PROGRAM STUDI PERPAJAKAN SEMESTER V STIE “BUKIT ZAITUN” AKUNTANSI PERPAJAKAN PROGRAM STUDI PERPAJAKAN SEMESTER V STIE “BUKIT ZAITUN”
Pengertian Akuntansi Pajak Akuntansi Pajak terdiri dari dua kata yaitu akuntansi dan pajak. Akuntansi adalah : Suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan dan diakhiri dengan suatu pembuatan laporan keuangan. Sedangkan pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.
lanjutan Pengertian Akuntansi Pajak Jadi Akuntansi Pajak adalah suatu proses pencatatan, penggolongan dan pngikhtisaran suatu transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiskal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar pembuatan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
PROSES AKUNTANSI PERPAJAKAN
Proses Akuntansi Perpajakan Proses akuntansi perpajakan tidak beda dengan proses akuntansi. Akuntansi dimulai dengan transaksi kemudian dicatat dalam suatu jurnal lalu diposting ke dalam Buku Besar selanjutnya dimasukkan ke dalam neraca lajur dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dibuat secara bulanan atau tahunan. Laporan Keuangan biasanya terdiri dari Neraca, Laba-Rugi, Laporan perubahan Modal dan Laporan Arus Kas ( Cash Flow)
Proses Akuntansi Perpajakan Secara detail siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut : Transaksi Jurnal (1) Posting (2) Neraca Lajur (4) Laporan Keuangan Komersial (5) Buku Pembantu (3) Rekonsiliasi Fiskal (6) Laporan Keuangan Fiskal (7)
Proses Akuntansi Perpajakan Jurnal Transaksi yang terjadi akan dicatat setiap bulannya ke dalam jurnal, baik jurnal untuk mencatat transaksi sehari-hari maupun jurnal penyesuaian akun-akun nominal seperti biaya dan pendapatan. Jenis Jurnal dapat dibagi menjadi 2(dua), yaitu : a. Jurnal Umum b. Jurnal Khusus
Proses Akuntansi Perpajakan Jurnal Umum. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat transaksi baik yang kredit maupun yang tunai dan transaksi kredit maupun tunai dapat dicatat pada satu jurnal. Bentuk Jurnal Umum adalah sebagai berikut : Tanggal Keterangan Debet Kredit 1/1/2014 Piutang Dagang 1.000.000 Penjualan 2/1/2014 Kas
Proses Akuntansi Perpajakan b. Jurnal Khusus. Jurnal khusus ada 4 (empat) jenis jurnal yaitu : - Jurnal Penjualan - Jurnal Pembelian - Jurnal Penerimaan Kas - Jurnal Pengeluaran Kas
Proses Akuntansi Perpajakan Jurnal Penjualan : digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penjualan secara kredit. Contoh bentuk dari Jurnal Penjualan : Jurnal : Piutang Dagang Rp. 3.000.000 Penjualan Rp. 3.000.000 Tanggal Keterangan Jumlah (Rp) 1/1/2014 PT. ABC 1.000.000 2/1/2014 PT. XYZ 2.000.000 Total 3.000.000
Proses Akuntansi Perpajakan - Jurnal Pembelian : digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pembelian secara kredit. Contoh bentuk dari Jurnal Pembelian. Jurnal Pembelian 3.000.000,- Hutang Dagang 3.000.000 Tanggal Keterangan Jumlah (Rp) 1/1/2014 PT. Bukit 1.000.000 2/1/2014 PT. Zaitun 2.000.000 Total 3.000.000
Proses Akuntansi Perpajakan Jurnal Penerimaan Kas Digunakan untuk mencatat transaksi yang ada kaitannya dengan kas/uang yang masuk ke kas perusahaan. Contoh bentuk dari Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Kas 3.000.000 Piutang Dagang 1.000.000 Penjualan Tunai 2.000.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Kas Piutang Dagang Penjualan Tunai 1/1/2014 PT. XYZ 1.000.000 2/1/2014 PT. ABC 2.000.000 Total 3.000.000
Proses Akuntansi Perpajakan Jurnal Pengeluaran Kas Digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan Kas/Uang yang keluar dari kas perusahaan. Contoh bentuk dari Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Biaya Gaji 200.000 Hutang Dagang 2.000.000 Kas 2.200.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Biaya Hutang Dagang Kas 1/1/2014 Biaya Gaji 200.000 2/1/2014 Bayar Hutang 2.000.000 Total 2.200.000
