TUGAS MID SEMESTER PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN Fikriyani Thoyyibah 20100720018
proses pembentukan karakter pada anak Prose pembentukan karakter pada anak melalui proses yang panjang. Oleh karena itu diperlukan pendidikan dan bimbingan. Orang tua yang memberikan kasih sayang dan perhatian yang berlebihan kepada anak sebenarnya membuat anak tidak mandiri dan potensi dalam diri tidak berkembang. Good intention yang diberikan oleh orang tua belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik bagi perkembangan anak.
Orang tua memberika pendidikan dan bimbingan terhadap anak dengan melakukan kontrol supaya anak tetap berada dalam kondisi aslinya. Jika dalam masa anak-anak maka didiklah sebaimana seharusnya pendidikan untuk anak-anak, jangan memberika pendidikan yang tidak sesui dengan usia anak tersebut. Orang tua juga seharusnya tidak memberikan perhatian, kasih sayang dan hal-hal lainnya secara berlebihan. Karena kan berakibat kurang baik bagi kepribadian anak. Misalnya anak atau individu menjadi manja, khawatir yang berlebihan dan merasakan takut ketika menghadapi masalah.
keluarga dan pembentukan kepribadian Keluarga adalah tempat utama dimana individu memperoleh pendidikan dan pengetahuan. Orang tua akan dijadikan sumber inspirasi yang kemudian ditiru oleh individu tersebut. Karakter perlu dibentuk sejak usia dini. Oleh karena itu orang tua harus melakukan pola suh yang baik dalam membentuk kepribadian anak. Pola asuh tersebut adalah otoriter, membolehkan (permissive), dan menyeimbangkan antara otoriter dengan permissive. Orang tua memberikan kasih sayang dan perhatian yang membuat anak menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter baik.
Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang anak. Kepribadian yang baik dapat terbentuk melalui pola asuh yang baik pula. Karena anak akan meniru apa yang dia dapat atau dia lihat dapri apa yang dilakukan orang tuanya. Orang tua hendaknya tidak bersikap kasar dalam mendidik anak karena hal itu akan berakibat tidak baik terhadap perkembangan pribadi anak. Orang tua dapat menerapka pola asuh yang bersifat otoriter yaitu dengan adanya peraturan-peraturan dan hukuman. Akan tetapi hal itu dilakukan dalam batas-batas wajar dalam mendidik anak.
Pola asuh bersifat membebaskan atau permissive yaitu dengan memberika kebebasan kepada anak dalam melakukan apa saja untuk mengembangkan kreativitasnya. Akan tetapi hal itu bisa berakibat kurang baik terhadap perkembangan anak. Anak akan menjadi pribadi yang kurang matang, manja dan sulit untuk mengintrol diri karena terbiasa bebas. Pola asuh yang paling tepat adalah pola suh yang menyeimbnagkan antara sifat otoriter dengan permissive, orang tua menerapkan peraturan-peraturan yang jika dilanggar anak akan mendapat hukuman tetapi orang tua juga membebaskan anak untuk berkreasi dan memberikan penghargaan.
Hukuman yang diberikan bukan untuk menakuti anak tetapi untuk memberikan pendidikan dan rasa tanggung jawab. Orang tua memerikan bimbingan untuk mengembangkan diri sesuai dengn usia dan perkembangan otaknya. Tidak memaksakan anak.
membentuk kepribadian melalui interaksi sosial Lingkungan keluarga, masyarakat dan budaya memberika pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dan kepribadian individu. Interaksi yang pertama terjadi adalah dilingkungan keluarga. Orangtua menjadi sumber utama bagi anak. Tahap pertama, apa yang diberikan oleh keluarga merupaka potensi yang mungkin dapat berkembang. Pada perkembangan lebih lanjut anak akan mendapatkan rangsangan –rangsangan dan arahan dari lingkungan keluarga sehingga potensi tersebut menjadi lebih berkembnag. Karena itu keharmonisan keluarga menjadi faktor penting dalam memperlancar pembentukan kepribadian anak. Karena anak akan merasa nyaman, aman dan bahagia.
Interaksi sosial yang terjadi di masyarakat didapat dari lembaga-lembaga sosial atau organisasi masyarakat. Dari situlah individu akan memperoleh pengalam yang dijadika simbol-simbol yang memiliki jilai tersendiri bagi individu. Lamamya individu melakukan interaksi sosial akan memberika kesempatan individu untuk bekerjasama dan menemuka pola tingkah laku yang bersifat timabl balik. interaksi sosial yang terjadi di lingkungan keluarga dan masyarakat tidak terkepas dari pengaruh budaya.kebudayaan mengatur agar manusia dapat memahami bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentuakn sikap jika berhubungan dengan orang lain. Karena manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Dari proses interaksi akan akan menciptakan sebuah hubungan yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda oleh karena itu dengan adanya interaksi, individu dapat memehami individu yang lain sehingga tidak akan menimbulkan kesenjangan. Akan tetapi baik atau buruk kepribadian individu juga ditentukan dari kondisi lingkungan dimana individu tinggal. Oleh karena itu, hendaknya orang tua atau masyarakat dapat menciptakan iklim sosial yang baik, sehingga oindividu yang ada didaldamnya juga akan mempunyai sifat dan perilaku yang baik.
kesimpulan Kepribadian individu dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Meliputi lingkungan keluarga(orang tua), interaksi dan pola asuh yang dilakukan dan kebiasaan orang tua yang dapat dipahami anak dan ditiru. Lingkungan masyarakat, interaks anar anggota masyarakat terutama dalam kelompok lembaga atau oraganisasi masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh yang baik bagi perkemangan pribadi individu. Budaya yang ada di lingkungan masyarakat maupun keluarga akan membuat ego berusaha menyesuaikan dengan pola-pola budaya yang sudah ada. Individu belajar untuk memahami individu lain melalui interaksi sosial.