TUGAS KIMIA ASAM ASETAT NAMA : FIRTRI SUMARDIAH KELAS : 12 IPA 3
sifat kimia asam cuka asam cuka memiliki struktur kimia sebagai berikut: CH3COOH mempunyai nama lain etanoat, asam asetat, asam karboksilat atau asam organik lemah yang merupakan zat cair yang tidak berwarna dan berbau khas. sifat sifat kimia asam cuka, meliputi: keasaman, atom hidrogen pada gugus karboksil (-COOH) dalam asam karboksilat seperti asam cuka dapat dilepas sebagai ion H(+), sehingga memberikan sifat asam. sebagai pelarut, asam cuka cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. asam cuka memiliki konstanta dielektrik 6.2, sehingga dapat melarutkan senya polar dengan baik seperti garam anorganik, gula da senyawa non polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. reaksi-reaksi kimia, asam cuka bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, da seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat.
Negara yang menggunakan asam asetat Industri asam asetat merupakan salah satu industri kimia yang berprospek di Indonesia. Kebutuhan asam asetat di dalam negeri terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan oleh industri penggunanya. Meningkatnya kebutuhan asam asetat ini belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh satu-satunya produsen lokal, yaitu PT Indo Acidatama Chemical Industry, sehingga ketergantungan terhadap impor dari tahun ke tahun semakin naik. Berdasarkan pada penggunaan asam asetat Indonesia sampai tahun 2000, industri PTA ( Purified Terepthalic Acid ) merupakan pengkonsumsi asam asetat terbesar yaitu sekitar 59,1 % dari 139.242 ton total asam asetat yang dikonsumsi ( PT CIC, Indochemical 330, hal 20 ). Konsumsi industri PTA pada tahun 2005 diproyeksikan mencapai kurang lebih 54,1 % dari 194.025 ton total konsumsi asam asetat di Indonesia. Beberapa negara di benua Amerika dan Eropa menggunakan sari buah dari berbagai jenis buah-buahan sebagai bahan bakunya.Di Jepang,cuka diproduksi dengan menggunakan bahan baku beras yang telah mengalami sakarifikasi.Di Indonesia,nira aren sering digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk membuat cuka lahang,yaitu sejenis cuka yang dibuat secara tradisional melalui proses fermentasi spontan
Kegunaan asam asetat Cuka banyak digunakan dalam industri pengolahan pangan, industri farmasi dan industri kimia. Pada industri makanan: 1. Sebagai bahan pembangkit flavor asam dan pengawet. 2. Sebagai bahan penyedap rasa (edible vinegar). Cuka banyak digunakan dalam industry: 1. Memproduksi asam alifatis terpenting. 2. Bahan warna (indigo) dan parfum. 3. Bahan dasar pembuatan anhidrat yang sangat diperlukan untuk asetilasi, terutama dalam pembuatan selulosa asetat. Dalam industri farmasi cuka /asam asetat digunakan untuk untuk pembuatan obat-obatan (aspirin)
D. Manfaat Asam Asetat (Cuka) 1. Pengatur keasaman pada industri makanan. 2. Minuman fungsional misal : cuka apel 3. Sebagai bahan baku Vinil asetat , Easter asetat dan garam asetat
E. Dampak Negatif Asam Asetat (Cuka) Dalam aktifitas rumah tangga sehari-hari, kita selalu mengalami penemuan baru tentang manfaat cuka. Seperti kegunaannya untuk mengusir ketombe, membasmi jamur dan bakteri . Meskipun cuka memiliki banyak kegunaan penting bagi kehidupan kita, perlu kita perhatikan 8 penggunaan berbahaya pada cuka, di bawah ini:
Aplikasi Bakteri Asam Asetat Acetobacter aceti. Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat, yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat. Banyak terdapat pada ragi tapai, yang menyebabkan tapai yang melewati dua hari fermentasi akan menjadi berasa masam. Acetobacter xylinum. Bakteri ini digunakan dalam pembuatan nata de coco. Xylinum mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikonsumsi. Nata yang dihasilkan berupa pelikel yang mengambang dipermukaan substrat. Beberapa bakteri asam asetat seperti Acetobacter xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, dll berperan dalam pembuatan kombucha atau yang lebih akrab dikenal dengan jamur teh, atau jamur dipo adalah fermentasi the menggunakan campuran kultur bakteri dan khamir sehingga diperoleh citarasa asam dan terbentuk lapisan nata.
Air kelapa dimasukkan ke dalam gentong tanah (guci) yang biasa dipakai dalam pembuatan cuka. Gentong-gentong tersebut tidak pernah dicuci atau dibersihkan sejak pertama kali digunakan dalam pembuatan cuka. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sisa biang cuka dari pembuatan asam cuka sebelumnya. Setelah air kelapa dimasukkan dalam gentong lalu wadah tersebut diletakkan di tempat yang memiliki aerasi yang cukup baik selama 1 – 2 bulan. Selama penyimpanan tersebut, senyawa gula yang terdapat di dalam air kelapa mengalami proses fermentasi menjadi alkohol dan berlanjut menjadi asam cuka yang diperjual belikan.