7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGEMBANGAN LKM-A PADA GAPOKTAN PENERIMA DANA BLM-PUAP
Advertisements

MACAM-MACAM ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Team Teaching Manajemen Agribisnis
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
KEMITRAAN USAHA PERTANIAN
PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN POKTAN DAN GAPOKTAN
MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Kelompok Peminjam.
FAKTOR PRODUKSI MANAJEMEN USAHATANI
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
PENGERTIAN PROYEK Proyek  kegiatan investasi terhadap sumberdaya yang ada, guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi individu atau masyarakat seluruhnya.
7. PEMBANGUNAN PERTANIAN. 4/9/2015free template from 2 Arti Pembangunan : Usaha secara sadar utk melakukan perub menuju kondisi lebih.
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
JENIS DAN BENTUK KOPERASI
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
SISTEM AGRIBISNIS Usaha agribisnis mempunyai kecenderungan untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang berorientasi bisnis atau keuntungan yang dapat.
BUMDESA sebagai KEKUATAN BARU EKONOMI DI DESA
RESEARCH Ricky Sp., MSi/Ekonomi Pertanian.
MEMBANGUN UMKM yang UNGGUL dengan ‘e-Commerce”
Sumber Pinjaman Uang Petani
Modal dalam Produksi Pertanian
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
Organisasi Kelompok Tani
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Pasar dan Kebijaksanaan Tataniaga
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
ARTI DAN RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
SAP-12 HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
Pertemuan 9 Pemasaran dan Komunikasi Koperasi
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
DISUSUN OLEH : Dewi Hastuti, SPt, MP
USAHA KECIL Dalam perkonomian Indonesia memegang peranan sangat penting, berkaitan dengan Kemampuan penyerapan tenaga kerja, Upaya pemberdayaan ekonomi.
KELEMBAGAAN PERTANIAN
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
Lanjutan bab 3 Pertemuan 6.
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
RENCANA BISNIS Investasi yang dilakukan merupkan usaha menanamkan faktor produksi langka dalam usaha atau proyek tertentu. Tujuan investasi  memperoleh.
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan: Sutoyo Universitas Brawijaya 2010.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PUAP-2010
MACAM-MACAM ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS
Sub Sistem Kelembagaan Pendukung Agribisnis
KEMITRAAN USAHA PERTANIAN
Model-Model Usaha Agribisnis
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
Pertanian A. Pengertian
BERKEMBANG HANDAL TEKNOLOGI
Kelembagaan dalam Pertanian
Badan Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha Ekstraktif Agraris Manufaktur
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KONSEPSI & MANFAAT KEMITRAAN
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
BENTUK2 PERUSAHAAN DAN POTENSI BISNIS [bagian.1]
Lembaga Keuangan Mikro dan Usaha Kecil Menengah
Membangun Pertanian Modern di Wilayah Perbatasan FARID BAHAR Bogor, 8 Maret 2018.
Kiat Membangun dan Mengembangkan LKM AGRIBISNIS PERDESAAN
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
2 FAKTA Tingkat kemiskinan petani meningkat Perubahan kbj PP di era 1990 an Kinerja Peny. Pert.Menurun Penumbuhkembangan Kel.Tani/ Gapoktan blm sesuai.
Transcript presentasi:

7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

LATAR BELAKANG Nilai tambah terbesar dalam kegiatan eko pert tdp pd kegiatan yg justru tdk dilakukan secara individual. Kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan dll lebih ekonomis jk dilaksanakan bersama-sama shg keuntungan lbh besar Kelembagan pert baik formal maupun informal, memegang peranan penting dlm peningkatan kualitas SDM, produksi dan pendapatan pet Namun petani masih sulit (???) mengaksesnya

PENGERTIAN 1. Kelembagaan sebagai aturan main, merup perangkat aturan yang membatasi aktivitas anggota dan pengurus dlm mencapai tujuan organisasi. Aktivitas eko yang dikoordinasikan bukan oleh mekanisme pasar, tetapi melalui mekanisme administrasi/komando 2. Kelembagaan sebagai organisasi Kesatuan yg memungkinkan orang2 (para petani) mencapai tujuan yg tdk dapat dicapai individu secara perseorangan Sistem organisasi petani, terdiri dari : Unsur kelembagaan (aturan main) Partisipan (SDM) Teknologi Tujuan Lingkungan (alam, sosial, ekonomi)

