RASIO PROFITABILITAS PERTEMUAN 4.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Advertisements

Laporan Laba/Rugi Komprehensif
ANALISIS INDEKS NERACA PT.KDI,TBK 31 DES 2007 DAN 2008(JUTAAN) HUTANG DAGANG ,097,8 HUTANG WESEL ,050,0 HUTANG PAJAK ,0106,7.
BAB XII AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
MODAL DALAM PERUSAHAAN
BAB 12 PERDAGANGAN MARGIN.
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
Introduction to 12 Chapter Managemenet Keuangan.
Sesi : 3.
BAB II LAPORAN KEUANGAN, ARUS KAS dan PAJAK
RASIO PROFITABILITAS Kuliah ke-7.
RASIO KEUANGAN.
Laporan Keuangan Ir. Budi Purwanto, M.E..
Manajemen Modal Kerja Pertemuan ke-11.
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
RASIO LIKUIDITAS Created by: Rizal Effendi
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
3. Analisis Laporan Keuangan
RASIO LIKUIDITAS PERTEMUAN 4.
HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK DAN ANAK
Pertemuan Ke-2 Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan
PPERTEMUAN 6 RASIO AKTIVITAS.
ANALISIS RASIO KEUANGAN (1)
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS BAB 7.
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
AKTIVA Tahun 1999Tahun 2000 Kas Piutang dagang Persediaan Biaya yang dibayar di muka
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN
Analisis Laporan Keuangan Accounting, edisi 21, Warren Reeve Fess
ANALISIS RATIO.
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
RASIO AKTIVITAS & RASIO PROFITABILITAS
LAPORAN KEUANGAN RS.
RATIO PROFITABILITAS BAB 8.
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Analisis LAPORAN KEUANGAN
MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN
CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pengunaan Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Analisa ratio.
Alat analisis laporan keuangan
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS RASIO.
ASPEK KEUANGAN 5 Juni 2011.
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
Analisis Laporan Keuangan
Fungsi MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISA KEUANGAN PERUSAHAAN, DU PONT, COMMON SIZE DAN INDEX
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
Manajemen Keuangan Pelayanan Kesehatan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Rasio Keuangan
MANAJEMEN KEUANGAN Definisi Manajemen Keuangan :
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO ANALISIS INDEKS ANALISIS COMMON SIZE.
Transcript presentasi:

RASIO PROFITABILITAS PERTEMUAN 4

PENGERTIAN RASIO PROFITABILITAS Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Penggunaab rasio ini untuk menunjukkan efisiensi perusahaan

TUJUAN DAN MANFAAT RASIO AKTIVITAS Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Lanjutan…. Untuk mengukur produktifitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.

MANFAATNYA Untuk mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. Untuk mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelum dengan tahun sekarang. Untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. Mengetahu laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri maupun modal pinjaman.

JENIS-JENIS RASIO PROFITABILITAS Rasio Profit Margin (Profit Margin on sales) Return on Investment Ratio (ROI) Return on equity Ratio (ROE) Rasio laba perlembar saham (earning pershare ratio)

Untuk membahas rasio- rasio ini kita menggunakan laporan keuangan PT Indosumsel berikut:

CONTOH LAPORAN KEUANGAN PT INDO SUMSEL NERACA PER 31 DESEMBER 2012 POS-POS NERACA 2010 2011 Aktiva lancar: Kas Giro Surat Berharga Piutang Sediaan Aktiva lancar lainnya Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap: Tanah Mesin Kendaraan Akumulasi Penyusutan Total Aktiva tetap 250 350 140 550 100 1.640 900 1.050 650 (200) 2.400 260 300 160 360 310 150 1.340 1.000 750 (250) 2.550

PT INDO SUMSEL NERACA PER 31 DESEMBER 2012 (Sambungan) POS-POS NERACA 2010 2011 Aktiva lainnya Total Aktiva lainnya Total Aktiva Utang Lancar: Utang Bank (10%) Utang Dagang Utang Lainnya Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang: Utang Obligas (8) Total Utang Jangka Panjang Ekuitas Modal disetor Cadangan Laba Total Ekuitas Total Passiva 160 4.200 500 200 50 750 900 400 1.300 1.600 650 2.250 110 4.000 550 1.150 2.100

