LANDASAN PIPS
Landasan Pendidikan IPS Mengapa Pendidikan IPS perlu dipelajari siswa SD, SMP, SMA? Landasan Pendidikan IPS Landasan Filosofis Landasan Politis Tuntutan Masyarakat
Landasan filosofis Pendidikan IPS Filsafat adalah dasar teori yang digunakan seseorang (Peters, 1975; Halverson, 1976; Tanner dan tanner, 1980:100). Landasan filosofis kependidikan seseorang adalah dasar pandangan seseorang mengenai tujuan yang seharusnya dicapai, materi apa yang seharusnya diberikan dalam suatu upaya mencapai tujuan, dan proses belajar apa yang harus dikembangkan.
ESENSIALISME Pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan keilmuan Sekolah harus mengajarkan disiplin ilmu kepada siswa. Intelektualisme adalah tujuan yang paling mendasar dari setiap upaya pendidikan (Tanner dan tanner, 1980). Intelektualisme merupakan kemampuan seseorang memecahkan berbagai persoalan secara keilmuan. Pendidikan IPS hendaknya mengajarkan disiplin ilmu-ilmu sosial secara terpisah sesuai dengan ciri keilmuan masing-masing.
PERENIALISME Pendidikan haruslah diarahkan kepada pengembangan intelektual siswa. Pendidikan haruslah diarahkan secara eksklusif pada pengembangan intelektual yang didasarkan pada studi liberal arts dan buku-buku besar (Tanner and Tanner, 1980:120). Kurikulum mencakup : grammer, retorika, dialektika, aritmatika, geometri, astronomi, dan musik, serta pengajaran karya-karya besar pemikir dan filosof dalam Sejarah kemanusiaan (Van Scotter, et.al,m 1985).
PROGRESIVISME Pendidikan :proses yang tumbuh dan berkembang dengan merekonstruksi pengalaman secara terus menerus sebagai suatu proses belajar. Pendidikan : proses kehidupan yang berdinamika. Pendidikan : menyiapkan anak untuk aktif dalam pembelajaran yang mencerminkan struktur social demokratis. Kurikulum: bersumber dari kebutuhan siswa dan masyarakat serta memanfaatkan aplikasi intelegensi pada permasalahan manusia dalam masyarakat. Proses belajar partisipatif, kerja kooperatif, learning by doing, dan proses inkuiri (O’neil, 2001; Van Scotter,et al. 1985).
REKONSTRUKSIONISME Pendidikan: wahana untuk mengembangkan kesejahteraan sosial. Tujuan: Upaya penyelesaian masalah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ilmu-ilmu sosial diajarkan agar bermanfaat untuk dilaksanakan dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Disiplin ilmu-ilmu sosial hanya dijadikan sumber materi Seleksi materi ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan lebih bebas dari pengaruh struktur keilmuan
LANDASAN POLITIS 1.UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 (1) Kurikulum Pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: …. f. ilmu pengetahuan sosial … 2.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 dan 7 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diantaranya ilmu pengetahuan sosial,
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Cakupan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk di dalamnya IPS mencakup materi yang berkaitan dengan pengembangan IPTEK dan kemampuan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri.
STRUKTUR KURIKULUM IPS DI PERSEKOLAH Struktur kurikulum IPS SD/MI diantaranya : Substansi IPS pada SD/MI ”IPS Terpadu”. Kelas I s.d. III pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI pendekatan mata pelajaran. 3 jam pembelajaran/minggu Struktur kurikulum SMP/MTs Substansi mata pelajaran IPS pada SMP/MTs ”IPS Terapdu”. 4 Jam pembelajaran per minggu
Struktur kurikulum SMA/MA Jumlah jam pembelajaran untuk Ilmu Sosial adalah 6 Jam pembelajaran dengan pembagian sejarah = 1 jam, geografi = 1 jam, ekonomi = 2 jam, dan sosiologi= 2 jam. Untuk Kelas XI dan XII: Program IPA: mata pelajaran sejarah, 1 jam pelajaran Program IPS: sejarah 3 jam pelajaran, geografi 3 jam pelajaran, ekonomi 4 jam pelajaran, dan sosiologi 3 jam pelajaran. Program bahasa: sejarah 2 jam pelajaran dan antropologi 2 jam pelajaran.
4.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar kompetensi lulusan terdiri dari tiga hal yaitu: a. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) b. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) c. Standar Kompetensi Lulusan Mata
TUNTUTAN MASYARAKAT Kebutuhan Mayarakat : tingginya animo pendaftar jurusan ilmu-ilmu sosial di Perguruan tinggi, semakin banyaknya lembaga-lembaga sosial yang meminta jasa dan kepakaran ahli-ahli ilmu sosial, pembanguan nasional membutuhkan membutuhkan pakar-pakar ilmu sosial dalam menangani aspek sosial dalam pembangunan