-- SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN-- PERILAKU DALAM ORGANISASI Eris Tri Kurniawati. SE.,MM.,Ak
Perilaku Dalam Organisasi Perilaku organisasi adalah bidang study yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi.
KESELARASAN TUJUAN Masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan pribadi dan semua ini tidak selalu selaras dengan tujuan organisasi. SPM yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi, cth penurunan kualitas untuk mengurangi biaya Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan bisa selaras dengan kepentingan organisasi.GOAL CONGRUENCE
Faktor yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan Faktor Eksternal Norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya. Faktor Internal Budaya keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut. Gaya Manajemen, cth kepemimpinan GE dalam 3 dasawarsa yang sukses dengan model kepemimpinan yang berbeda-beda. Organisasi informal, hubungan yang terjadi dalam struktur organisasi Persepsi dan Komunikasi, menyamakan persepsi melalui komunikasi
Sistem Pengendalian Formal Sistem di dalam organisasi diklasifikasikan: Sistem pengendalian manajemen Aturan-aturan Seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan dan tuntutan etis. Bentuk aturan: Pengendalian fisik ; penjaga keamanan, kunci gudang, dll. Manual ; aturan tertulis. Pengamanan sistem ; pemeriksaan silang secara terinci, pembubuhan tanda tangan, dll. Sistem pengendalian tugas ; dikendalikan dengan peraturan-peraturan.
Proses Kendali Secara Formal Suatu perencanaan strategis akan menjadi dasar untuk melaksanakan tujuan dan strategi organisasi, dikonversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan belanja yg direncanakan untuk masing2 pusat tanggung jawabPusat tanggung jawab akan menjalan operasi yang ditugaskan dan hasilnya di laporkan dan dibandingkan dengan target yang tercantum dalam anggaran jika memuaskan umpan balik dalam bentuk penghargaan, jika tidak memuaskan, uman balik dalam bentuk tindakan korektif di pusat tanggung jawab dan peluang revisi rencana.
Jenis-Jenis Organisasi Struktur Fungsional ; Manajer bertanggungjawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran. Alasan: seorang manajer memiliki keahlian spesifik/pengetahuan khusus di bidang tertentu. keuntungan ; efisiensi kelemahan ; 1. Ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah, sehingga sulit mengidentifikasikan bagian dari laba yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi. 2. Perselisihan akan muncul jika dalam sebuah organisasi tersebut terdapat beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi 3. Tidak memadai jika diterapkan pada perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam
Struktur Unit Bisnis Struktur unit bisnis ;Manajer bertanggungjawab atas aktivitas dari masing-masing unit sebagai bagian yang semi independen dari perusahaan Keuntungan ; 1. Berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum 2. Unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor pusat Kelemahan ; 1. Adanya kemungkinan masing-masing staf unit bisnis menduplikasi pekerjaan yang dalam organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat 2. Perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional digantikan dengan perselisihan diantara unit-unit bisnis
Struktur Matriks Sruktur matriks ; Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kmd dibubarkan jika selesai). Jika para anggota tim proyek ditarik dari organisasi yang mensponsorinya, mereka akan mempunyai 2 atasan yakni manajer proyek dan manajer departemen fungsional tempat mereka bertugas ORGANISASI MATRIK. Namun loyalitasnya adalah tetap pada departemen fungsional. Manajer proyek mempunyai wewenang yang lebih kecil atas personelnya. Cth: Perawatan sebuah kapal. Tenaga2 ahli seperti tukang, ahli listrik, ahli logam, tukang pipa akan ditarik dari departemen fungsional (dalam hal ini galangan kapal). Mereka akan bekerja pada proyek bilamana keahliannya dibutuhkan. kelemahan ; akan terjadi konflik kepentingan