LAPORAN LABA RUGI KOMPONEN LABA RUGI 2010 2011 Total Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya Operasi: Biaya umum dan administrasi Biaya Penjualan Biaya Lainnya Total Biaya Operasi: Laba Kotor Operasi Penyusutan Pendapatan Bersih Operasi Pendapatan Lainnya EBIT 5950 4.050 1.900 185 145 40 370 1530 200 1.330 470 1.800 5.550 3.850 1.700 180 30 410 1.290 250 1.040 260 1.300

LAPORAN LABA/RUGI Biaya Bunga Bunga Bank Bunga Obligasi KOMPONEN LABA RUGI 2010 2011 Biaya Bunga Bunga Bank Bunga Obligasi Total Biaya Bunga EBT Pajak 20% EAIT Earning Pershare 140 40 180 1.620 324 1.296 130 170 1.130 226 904

PROFIT MARGIN ON SALES RATIO Profit Margin on sales ratio (margin laba atas penjualan) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara mengukur rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Sering juga disebut RASIO PROFIT MARGIN.

RUMUS RASIO PROFIT MARGIN ada 2 yaitu : Margin Laba Kotor : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Profit Margin = (Profit Margin on Sales) Sales Margin Laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Komponen Laporan Keuangan Contoh Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Penjualan (Sales) Harga Pokok Penjualan 5,950 4.050 5.550 3.850 Untuk tahun 2010: Rp 5.950 – 4.050 Profit Margin = = 0,319 (32%) Rp 5.95 Untuk Tahun 2011: Rp 5.550 – 3.850 Profit Margin = = 0,306 (31%) Rp 5.550

KETERANGAN Jika rata-rata industri untuk profit margin adalah sebesar 30%, maka margin laba perusahaan tahun 2010 dan 2011 dalam keadaan baik karena berada di atas rata-rata industri

Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Margin Laba Bersih Earning After Interest and tax (EBIT) Net Profit Margin = (Profit Margin on Sales) Sales Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Komponen Laporan Keuangan Contoh Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Penjualan (Sales) Earning After and interest tax (EBIT) 5,950 1,296 5.550 904 Untuk tahun 2010: Rp 1,296 Net Profit Margin = = 0,2178(21,8) Rp 5,950 Untuk Tahun 2011: Rp 904 Net Profit Margin = = 0,1628 (16,3%) Rp 5.550

PENJELASAN Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%, Margin laba perusahaan tahun 2010 sebesar 21,8 persen dalam keadaaan baik karena berada diatas rata-rata industri. Namun untuk tahun 2011 dengan margin laba hanya sebesar 16,3 persen menunjukan keadaan kurang baik karena berada dibawah rata-rata industri.. Ini artinya harga barang-barang perusahaan relatif rendah atau biayanya relatif tinggi atau dua-duanya.

Penjelasan lanjutan….. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor tidak mengalami perubahan berarti sedangkan margin laba bersih turun drastis, hal ini menunjukkan kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif tinggi terhadap penjualan atau juga karena beban pajak yang juga tinggi pada periode tersebut.

RASIO HASIL PENGEMBALIAN INVESTASI (RETURN ON INVESTMENT/ROI) Rasio hasil pengembalian investasi (Return on investment) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

RUMUS RETURN ON INVESTMEN (ROI) Earning After Interest and tax ROI = Total Asset Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Laba sesudah bunga dan pajak Total Aktiva 1.296 4.200 904 4.000

Tahun 2010: Rp 1,296 Return on Investment= 0,3018 (31%) Rp 4,200 Tahun 2011: Rp 904 Return on Investment= 0,226 (23%) Rp 4.000

PENJELASAN Perhitungan ROI tahun 2010 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperoleh sebesar 31 % kemudian tahun 2011 Roi mengalami penurunan menjadi 23%. Artinya hasil pengembangan investasi berkurang sebesar 8% dan ini menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh Return on investment.

PENJELASAN …LANJUTAN Jika rata-rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin laba prusahaan untuk tahun 2010 cukup baik kecuali tahun 2011 sebesar 30%, masi berada dibawah rata-rata industri. Rendahnya rasio margin ini dikarenakan rendahnya rasio perputaran aktiva atau aset.

