Wawancara-1 Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang/ beberapa orang dengan seseorang/bebera orang lainnya. satu pihak sebagai pewawancara (interviewer) atau pihak yang mengajukan pertanyaan satu pihak lain sebagai orang yang diwawancarai (interviewee) atau yang menjawab. Wawancara adalah salah satu cara (bahkan cara paling kuno) untuk memperoleh informasi dari manusia. Cara lainnya untuk memperoleh informasi tentang manusia adalah dengan cara pengamatan (tingkah laku, kebiasaan), pengukuran (tinggi, berat), serta pengujian (kecakapan). Wawancara-1/2013
Wawancara bisa dilakukan oleh: Seorang kepada seseorang, misalnya antara seorang reporter dengan pejabat, korban bencana, saksi mata kecelakaan, dsb. Seorang kepada beberapa orang, misalnya seorang reporter dengan beberapa personil grup musik. Beberapa orang kepada satu orang, misalnya antara satu tim wartawan dengan seorang kepala negara sahabat. Beberapa orang kepada beberapa orang, misalnya satu tim wartawan kepada beberapa orang pejabat pemerintah di suatu tempat sekaligus. Wawancara-1/2013
Kegunaan Wawancara Wawancara untuk kepentingan pihak yang pewawancara, misalnya wawancara yang dilakukan pihak perusahaan terhadap calon karyawan, yaitu untuk menentukan apakah calon bisa diterima atau tidak. Wawancara untuk kepentingan orang yang diwawan-carai, misalnya dilakukan dokter kepada pasein, untuk menentukan jenis obat yang paling tepat agar pasein cepat sembuh. Wawancara untuk kepentingan pewawancara dan yang diwawancarai, misalnya dilakukan pengacara kepada kliennya untuk menyusun pembelaan untuk klien tersebut. Wawancara untuk kepentingan pihak lain, misalnya wawancara yang dilakukan oleh peneliti bebas atau wawancara dilakukan reporter kepada sumber berita. Pewawancara berusaha mendapatkan informasi untuk dipublikasikan kepada khalayak untuk kepentingan khalayak. Wawancara-1/2013
Wawancara Jurnalistik Wawancara jurnalistik adalah wawancara yang dilakukan wartawan dengan sumber berita untuk mendapatkan informasi yang menarik dan penting bagi khalayak. Cerita hasil wawancara selalu menarik, karena: Kata terucap (kutipan) membuat cerita jadi hidup, seolah sumber berbicara kepada tiap pembaca secara individual. Diskripsi tentang sumber membantu pembaca menemukan seolah melihat sumber secara langsung (apalagi kalau wawancara dilakukan secara langsung melalui radio atau televisi) Penjelasan dari sumber yang kompeten mempunyai daya tarik walaupun ditulis oleh wartawan tidak dikenal. Hasil wawancara dapat memberi informasi sekaligus menghibur pembaca. Wawancara-1/2013
Ragam Wawancara Jurnalistik Wawancara dengan perjanjian yang biasanya dilakukan dengan sumber yang sudah dikenal luas (wellknow subject). Kelebihan wawancara jenis ini adalah hanya kita dan tim kita yang mewawancari tokoh tersebut, sehingga terkadang kita bisa mendapatkan hasil informasi yang eksklusif. Konferensi Pers, yaitu beberapa wartawan memenuhi undangan seseorang atau lembaga untuk mendengar penjelasan mereka. Biasanya setelah itu wartawan diberi kesempatan bertanya. Biasanya waktu wawancara sangat singkat sehingga pertanyaan sangat terbatas. Juga informai yang diperoleh tidak ada yang spesifik hanya untuk wartawan tertentu karena dikemukakan secara terbuka. Wawancara-1/2013
Wawancara on the spot, yaitu wawancara di tempat kejadian, misalnya kecelakaan atau bencana. Kelemahannnya, pertanyaan diajukan secara spontan kepada orang yang tidak dikenal. Wawancara dilakukan dalam situasi psikologis yang sangat tidak kondusif bagi sumber yang di wawancara, misalnya masih sangat emosional karena musibah. Wawancara telepon, yaitu wawancara dengan jarak jauh memanfaatkan media telepon. Kelemahannya, tidak semua sumber bersedia diwawancarai dengan cara ini. Juga tidak bisa melihat nuansa (roman muka dan gerak-gerik) orang yang kita wawancarai. Wawancara on line, yaitu memanfaatkan media internet untuk menghubungi sumber. Persoalannya di Indonesia, masih sedikit yang sudah akrab dengan teknologi internet. Wawancara-1/2013
Wawancara tertulis, yaitu mengajukan pertanyaan tertulis agar sumber menjawab secara tertulis. Kelemahannya, belum tentu si sumber mau dan memiliki cukup waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Kalaupun kita memperoleh jawabannya, belum tentu berasal dari sumber yang dimaksud. Live interview, yaitu dengan mengundang sumber ke studio untuk disiarkan secara langsung. Kelemahannya, hasil wawancara tidak bisa diedit, sehingga bisa jadi secara tidak sengaja menyiarkan hal-hal yang melanggar etika atau melanggar hukum. Vox pops, yaitu wawancara di jalanan, misalnya di stasiun, terminal, dan pasar untuk mengetahui pendapat spontan dari sumber tentang suatu kebijakan publik. Misal mewawancarai orang-orang di jalanan untuk memperoleh tanggapanya secara spontan tentang kebijakan kenaikan TDL. Wawancara-1/2013
Persiapan Wawancara Tentukan topik wawancara. Topik yang dipilih haruslah yang penting dan menarik bagi khalayak, misalnya masalahnya masih aktual di masyarakat. Pelajari topik secermat mungkin, misalnya baca semua publikasi yang berhubungan dengan topik tersebut. Tentukan sumber yang kompeten untuk diwawancara. Kenali sumber tersebut sebaik mungkin (riwayat hidup, kebiasaan, hasil karyanya, publikasi tentang subjek, dsb) Bila perlu bentuk tim pewawancara. Bicaralah dengan anggota tim tentang fokus perhatian masing-masing (agar pertanyaan yang diajukan nanti jangan tumpang tindih) Wawancara-1/2013
Siapkan diri agar bisa melaksanakan wawancara sebaik-baiknya. Susun pertanyaan sebanyak mungkin, mencakup beberapa persoalan yang ingin diketahui. Lalu urutkan pertanyaan tersebut berdasarkan prioritas. Hubungi sumber Anda, minta kesediaan sumber untuk diwawancara. Catatlah secara cermat kapan dan dimana dia bersedia ditemui. Jangan lupa sebelumnya perkenalkan diri Anda: nama dan dari media mana. Jika si sumber tersebut menyatakan bersedia diwawancara, informasikan juga siapa saja yang akan menemuinya saat wawancara. Siapkan semua peralatan yang Anda perlukan (tape, kamera, peralatan tulis lainnya) Siapkan diri agar bisa melaksanakan wawancara sebaik-baiknya. Wawancara-1/2013