KEKUASAAN POLITIK (THE POWER OF POLITIC)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Budaya politik di indonesia
Advertisements

Manajemen & SIM 1 Kekuasaan, Wewenang dan Delegasi
SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke 12
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Definisi Ilmu Politik Oleh Haryonobijawangsa Dosen Muda Universitas Riau.
Pengertian Stratifikasi Sosial
KEKUASAAN, PENGARUH DAN LEGITIMASI (Bag. 2)
KEKUASAAN, PENGARUH DAN LEGITIMASI
Kekuasaan dan wewenang
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
WEWENANG, DELEGASI dan DESENTRALISASI
Pendekatan Kekuasaan dan Pengaruh
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
KONSEP KEBAIKAN BERSAMA
Organisasi Politik dan Pengendalian Sosial
Beberapa Perspektif Sosiologi Politik
SISTEM POLITIK INDONESIA
PERTEMUAN 12 KEPEMIMPINAN Kepemimpinan.
Pertemuan 11 MODEL-MODEL SISTEM POLITIK Matakuliah: O0032 – Pengantar Ilmu Politik Tahun: 2008.
Talitha Lintang Pertiwi (30)
DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
Kekuasaan & Legitimasi
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
KEKUASAAN (POWER) Hampir semua kegiatan politik menyangkut penggunaan kekuasaan (power). Subjek ilmiah politik adalah studi tentang kekuasaan; siapa yang.
PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KONSEP DASAR ILMU POLITIK
Partai Politik & Pemilu
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
Ideologi yang Berkembang di Dunia
Pertemuan 9 : “ MELAKSANAKAN KEWAJIBAN“
Budaya Politik.
MEDIA, PELAYANAN PUBLIK DAN LOGIKA POLITIK Pertemuan 10
KEKUASAAN DAN WEWENANG
KONSEP DASAR POLITIK.
Pertemuan 3 KEKUASAAN Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Teori-teori Sosial (Social Theories)
DEMOKRASI Pertemuan 9 Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Apa dan Mengapa Demokrasi?
ANALISIS PEMBANGUNAN SISTEM POLITIK
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIAL
Pertemuan 12 IDEOLOGI Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
MK: Ilmu Politik dan Masalah Kesehatan
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
APA ITU POLITIK? Oleh: Dwi Wahyu Handayani
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Kekuasaan dan wewenang
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan dan wewenang
Indra Pahlawan,Sip.MSi (indra.pahlawan
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Colloseum, Rome, Italy.
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
Motivasi dan Kepuasan Kerja
JURUSAN ILMU HUKUM DAN KEMASYARAKATAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Sumber Hukum Formil dan Sumber Hukum Materiil
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Kekuasaan dan wewenang
Pengertian Stratifikasi Sosial
B Y C HANDRA S ETIAWAN. Pendapat para ahli Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya politik adalah pola sikap, keyakinan dan perasaan tertentu yang.
BAB 1 BELA NEGARA. Pengertian Bela Negara Lingkungan sekitar kita adalah tempat kita mencari nafkah, sumber kehidupan kita bersama. Seandainya lingkungan.
Transcript presentasi:

KEKUASAAN POLITIK (THE POWER OF POLITIC)

KEKUASAAN terkait dengan: 1. Influence: kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara suka rela. 2. Persuasioan: kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu. 3. Manipulasi: pengguna pengaruh tidak menyadari bahwa tingkah lakunya sebenarnya mematuhi keinginan pemegang kekuasaan. 4.Coercion: peragaan kekuasaan atau ancaman paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. 5. Force: penggunaan tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan, menimbulkan rasa sakit, atau membatasi pemenuhan kebutuhan biologis.

Dimensi-dimensi kekuasaan 1. Potensial dan aktual: seseorang dipandang mempunyai kekuasaan potensial apabila dia memiliki sumber-sumber kekuasaan seperti: kekayaan, tanah, senjata, pengetahuan, jabatan dsb. Seseorang memiliki kekuasaan aktual apabila dia telah menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya kedalam kegiatan poliitik secara efektif.

2. Konsensus dan Paksaan: Konsensus (persetujuan) menggunakan sarana nilai kebaikan bersama, moralitas, agama, keahlian dan popularitas. Paksaan: menggunakan nsarana fisik, ekonomi, sarana psikologis.

3. Tujuan positif dan negatif: Positif dipandang sebagai kekuasaan yang penggunaannya untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Negatif: mencegah pihak lain yang ingin mencapai tujuannya, dimana pihak tersebut merugikan pihak yang bersangkutan.

4. Jabatan dan Pribadi Di negara maju kekuasaan terkait dengan jabatan bukan kualitas pribadi. Di negara berkembang: kekuasaan didasarkan atas kualitas pribadi seperti: karisma, penampilan, asal usul keluarga, wahyu

5. Implisit dan eksplisit Implisit: pengaruh tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan Eksplisit: pengaruh yang secara jelas terlihat dan dirasakan.

