TLV-TWA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GRAPHICAL SOLUTION OF LINEAR PROGRAMMING PROBLEMS
Advertisements

Bagaimana DAYA INGAT bekerja.
N A B (NILAI AMBANG BATAS)
Administrasi Perkantoran
CHAPTER 3 : ELECTRIC ENERGY AND ELECTRIC POWER
1 Pengelolaan Polutan Udara di dalam Ruangan Oleh Sudrajat PPLH- Unmul 2003.
Training Human Resources Management
ISPU dan Jenis Pencemar Udara
JUSTIFIKASI STUDI PENYUSUNAN RKL-RPL
METODE PENGEMBILAN SAMPEL dan ANALISIS DATA UDARA
Oleh: Suharyana, SKM, M.Kes
LABORATORIUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DAMPAK SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DESA KEGIATAN REMBUG DESA
DAMPAK PENANGANAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN Oleh: Soemarno, 2005.
Analisis Kinerja Sistem
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Epidemiologi Dalam Bidang K3
IKLIM KERJA 1.
BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
PENGUKURAN BISING.
NOISE.
Mikhania C.E, S.Farm, M.Si, Apt
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
USAHA DAN ENERGI.
INDUSTRIAL HYGIENE.
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Konsep KLB/Wabah.
PENGANTAR FARMAKOLOGI
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Vibrations: Standards
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
UJI DAN JENIS TOKSISITAS KIMIA DI INDUSTRI(MONITORING MANUSIA)
Variasi Traffic dan Konsep Jam Sibuk
RUMAH SEHAT.
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
Peraturan pelaksanaan tentang persyaratan lingkungan kerja
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
HIMPUNAN PERATURAN KESELAMATAN & KESEHATAN K3
HUMAN RESPONSE TO VIBRATION
Manajemen Pengendalian Bising
SANITASI & HIGIENE DI TEMPAT KERJA
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Vibrations: Standards
KONSEP DASAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
HIGIENE PERUSAHAAN.
MONITORING TEMPAT KERJA DAN INSTRUMENTASI
. STANDAR K3.
Pengantar Toksikologi PERTEMUAN II Nayla Kamilia Fithri
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
IMPLEMENTING THE PROCEDURE OF HEALTH, SAFETY AND WORK SECURITY
BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
(Hepatitics Drug) Website:
TOKSIKOLOGI INDUSTRI Penyaji : dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi : Bunga Rampai / dr. Sugeng.
PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA
1 Pokok-pokok Bahasan: A. Kompilasi sumber bahaya,risiko kesehatan dan Pengendaliannya B. Acuan Normatif C. Prinsip Kerja Alat D. Pengukuran dan Pengumpulan.
1 Pokok-pokok Bahasan: A. Kompilasi sumber bahaya,risiko kesehatan dan Pengendaliannya B. Acuan Normatif C. Prinsip Kerja Alat D. Pengukuran dan Pengumpulan.
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
INVESTIGASI WABAH.
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
PROSES INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Quality Health Safety and Environment – QHSE – is an integral part of the way ITS does business PELINDUNG PENGLIHATAN Mata anda adalah satu bagian tubuh.
Transcript presentasi:

TLV-TWA

Kegunaan Nilai Ambang Batas NAB ini akan digunakan sebagai (pedoman) rekomendasi pada praktek higene perusahaan dalam melakukan penatalaksanaan lingkungan kerja sebagai upaya untuk mencegah dampaknya terhadap kesehatan.

Penerapan NAB a. Sebagai kadar standar untuk perbandingan. b. Sebagai pedoman untuk perencanaan proses produksi dan perencanaan teknologi pengendalian bahaya-bahaya di lingkungan kerja. c. Menentukan pengendalian bahan proses produksi terhadap bahan yang lebih beracun dengan bahan yang sangat beracun.

