NOVAN NOORWICAKSONO BHAKTI, PERTENTANGAN BERBAGAI KEKUATAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Identitas Mahasiswa - NAMA : NOVAN NOORWICAKSONO BHAKTI - NIM : PRODI : Ilmu Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - pang_rawit pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Dra. Santi Muji Utami, M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Drs. Cahyo Budi Utomo, M.Pd. - TGL UJIAN :
Judul PERTENTANGAN BERBAGAI KEKUATAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Abstrak Dibacakannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno menandai berdirinya Demokrasi Terpimpin, sehingga mengubah tatanan politik pemerintahan Indonesia. Sistem ini dibangun oleh Presiden Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Angkatan Darat di kedua sisinya. Kenyataannya sistem ini diwarnai berbagai pertentangan di antara mereka yang telah tampil sebagai kekuatan utama saat itu. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ialah bagaimana kondisi yang melatari perjalanan Demokrasi Terpimpin dan mengapa terjadi pertentangan berbagai kekuatan politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah melalui tahap pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan historiografi. Pada tahap heuristik dilakukan pencarian berbagai sumber sezaman seperti surat kabar dan majalah. Kritik sumber dilakukan dengan menganalisa dokumen-dokumen dan sumber-sumber sezaman dan membandingkannya. Kemudian dilakukan penafsiran dan diwujudkan dalam bentuk penceritaan tertulis secara kronologis. Ruang lingkup spasial penelitian ini ialah Indonesia, yaitu negara kesatuan berbentuk republik yang berdiri pada 17 Agustus 1945, dan ruang lingkup temporalnya ialah masa Demokrasi Terpimpin, yaitu setelah dibacakannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga terjadinya Gerakan 30 September Corak dan perjuangan politik Indonesia terbentuk selama masa pergerakan dan pada masa pendudukan Jepang semakin menemukan wujudnya. Revolusi kemerdekaan menunjukkan betapa kuatnya orientasi politik dengan keberagamannya guna meraih kemerdekaan. Setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia memasuki sistem Demokrasi Parlementer, di mana kerap terjadi pergantian kabinet yang dipengaruhi oleh parlemen. Demokrasi Terpimpin dibangun setelah terdapat gejolak politik antar-partai dan kebuntuan di dalam parlemen dalam menyusun undang-undang dasar negara. Demokrasi Terpimpin yang mengimplementasikan konsepsi Presiden mengenai revolusi dan penyatuan tiga unsur utama rakyat Indonesia, nasionalis, agama dan komunis ini, begitu dipengaruhi Presiden. Ia mengatur lembagalembaga negara lebih secara politik. Sistem ini menjadi ajang pertentangan berbagai kekuatan politik yang ketika itu didominasi oleh Presiden, PKI, dan Angkatan Darat. Pertentangan terjadi karena masing-masing pihak memiliki kepentingan sendiri dan menginterpretasikan mengenai sistem tersebut, dan keadaan itu bergantung sedikit banyak pada Presiden Soekarno sebagai unsur penyeimbang dan legitimasi. Keberadaan sistem itu, dengan demikian, bergantung pada bagaimana keseimbangan atas berbagai kekuatan dapat dipertahankan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil simpulan bahwa Demokrasi Terpimpin berdiri berkat konsepsi Presiden, di mana terdapat pihakpihak yang saling bertentangan. Presiden berperan sebagai penyeimbang dan legitimasi, dan manakala keseimbangan goyah, sistem tersebut dapat menjadi runtuh.