6. Langsung dan tidak langsung Langsung: penggunaan kekuasaan dengan melakukan hubungan langsung tanpa melalui perantara. Tidak langsung: melalui perantara

Pelaksanaan kekuasaan politik 1. Bentuk dan jumlah sumber: sarana paksaan fisisk, kekayaan, harta, jabatan, status sosial dsb. 2. Distribusi sumber kekuasaan dalam masyarakat: sumber kekuasaan tidak perneh didistribusikan secara merata, tergantung kemampuan tiap orang, susunan masyarakat, tingkat perkembangan dan pendidikan teknologi, tipe birokrasi dsb.

3. Penggunaan sumber: orang atau kelompok menggunakan sumber kekuasaan dalam kegiatan : nonpolitik (berbelanja, sumbangan, bentuan) Inventasi sumber dalam bank dan dunia usaha Mempengaruhi proses politik karena kuatnya motivasi, harapan dan keberhasilan, persepsi mengenai bahaya dan resiko dan pengetahuan cara mencapai tujuan. (Andrain)

Distribusi kekuasaan Andrain: ada 3 model 1. Elit yang memerintah: setiap masyarakat terdapat dua kelas yang menonjol yaitu kelas yang memerintah dan kelas yang diperintah. 2. Model Pluralis: setiap individu menjadi anggota satu atau lebih kelompok atau kekuatan sosial tertentu sesuai dengan aspirasi dan kepentingan kultural, ideologis atau ekonomi. Sehingga distribusi nkekuasaan merata, pemerintah hanya sebagai arena persaingan atau kompromi organissai atau kelompok.

3. Model kerakyatan: Demokrasi dimana partisipasi setiap warga dalam pembuatan keputusan dapat mempengaruhi sendi kehidupan individu dan masyarakat.

Kekuasaan menurut budaya jawa Anderson: kekuasaan bersifat abstrak, sumber kekuasaan bersifat majemuk, jumlah kekuasaan tidak terbatas. Kekuasaan (kasekten) menurut Jawa: bersifat kongkret, kekuasaan bersifat homogen (berasal dari sumber yang sama)jumlah kekuasaan bersifat tetap.

Kewenangan dan legitimasi Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan ( legitimate power), sedangkan kekuasaan belum tentu memiliki keabsahan.

Sumber kewenangan 1. Tradisi (turun temurun) 2. Tuhan, dewa atau wahyu 3.Kualitas pribadi 4. Peraturan perundangan yang mengatur prosedur dan suarat menjadi pemimpin. 5. bersifat prosedural (berdasarkan peraturan perundangan yang bersifat tertulis maupun tak tertulis) dan substansial (berdasarkan faktor dari pemimpin dari tradisi, sakral, kulitas pribadi ).

Peralihan kewenangan Menurut Paul John: turun temurun, pemilihan dan paksaan.

legitimasi Legitimasi: masyarakat menerima dan mengakui hak moral pemimpin untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik yang mengikat masyarakat.

Obyek legitimasi Easton: komunitas politik, rezim, pemerintah Andrain: masyarakat politik, hukum, lembaga politik, pemimpin politik dan kebijakan.

Kadar legitimasi Pra legitimasi: pemerintah sangat yakin memiliki hak moral untuk memerintah sementara yang diperintah belum mengakui hak moral. Tak terlegitimasi: yang diperintah tak mengakui sementara yang memerintah mempertahankan kekuasaannya yang bercorak kekerasan. Berlegitimasi: yang diperintah mengakui dan mendukung hak moral penguasa. Pasca legitimasi: dasar legitimasi yang lama dianggap tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Cara mendapatkan legitimasi Simbolis:memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi kepercayaan. Prosedural: menjajikan dan memberi kesejahteraan material kepada masyarakat. Materiil: menyelengarakana pemilihan umum untuk menentukan para wakil rakyat, pemerintah untuk mengesahkan kebijakan umum.

Tipe legitimasi Tradisional: memberikan dukungan karena darah biru Ideologi:pemerintah dianggap sebagai penafsir dan pelaksana ideologi Kualitas pribadi: pemimpin mempunyai karisma Prosedural: pemimpin memberi pengakuan karena mendapatkan kewenangan menurut prosedur yang ditetapkan. Instrumental: pemimpin menjanjikan atau menjamin kesejahteraan materi kepada masyarakat.

Mengapa legitimasi penting? Mendatangkan kestabilan politik Meningkatkan kesejahteraan

Krisis legitimasi Biasanya terjadi pada masa transisi:mempertanyakan kebijakan pemerintah. Hal ini disebabkan karena: prinsip kewenangan beralih pada prinsip kewenangan yang lain. Persaingan yang tajam dan tidak sehat dan tak tersalurkan dalam prosedur . Pemerintah tak mampu memenuhi janjinya Sosialisasai tentang kewenangan mengalami perubahan. (Lucyian Pye)