KONSEP DIRI WANITA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI HISTEREKTOMI (PENGANGKATAN RAHIM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Disusun Oleh : Meili Fotri Hastuti NIM : 10505122 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. PERTANYAAN PENELITIAN Bagi wanita, rahim merupakan organ reproduksi yang sangat penting, apalagi pada wanita yang akan menikah dan yang sudah menikah sekalipun. Namun faktanya, kemungkinan terjadinya penyakit rahim pada seorang wanita dimulai pada saat mereka memulai masa pubernya, atau saat pertama mendapatkan haid hingga masa berakhirnya haid (menopause). Tapi apabila seorang wanita harus diangkat rahimnya karena terdapat penyakit di rahimnya, di sini muncullah konflik bagi individu yang mengalami pengangkatan rahim dan mempengaruhi konsep diri bagi wanita yang mengalaminya. B. PERTANYAAN PENELITIAN Bedasarkan uraian di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana konsep diri wanita dewasa madya yang mengalami hiterektomi (pengangkatan rahim)? 2. Mengapa wanita dewasa madya yang mengalami hiterektomi (pengangkatan rahim) memiliki konsep diri seperti itu ?
C. TUJUAN PENELITIAN A. Konsep Diri D. MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri wanita dewasa madya yang mengalami pengangkatan rahim, dan mengetahui mengapa wanita yang mengalami pengangkatan rahim memiliki konsep diri seperti itu. D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu: Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang psikologi kepribadian dan faal, terutama yang berkaitan dengan konsep diri wanita dewasa madya yang mengalami pengangkatan rahim. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi wanita dewasa madya kususnya dan bagi keluarga yang mendampinginya agar tahu bagaimana cara mengatasi dan mendampingi wanita dewasa madya yang mengalami histerektomi (pengangkatan rahim) dengan gejala-gejala yang timbul seperti: kurangnya rasa percaya diri, sensitivitas yang tinggi dan lain-lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, baik bersifat fisik, sosial maupun psikologis yang diperoleh atau timbul dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Karakteristik Konsep Diri Positif dan Negatif Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri - Peranan Citra Fisik - Peranan Jenis Kelamin - Peranan Significant Other - Peranan Faktor Sosial B. WANITA DEWASA MADYA Definisi Wanita Dewasa Madya Wanita dewasa madya adalah individu yang menginjak usia 40-65 tahun, yang sudah mempunyai pembentukan diri yang relatif stabil.
B. WANITA DEWASA MADYA Definisi Wanita Dewasa Madya Wanita dewasa madya adalah individu yang menginjak usia 40-65 tahun, yang sudah mempunyai pembentukan diri yang relatif stabil. C. HISTEREKTOMI (PENGANGKATAN RAHIM) Pengertian Histerektomi Histerektomi adalah pengangkatan rahim sebagian atau seluruhnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Dalam penelitian tersebut penulis menggunakan pendekatan kualitatif bentuk studi kasus. B. SUBJEK PENELITIAN Karakterstik Subjek Subjek adalah wanita dewasa madya yang mengalami Histerektomi (Pengangkatan Rahim). Jumlah Subjek Dalam penelitian ini peneliti berencana untuk mewawancarai seorang wanita dewasa madya yang telah diangkat rahimnya.
C. TAHAP PENELITIAN Tahap Persiapan Penelitian a. Menilai Lapangan b. Memilih Subjek Penelitian c. Etika Penelitian d. Analisis Data Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Peneliti menentukan siapa dan jumlah subjek yang ingin diteliti. b. Peneliti menghubungi subyek dengan maksud untuk memperkenalkan diri. c. Peneliti menemui subjek dan memperkenalkan diri secara langsung. d. Pada pertemuan pertama, peneliti sudah mulai mewawancarai subjek. e. Peneliti kemudian membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan subjek. f. Pertemuan kedua, peneliti melakukan observasi yang digunakan untuk pengumpulan data. g. Setelah wawancara dan observasi dilakukan, peneliti menulis dan memeriksa kembali hasil penelitian.
d. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini akan digunakan tipe wawancara terbuka dan terstruktur. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti dan juga dapat menghindari kecurigaan pada orang yang akan diwawancarai karena dalam penelitian ini subyek (interviewee) sudah diberitahu dahulu tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Dan jenis observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan dimana peneliti hanya mengamati tingkah laku subjek tanpa ikut aktif dalam kegiatan subjek, peneliti hanya sebagai pengamat karena peneliti tidak berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan subjek. e. Alat Bantu Pengumpul Data a. Pedoman Wawancara b. Pedoman Observasi c. Alat Perekam
f. keAKURATAN PENELITIAN Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah trianggulasi data dan metode. Triangulasi data melalui pembandingan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dari subjek dan significant other. Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan metode yaitu wawancara dan observasi. G.TEHNIK ANALISIS DATA a. Organisasi Data b. Koding dan Analisis c. Analisis Tematik
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Karakteristik Konsep Diri Wanita Yang Mengalami Histerektomi (Pengangkatan Rahim). Karakteristik Konsep Diri Wanita Yang Mengalami Histerektomi (Pengangkatan Rahim). BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN DARI HASIL DAN ANALISIS Karakteristik Konsep Diri Wanita Yang Mengalami Histerektomi (Pengangkatan Rahim). Karakteristik dari konsep diri terbagi menjadi dua: yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Berdasarkan karakteristik dari konsep diri tersebut, dapat dinyatakan bahwa konsep diri yang dimiliki oleh subjek adalah negatif.
2. Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Konsep Diri Wanita Yang Mengalami Histerektomi (Pengangkatan Rahim). Dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu: pertama faktor peranan citra fisik, subjek merasa kondisi fisiknya menurun dan membuat subjek menjadi sensitif karena subjek menjadi cepat lelah. Yang kedua faktor peranan jenis kelamin, pada dasarnya subjek adalah orang yang mudah putus asa, tidak percaya diri, minder, serta sensitif. Dari sinilah subjek berpendapat bila seorang wanita bila tidak memiliki rahim walau wanita tersebut sudah memiliki keturunan sekalipun perempuan tersebut menjadi tidak berharga lagi. Pendapat inilah yang membentuk peranan jenis kelamin di mata subjek menjadi lemah. Yang ketiga adalah faktor peranan Significant Other, sebenarnya subjek merasa senang dan cukup puas atas hubungannya dengan keluarga besarnya, karena semenjak subjek melakukan pengangkatan rahim keluarga besar subjek menjadi lebih peduli dan lebih baik terutama dalam komunikasi. Subjek juga cukup puas dan bersyukur bahwa subjek memiliki suami dan anak-anak yang selalu mensupport segala tindakkan subjek bila tindakkan tersebut bersifat positif. Tetapi subjek terkadang merasa sedih karena hubungan komunikasi subjek dengan suami subjek berjalan kurang baik selama pasca pengangkatan rahim hal ini di akui subjek bahwa subjek masih sensitif bila diajak membicarakan masalah didalam keluarga.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian konsep diri wanita dewasa madya yang mengalami pengangkatan rahim, maka dapat disimpulkan bahwa: Secara umum, subjek memiliki konsep diri yang negatif. Mengapa Konsep diri subjek menjadi negatif? hal tersebut dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu: faktor peranan citra fisik, faktor peranan jenis kelamin, faktor peranan Significant Other, dan faktor peranan kontak sosial. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian konsep diri wanita dewasa madya yang mengalami pengangkatan rahim, maka dapat disimpulkan bahwa: