Reformasi (perpecahan) Terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh Gereja katolik, seperti penjualan surat pengampunan dosa (indulgensia) untuk menambah dana pembangunan gereja. Berkembangnya humanisme yang mendorong kebebasan berpikir bagi manusia Berkembangnya negara-negara nasional di Eropa, kekuasaan Raja kembali diperoleh dan raja ingin berkuasa dalam segala bidang termasuk agama. Adanya kebebasan masyarakat kota untuk menginterpretasikan agama
3 TOKOH REFORMASI John Wyclife
Imam, Dosen Universitas Oxford, Inggris Pemikiran: J. Wycliffe 1320 – 1384 Imam, Dosen Universitas Oxford, Inggris Pemikiran: hanya yg saleh yg patut pimpin Gereja. Ia mengunggulkn kemiskinan Menentang: otoritas Paus, Transsubstansiasi, kaul para religius, indulgensi, liturgi dan sakramen, dan hanya menekankan bahwa Alkitab saja sudah cukup untuk mengatur kehidupan masyarakat.
Jan Hus (1369-1415)
Jan Hus (1373- 1415), Pengkotbah di Bohemia (Ceko): u/ hayati iman secara benar Para imam: kesampingkan selibat, tinggalkan reksa rohani, korupsi, Membaca dan mengajarkan Tulisan Wycliffe Dihukum mati degan cara dibakar.
Martin Luther
Pandangan Martin Luther Roma 1:16 Johann Tetzel, seorang imam Dominikan: Indulgensi u/ Basilika 31 Oktober 1517 AJARAN POKOK Martin Luther Sola Scriptura, Sola Gratia, Sola Fide Sakramen Jabatan dan Tata Gereja Tata Ibadah
GEREJA KATOLIK PASCA REFORMASI GEREJA berefleksi setelah Martin Luther diekskomunikasi (1521) 1545: Paus Paulus III: membuka Konsili Trente untuk menjawab masalah-masalah dan menyediakan sarana untuk Reformasi Katolik Isi: memperinci doktrin Katolik: Sakramen, Liturgi 1556 Paus Pius V menerbitkan Buku Katekismus Roma, Ibadat Harian yang disempurnakan di tahun 1568, Buku Misa (Missale Romanum) yang disempurnakan di tahun 1570
Skema perkembangan Gereja