Menurut Asal-usulnya, dibedakan : Lembaga asli (lembaga adat) Pemilikan tanah  Perilaku musyawarah adat Aturan jual beli  Kebiasaan gotong royong Aturan sewa tanah  Aturan bagi hasil 2. Lembaga baru (lembaga lama yang diperbaharui) Gotong royong  sistem upah Simpan pinjam informal  lembaga keuangan mikro formal Penyuluhan Pertanian Penelitian dan Pengembangan Badan Usaha Desa Jual beli -> akta jual beli ke notaris dll

Contoh Kelembagaan Pertanian Koperasi BPPT AIP Penyuluhan Pertanian Penelitian dan Pengembangan Pertanian Gotong royong BRI Unit Desa dll

KOPERASI Tujuan : meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani Koperasi Unit Desa harapan ideal : memberikan jaminan keuntungan ( segi sosial dan ekonomi) Meningkatkan tawar petani dlm penentuan harga produk pert Kendala yang dihadapi : Rendahnya minat masy utk bergabung karena kegagalan dan stigma negatif ttg koperasi di masy. Ketergantungan pet thd tengkulak akibat transaksi yang dilakukan Kurangnya pemahaman dan arti penting koperasi.

2. Lembaga BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Sbg lembaga intermediasi, lembaga pelaksana, lembaga pengkaji tekno, pelaksana audit tekno dan lembaga pemberi solusi teknologi Balai Inkubator Teknologi (BIT) sbg ujung tombak perekayasaan tekno sbg wahana inkubasi dan komersialisasi invensi & inovasi tekno yg dihasilkan BPPT utk mewujudkan wirausahawan baru berbasis teknologi

3. Kelembagaan AIP (Agribisnis Industrial Pedesaan) Model inovasi kelembagaan yg dikembangkan melalui PRIMA TANI (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian) Penumbuhan elemen AIP meliputi : Lembaga Produksi berupa Kelompok Tani maupun GAPOKTAN (pendekatan domisili ataupun hamparan)  Aktivitas usahatani berdasar keputusan kolektif Lembaga Sarana Produksi Menyelaraskan pengadaan saprodi dlm jenis, kuantitas, kualitas, waktu, tempat dan harga yg sesuai dg kemampuan dan kebutuhan pet & pelaku bisnis lainnya

3. Lembaga Penyuluhan Memfungsikan kembali secara efektif dlm kegiatan pendampingan petani shg dpt memanfaatkan sumberdaya pertanian setempat secara optimal 4. Lembaga Klinik Agribisnis Tujuan : meningkatkan pelayanan informasi : tekno pert, informasi pasar dan informasi permodalan. Merup organisasi dg anggota : para penyuluh, peneliti BPTP, Puslit dan Balit di lingkup DEPTAN dan petugas dinas terkait. 5. Lembaga Pasca Panen / Pemasaran Hasil Pert Tujuan : menekan kehilangan hasil mentah pert, meningkatkan nilai tambah dan memperlancar pemasaran hasil pert  posisi tawar petani meningkat

6. Lembaga Jasa ALSINTAN Dirintis dg pelayanan jasa penyewaan alsintan Ditujukan untuk meningkatkan efisiensi usaha dg biaya terjangkau oleh petani dan memberikan keuntungan yg layak (bagi lembaga) Pembinaan dg pemberian kredit murah bagi pelaku usaha jasa alsintan 7. Lembaga Pengolahan Hasil Pertanian Tujuan : meningkatkan nilai tambah produk pert dan memperluas pasar Pembentukan industri skala kecil & RT yg dikelola scr kelpk Perlu pembinaan teknis & manaj shg keuntungan layak Pembagian nilai tambah yg proporsional dg petani pemasok bahan baku & pelaku agribisnis lain di pedesaan

8. Lembaga Permodalan Merup (1) bentukan baru atau (2) memanfaatkan lembaga yg sudah ada ttp belum menjangkau petani Dikembangkan dg pola Kredit Usaha Mandiri (KUM) yg melibatkan anggota kelompok tani