HASIL PENGEMBALIAN INVESTASI (ROI) DENGAN PENDEKATAN DU PONT ROI=Margin Laba Bersih x perputaran total aset Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Hasil Pengembalian Invsetasi/ROI Margin Laba Bersih Perputaran Total Aset/Aktiva 30,8% 21,78% 1,416 kali 22,6% 16,28% 1,387 kali

HASIL YANG DIPEROLEH ADALAH Tahun 2010: ROI = Margin Laba bersih x perputaran total aktiva 30,8% = 21,78% x 1,416 (hasil dibulatkan) Tahun 2011 = 22,6% = 16,28% x 1,387

HASIL PENGEMBALIAN EKUITAS (Return on Equity / ROE) HASIL PENGEMBALIAN EKUITAS (Return on Equity / ROE) atau rentabilitas modal sendiri adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat demikian pula sebaliknya.

RUMUS RASIO ON EQUITY / ROE Earning After Interest and Tax Return on Equity = Equity Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 EAIT Total Equity 1,296 2,250 904 2,100

RETURN ON EQUITY Tahun 2010: Rp 1,296 Return on Equity = =57,6 (58%) Rp 2,250 Rp 904 Return on Equity = =(43%) Rp 2,100

Penjelasan Perhitungan ROE tahun 2010 menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh sebesar 58% lalu tahun 2011 tingkat pengembalian investasi turun menjadi 43 persen. Artinya hasil pengembalian investasi turun sebesar 15 persen . Hal ini menunjukkan ketidakmampuan manajmen untuk memproleh ROE seiring dengan menurunnya ROI

HASIL PENGEMBALIAN EKUITAS (ROE) DENGAN PENDEKATAN DU PONT Mencari ROE juga bisa menggunakan pendekatan Du Pont hasil yang akan diperoleh sama dengan rumus diatas. Rumusnya: ROE = Margin Laba Bersih x perputaran total aktiva x pengganda ekuitas

Komponen Laporan Keuangan CONTOH Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Return On equity (ROE) Margin Laba Bersih Perputaran Total Aktiva Total Aktiva/ Ekuitas 57,6% 21,78% 1,416 kali 4,200/2.250 =1,886 kali 43% 16,28% 1,387 kali 4000/2.100 =1.904 kali

HASIL YANG DIPEROLEH TAHUN 2010 ROE = Margin Laba Berih x Perputran Total Aktiva x Pengganda Ekuitas 57,6% = 21,78% x 1,416 x 1,866 TAHUN 2011 ROE = Margin Laba Bersih x Perputran Total 43 % = 16,28% x 1.387 x 1,904 Catatan: Hasil diatas dibulatkan

LABA PERLEMBAR SAHAM (EARNING PERSHARE OF COMMON STOCK) Rasio laba per lembar saham atau disebut rasio nilai buku, merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah artinya manajemen belum berhasil memuaskan pemegang saham sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan kesejahteraan pemegang saham meningkat. Atau tingkat pengembalianya tinggi.

KEUNTUNGAN BAGI PEMEGANG SAHAM Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen dan dikurangi hak-hak lain pemegang saham prioritas.

RUMUS EARNING PERSHARE OF COMMON STOCK Laba saham biasa Laba perlembar saham = Saham biasa yang beredar Komponen Laporan Keuangan 2010 2011 Keuntungan Jumlah Saham Biasa yang Beredar 1.296.000 1.600 904.000

Penjelasan Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun sehubungan dengan menurunnya laba perlembar saham yang dihasilkan oleh perusahaan. Penurunan cukup besar yakni Rp 255 perlembar saham.

Laba perlembar saham : Tahun 2010: 1. 296 Laba perlembar saham : Tahun 2010: 1.296.000 Laba perlembar saham = = Rp 810 Rp 1.600 Tahun 2011: 904.000 Laba perlembar saham = = Rp 565

HASIL PENGUKURAN No Jenis Rasio 2010 2011 Standar Industri 1 2 3 4 Net Profit Margin Return On Investmen Return on Equity Earning per share of Common stock 21,78% 31% 57,60% Rp 810 16,28% 23% 43,00% Rp 565 20% 30% 40%