Kata Kunci Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno, PKI, AD
Referensi Abdullah, Taufik Sejarah Lokal Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Anderson, Benedict R O'G dan Ruth T McVey Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Analisis Awal Yogyakarta: LKPSM. Anderson, David Charles Peristiwa Madiun 1948; Kudeta atau Konflik Internal Tentara? Yogyakarta: Media Presindo. Cribb, Robert, ‘Parlemen Indonesia ’, dalam Yayasan API Panduan Parlemen Indonesia. Jakarta: Yayasan API (hal ). Crouch, Harold Militer dan Politik Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Departeman P. P. dan K Tujuh Bahan Pokok Indoktrinasi. Jakarta: Departeman P. P. Dan K. Elson, R.E, 'In Fear of the People, Soeharto and the Justification of State Sponsored Violence Under the New Order', dalam Freek Columbijn dan J Thomas Linblad (eds) Roots of Violence in Indonesia. Leiden: KITLV Press (hal ). Feith, Herbert Soekarno-militer dalam Demokrasi Terpimpin. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Geer tz, Clifford Politik Kebudaya. Yogyakar t a: Kanis ius. Gie, Soe Hok Orang-orang Di Persimpangan Kiri Jalan. Yogyakarta: Bentang. Gottschalk, Louis Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Joeniarto Sejarah Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Kartodikromo, Mas Marco Pergaulan Orang-orang Buangan Di Boven Digul. Jakarta: Gramedia. Kartodirdjo, Sartono Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kartodirdjo, Sartono, Marwati Djoenet Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Penerangan RI Mendjelang Dua Tahun kabinet Karya 9 April April Jakarta: Kementerian Penerangan RI. Langenburg, Michael van, ‘Gestapu dan Kekuasaan Negara Di Indonesia’ dalam Robert Cribb (ed) The Indonesian Killing; Pembantaian PKI Di Jawa dan Bali Yogyakarta: Mata Bangsa (hal ). Legge, J.D Indonesia. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Kahin, Audrey R. dan George McTurnan Kahin Subversi Sebagai Politik Luar Negeri, Keterlibatan CIA Di Indonesia. Jakarta: Grafiti. Malaka, Tan Dari Penjara ke Penjara Jilid III. Yogyakarta: Templok Press. Mintz, Jeane S Muhammad, Marx dan Marhaen: Akar Sosialisme Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nasution, A.H Sekitar Perang Kemerdekaan Jilid IV; Periode Linggarjati. Bandung: Angkasa. Poesponegoro, Marwati Djoenet dan Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka. Prawiro, Radius Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi; Pragmatisme dalam Aksi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Pringgodigdo Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. Renier, G. J Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ricklefs, M.C Sejarah Indonesia Modern Yogyakarta: Gadjah Serambi. Sastroatmodjo, Sudijono Perilaku Politik. Semarang: IKIP Semarang Press. Sievers, Allen M The Mistical World of Indonesia; Cultural & Economic Development in Conflict. London: The John Hopkins University Press. Soebandrio Kesaksianku tentang G-30-S. Jakarta: Forum Pendukung Reformasi Total. Soekarno Membangun Dunia yang Baru (To Built the World A New); Pidato I Muka Sidang umum PBB ke XV Tanggal 30 September Yogyakara: Media Presindo. Soelaeman Soemardi, ‘Cara-cara Pendekatan Terhadap “Kekuasaan” sebagai suatu Gejala Sosial”, dalam Miriam Budiardjo (ed) Aneka Pemikiran tentang Kuasa dan Wibawa. Jakarta: Pustaka Sinar harapan (30-43). Soemantri, Sri Perbandingan Antar Hukum Tatanegara. Bandung: Alumni. Soepardo, M. Hoetahoeroek, Soeroyo Warsid, Soemardjo, Chalid Rasjidi, Soekarno, J.C.T. Simorangkir Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia. Jakarta: Departemen P.P. dan K. Sophian, Manai Apa yang Masih Teringat. Jakarta: Yayasan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Sulistyo, Hermawan Palu Arit Di Ladang Tebu. Jakarta: KPG. Sumarkidjo, Atmadji Mendung Di Atas Istana Merdeka. Jakarta: TimEs Communication. Sundhahaussen, Ulf Politik Militer Indonesia, , Menuju Dwi Fungsi ABRI. Jakarta: LP3ES. Toer, Pramoedya Ananta Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia. Jakarta: Lentera Dipantara. Von der Mehden, Fred R Politik Negara-negara Berkembang. Jakarta: Bina Aksara. Sumber-sumber Lainnya Harian Merdeka, Rabu 13 Januari 1960, Hal. 1. ______, Selasa, 16 Februari 1960, Hal. 2. ______, Senin, 11 April 1960, Hal. 2. ______, Selasa, 19 Januari 1960, Hal. 1. ______, Rabu, 13 Januari 1960, Hal. 1. Majalah Mingguan Minggu Pagi, Nomor 42 Tahun XVII 10 Januari 1965, Hal. 5. ______, Nomor 50 Tahun XVII 14 Maret Star Weakly Nomor 732 Tahun XV 9 Januari 1960, Hal. 43. Sumber situs internet
Terima Kasih