Proses Akuntansi Perpajakan 2. Setelah Transaksi dijurnal, maka langkah berikutnya dilakukan pemostingan atas jurnal transaksi tersebut. Posting adalah proses menggolongkan suatu jurnal ke dalam buku besar masing-masing akun/perkiraan yang terkait. Cara melakukan posting atas transaksi jurnal, dapat dilihat pada contoh dibawah ini :
Proses Akuntansi Perpajakan Misalnya Jurnal Pembelian . Jurnal Pembelian Rp. 3.000.000,- Hutang Dagang Rp. 3.000.000 BUKU BESAR Nama Akun : Pembelian Nama Akun : Hutang Dagang Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 1/1/2014 Saldo Awal 3/1/2014 PT. Bukit 3.000.000 3.000.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 1/1/2014 Saldo Awal 1.000.000 3/1/2014 PT. Bukit 3.000.000 4.000.000
Proses Akuntansi Perpajakan Pembuatan Buku Besar Pembantu. Proses berikutnya adalah pembuatan buku besar pembantu, misalnya Buku Pembantu Piutang Dagang, Buku Pembantu Hutang Dagang dan Buku Pembantu Persediaan. Buku ini digunakan untuk membantu bagian akuntansi untuk monitoring besarnya mutasi piutang/hutang/persediaan untuk masing-masing pelanggan/suplier/barang. Contoh Pembuatan Buku Besar Pembantu
Proses Akuntansi Perpajakan Misalnya contoh Jurnal Pembelian seperti di bawah ini : Nama Akun : Hutang Dagang Nama Suplier : PT. Bukit Nama Suplier : PT. Zaitun Tanggal Keterangan Jumlah (Rp) 1/1/2014 PT. Bukit 1.000.000 2/1/2014 PT. Zaitun 2.000.000 Total 3.000.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 1/1/2014 Saldo Awal 1.000.000 31/1/2014 Jurnal Pembelian 3.000.000 4.000.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 1/1/2014 Saldo Awal 500.000 Jurnal Pembelian 1.000.000 1.500.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 1/1/2014 Saldo Awal 500.000 2/1/2014 Jurnal Pembelian 2.000.000 2.500.000
Proses Akuntansi Perpajakan Pembuatan Neraca Lajur Setelah proses posting dilakukan, maka selanjutnya pembuatan neraca lajur. Neraca lajur dibuat untuk mempermudah pembuatan laporan keuangan. Semua akun buku besar yang ada beserta saldo akhirnya dimasukkan pada Neraca Lajur. Dan dalam Neraca Lajur dapat pula dimasukkan jurnal penyesuaian yang digunakan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap akun-akun yang masih harus disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
PT. BUKIT ZAITUN NERACA LAJUR PER 31 DESEMBER 2013
PT. BUKIT ZAITUN NERACA LAJUR PER 31 DESEMBER 2013
PT. BUKIT ZAITUN NERACA LAJUR PER 31 DESEMBER 2013
PT. BUKIT ZAITUN NERACA LAJUR PER 31 DESEMBER 2013
Proses Akuntansi Perpajakan Laporan Keuangan Berdasarkan Neraca Lajur di atas, maka dapat dibuat Laporan Keuangan. Laporan Keuangan terdiri dari - Laporan Neraca - Laporan Laba Rugi - Laporan Perubahan Modal - Laporan Arus Kas Contoh : Laporan Keuangan
PT. BUKIT ZAITUN NERACA PER 31 DESEMBER 2013
PT. BUKIT ZAITUN PERHITUNGAN LABA – RUGI PERIODE : 01 DESEMBER S/D 31 DESEMBER 2013
PT. BUKIT ZAITUN LAPORAN PERUBAHAN MODAL PER 31 DESEMBER 2013 Untuk Laporan Arus Kas tidak perlu dibahas , karena hanya dibahas oleh Jurusan Akuntansi & Manajemen keuangan
Proses Akuntansi Perpajakan Peraturan & Ketentuan. Berdasarkan peraturan dan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia, terdapat perbedaan perlakuan antara akuntansi komersial yang berlaku dengan peraturan perpajakan. Perbedaan ini menyebabkan perusahaan harus membuat Laporan Rekonsiliasi Fiskal. Bentuk dari Laporan Rekonsiliasi Fiskal adalah sebagai berikut :
PT. BUKIT ZAITUN LAPORAN REKONSILIASI FISKAL PER 31 DESEMBER 2013 9.556.180 (67.000) 9.489.180 2.800.000 6.600.000 (55.200) (169.280) 6.375.520 9.175.520 1.000.000 J (4.979.300) 4.196.220 5.292.960 2.160 a 10.000 30.000 327.000 b 50.000 300.000 1.600.000 27.900 c 20.000 60.000 100.000 k 55.000 80.000 40.000 94.600
Proses Akuntansi Perpajakan 7. Berdasarkan Laporan Rekonsiliasi Fiskal, maka dapat dibuat Laporan Keuangan Fiskal, yang terdiri dari : - Laporan Neraca Fiskal - Laporan Laba-Rugi Fiskal
Sekian dulu yaaa !!!