Hasil Percobaan u Pengukuran kemampuan prosesor –fsFXLMSFULMSFXNLMS –2 kHz –3 kHz –4 kHz –5 kHz704448
Pengaruh Parameter
Pengaruh Waktu Kuantisasi 3 kHz 6 kHz
Keunggulan FXLMS terhadap LMS biasa
ANC Pada Frekuensi Tunggal
Analisis Vektor Bobot Akhir
Filtered-U LMS FXLMS : 60 bobot, = , fs=2 kHz FXLMS : 150 bobot, =10-12, fs=2 kHz. FULMS : 60 bobot, = , fs=2 kHz.
FXLMS dengan pengurangan derau dalam daerah lolos.
ANC Pada Multi Frekuensi.
ANC Pada Derau Pendingin Ruangan.
Faktor Hambatan Derau jala-jala. Tanggapan frekuensi mikrofon. Tanggapan frekuensi aktuator. Resolusi data dan kemampuan aktuator. Faktor feedback. Kejenuhan penguat depan mikrofon.
Kesimpulan u Algoritma LMS filtered-X digunakan karena mempunyai kemampuan dalam menanggulangi derau plant dibandingkan dengan algoritma LMS biasa. Nilai yang kecil atau jumlah bobot yang banyak saja tidak menjamin diperolehnya nilai error yang optimal.
u Waktu kuantisasi yang makin cepat sejauh dapat ditoleransi proses, dapat mengurangi osilasi error. u Algoritma LMS filtered-U mampu mengestimasi lebih baik, namun mempunyai kelemahan dalam masalah komputasi dan kompleksitasnya. u Kendali aktif bekerja efektif pada frekuensi rendah, terutama di antara frekuensi 300 Hz Hz.