Con’t d. Membantu menentukan diagnosis gangguan kesehatan, timbulnya penyakitpenyakit dan hambatan-hambatan efisiensi kerja akibat faktor kimiawi dengan bantuan pemeriksaan biologik

Sumber Rujukan 1. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/X/2011 TENTANG NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA 2. 1968 ACGIH TLVs American Conference of Governmental Industrial Hygienists

Derived from 1968 ACGIH TLVs American Conference of Governmental Industrial Hygienists Threshold Limit Values Levels thought to cause no significant adverse health effects in the majority of the community

1910.1000(a) - Table Z-1 Lists common workplace chemicals Two types of limits: 8-hour Time Weighted Average (TWA) or Ceiling (C) limits Employee exposure shall at no time exceed a ceiling (C) exposure limit

1910.1000(a) - Table Z-1 8-hour Time Weighted Averages (TWA) Units: Employee exposure shall not exceed 8-hour TWA in any 8-hour work shift of a 40-hour work week Calculations illustrated in (d) Units: Parts per million (ppm) Milligrams per cubic meter (mg/m3)

Beberapa istilah Threshold Limit value (TLV): Time weighted (average) concentration of an airborne substance to which workers could be safely exposed over an Eight hour working day throughout a life time. Maximum Allowable Concentration (MAC) Peak or Maximum conc. of an airborne substance to which workers could be safely exposed. Biological Limit values (BLV) : Concentration of the substance in body fluids such as blood & urine below which no toxic effects should occur.

Kategori NAB yang spesifik : NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV- TWA (Threshold Limit Value – Time Weighted Average) : kadar bahan kimia di udara tempat kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yang hampir semua tenaga kerja dapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.

NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (Threshold Limit Value – Short Term Exposure Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang Diperkenankan) : kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari 15 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan per hari. Interval antara dua periode pemajanan tidak boleh kurang dari 60 menit. NAB tertinggi atau TLV-C (threshold Limit Value Ceiling) : Kadar Tertinggi Diperkenankan yang selanjutnya disingkat KTD adalah kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.

1910.1000(c) - Table Z-3 5 mg/m3 Respirable dust 15 mg/m3 Nuisance dust 30mg/m3 % Sio2 Amorphous 10mg/m3 % Sio2 + 2 Crystalline Silica (Respirable fraction) PEL Substance

Chemical-Specific Standards 1910.1001 Asbestos 1910.1018 Inorganic Arsenic 1910.1025 Lead 1910.1026 Chromium (VI) (revised 2006) 1910.1027 Cadmium 1910.1028 Benzene Oil and gas drilling, production, servicing exempt 1910.1029 Formaldehyde

Berbeda dg Pengukuran Udara Ambien Waktu pengukuran nya 24 jam Kmd hasil pengukurannya dikonversikan dalam indeks

Indeks Kualitas Udara 0 51 101 151 201 > 301 5 4 3 2 1 0   Good Moderate Unhealthy (for sensitive groups) Unhealthy Very Unhealthy Hazardous 0 51 101 151 201 > 301 BAIK SEDANG TIDAK SEHAT SANGAT BERBAHAYA TIDAK SEHAT

Tidak SehatKel. Sensitif KUALITAS UDARA Indeks Tingkatan Keterangan / Akibat 0 – 50 Baik Tidak ada 51 – 100 Sedang Kurangi berada di luar rumah 101 – 150 Tidak SehatKel. Sensitif Peka untuk orang sakit pernapasan (asma, dll.) 151 – 200 Tidak Sehat Peka untuk anak-anak dan orang sakit pernapasan 201 – 300 Sangat tidak sehat Sangat peka untuk anak-anak dan orang sakit pernapasan > 300 Berbahaya Jangan ke luar rumah

Tabel Indeks Kualitas Udara PM10 (24 jam) SO2 CO (8 jam) O3 (1 jam) NO2 50 80 5 120 100 150 365 10 235 200 350 800 17 400 1130 300 420 1600 34 2260 500 2100 46 1000 3000 600 2620 57,5 1200 3750

Alat Pengukur Partikel Materi

P.M. Sampling BGI Sampler Collocation BGI, Andersen and R&P Collocation/Comparison                                                     Andersen Single Channel Sampler                                        R&P Single Channel Sampler