULTUR TERKRISTALISASI CORE CULTURE BASIS EKSISTENSI NATION-STATE INDONESIA NASIONALISME APAPUN SUBKULTURNYA, MEREKA MERASA BERNUSA SATU, BERBANGSA SATU, BERBAHASA SATU- INDONESIA INDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat. Paramater Identitas Nasional: Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
Parameter identitas nasional itu antara lain: Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa bendera, bahasa, lagu kebangsaan. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan manusia, dan teknologi. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: bersifat dinamis dan tidak tetap, spt: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia Sejarah Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Realitas perjalanan sejarah mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa.
Kebudayaan Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga unsur, yaitu akal budi, peradaban (civility), dan pengetahuan (knowledge). Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara sesama (horizontal) maupun vertical. Peradaban (civility), peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan hankam Pengetahuan : prestasi anak bangsa.
Budaya Unggul Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara ”kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”. Suku Bangsa Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yag berbeda.
Agama Indonesia merupakan negara multiagama, karena itu Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
Integrasi Nasional Integrasi nasional merupakan interaksi utuh segenap suku-suku bangsa di segala penjuru nusantara. Penyatupaduan secara utuh ini pertama kali telah diikrarkan bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda, yang kemudian mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Sejarah mencatat bahwa perbedaan suku, agama, ras dan terisah secara geografis tidak menghalangi bangsa Indonesia untuk menyatu menjadi bangsa.
Adapun yang menjadi perekat bangsa sehingga yang hingga kini tetap bertahan adalah adanya identitas nasional yang memiliki karakter yang kuat. Pancasila terbukti menjadi pandangan hidup (filsafat hidup) bangsa dalam bentuk kesadaran, cita-cita, moral, hukum dan kejiwaan bangsa. UUD 1945 (amandemen ke-1, 2, 3, 4) juga telah memberikan pedoman dan patokan dalam kehidupan berbangsa. Begitu pula mengenai bahasa Indonesia tetap menjadi alat komunikasi pemersatu antar berbagai suku, etnis yang berbeda. Demikian pula pada Garuda Pancasila sebagai lambang negara, sang saka Merah Putih sebagai bendera negara dan Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan yang menjadi simbol kejiwaan yang satu bagi bangsa.
penghambat integrasi nasional : Perbedaan kepentingan Diskriminasi Masih berkembangnya paham ethosentris Masih maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan yang lainnya Masih mudahnya masyarakat Indonesia untuk dihasut dan di adu domba Bhinneka tunggal ika hanya sebatas wacana namun tidak pernah diterapkan atau di praktekkan
Oleh karena itu, kesadaran akan identitas nasional harus secara terus menerus dipertahankan dengan mengimplementasikan rasa kebangsaan yang berwujud dalam nasionalisme atau pengabdian total kepada bangsa., misalnya melestarikan budaya, menggunakan produk anak negeri, tidak me;lakukan perbuatan yg merugikan negara. Sikap yang perlu ditekankan pula adalah menyeleksi pengaruh globalisasi yang kuat menyerang kepribadian bangsa. Kesadaran akan kebudayaan sendiri akan sangat penting untuk menangkal pengaruh dari luar yang bertentangan dengan kepribadian bangsa