SESI 5 Pengenalan Modul 1 KEMENTERIAN PERTANIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SPECIMEN PEMERIKSAAN MIKROBA
Advertisements

Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional terpadu
iSIKHNAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN HEWAN NASIONAL TERPADU
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Registrasi Pemilik dan Hewan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Pengenalan Modul 1.
PENGENALAN iSIKHNAS KEMENTERIAN PERTANIAN
Rencana Perluasan iSIKHNAS
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Output iSIKHNAS Pengenalan Web : Output Sesi 14.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES SESI 3 Pengenalan Modul 1 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 13: Rumah Potong Hewan.
Diskusi Kelompok I II III IV.
APLIKASI telepon genggam iSIKHNAS
Pengenalan Web : Administrasi Sesi 13
Pemantauan dan dukungan bagi staf
Identifikasi Pemilik dan Hewan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Laporan Produksi.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
Investigasi dan Respons Penyakit Penting
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 8 – Memanfaatkan pendekatan epidemiologi lapangan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Mengenai iSIKHNAS Sesi 15
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Investigasi dan Respons Penyakit Penting MODULE 3 PART 2 - Respons.
SESI 5 Pengenalan Modul 1 Pelaporan Penyakit Rutin dan Manajemen Kasus
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit File PowerPoint.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 5 – Penyebab Penyakit Rekaman File PowerPoint.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Laporan Vaksinasi VAK.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 9 GAMBARAN UMUM MODUL PELAPORAN Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
Pertanyaan Sesi 4.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
PENGENALAN iSIKHNAS Sesi 3 KEMENTERIAN PERTANIAN
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Manajemen pelatihan untuk Koordinator.
Budidaya domba garut Oleh: Ilma Mahdiana ( )
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 5 – Penyebab Penyakit.
Sesi 10. Gambaran Umum Modul 3 Investigasi dan Respon Penyakit Penting
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 7 – Penularan dan penyebaran penyakit.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 1: Sambutan dan pengantar.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 7 – Penularan dan penyebaran penyakit Rekaman.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Basic Field Epidemiology Sessi 2 – Overview Epidemiolog.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 10 Manajemen Produksi Ternak.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 9 – Mengumpulkan data dan menghitung kasus Rekaman.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES PENGENALAN iSIKHNAS Sesi 1 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES SESI 4 PENUTUP KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 3 – Tanda, Sindrom, dan membuat diagnosis File.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Lapangan Sesi 9 – Mengumpulkan data dan menghitung kasus.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 10 – Memahami makna informasi yang Anda kumpulkan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 10 – Mamahami arti dari informasi yang Anda kumpulkan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 1 Evaluasi Pelaksanaan Replikasi Monitoring and supporting staff.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 4: SKKH.
WORKSHOP PEMERIKSAAN RABIES TAHUN 2012 Oleh : drh
SKKH untuk Lalu Lintas Hewan
MODUL 7 VAKSINASI (VAK).
Modul 6: Populasi POP.
MODUL 6 POPULASI (POP).
Modul 5: Surveilans SLAB dan SLAP.
Modul 9 Identifikasi Pemilik dan Hewan
Rakor Penanggulangan Gangrep Hotel Four Points Medan, Pebruari 2018
SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS
DAFTAR KESALAHAN HARIAN Sesi 6
APLIKASI telepon genggam iSIKHNAS
Transcript presentasi:

SESI 5 Pengenalan Modul 1 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN

Manajemen Kasus

Laporan Respon Tujuan Merespon setiap laporan tanda umum maupun sindrom prioritas dengan memberikan diagnosa sementara Petugas dinas di lapangan Petugas dinas akan merespon melalui kunjungan atau telepon Petugas dinas memberikan diagnosa sementara iSIKHNAS menghasilkan laporan rutin secara otomatis

Laporan Respon Laporan Respon R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa,diagnosa...] iSIKHNAS ID Kasus Kode Penyakit dipisahkan dengan koma Kunjungan atau telepon? K or T

Laporan respon R 870092 K PY Contoh Kasus: Anda memeriksa seekor sapi (ID kasus 870092) dan menemukan sapi tersebut mengalami pyometra Contoh SMS R 870092 K PY

Laporan Respon R 332456 T CAC, SAL Contoh Kasus: Anda berbicara dengan Pelsa melalui telepon tentang ID kasus 332456 dan memutuskan bahwa kemungkinan kasus tersebut adalah cacing hati, tetapi bisa juga koksi atau salmonellosis Contoh SMS: R 332456 T CAC, SAL

Skenario Kasus Anda mengunjungi ID kasus 552345 dan menyimpulkan kemungkinan besar terkena foot rot, tetapi ada juga kemungkinan PMK

Laporan OB (Pengobatan) Tujuan : Melaporkan setiap tindakan pengobatan yang dilakukan oleh petugas Siapa : Petugas yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pengobatan Kapan : Setelah dilakukan pengobatan

Laporan OB (Pengobatan) FORMAT SMS OB [ID Kasus] ([kode obat] [dosis] [jumlah hewan]...) iSIKHNAS ID Kasus Dosis (angka saja) Jumlah hewan diobati Kode obat Mengulangi urutan

Laporan OB (Pengobatan) Contoh SMS: OB 2238 O232 4 5 Terimakasih. Laporan pengobatan pada 5 ekor dengan Coccivac-B 4.0 ml per ekor iSIKHNAS ID Kasus Dosis (angka saja) Jumlah hewan diobati Kode obat Mengulangi urutan

Laporan OB (Pengobatan) Contoh kasus: Anda mengobati 3 pedet diare dengan 30 ml Coccivet, untuk ID kasus 23456 (gunakan ID dari laporan U yang telah anda buat) Kode Coccivet :H29 Contoh SMS: OB 23456 H29 30 3

Laporan OB (Pengobatan) Contoh kasus: Anda melihat 5 sapi cacingan (ID kasus 231456) and mengobati semuanya dengan 20 ml Albenzole 25. Dua sapi sangat kurus dan Anda juga memberikan 10 ml Veta Plex Kode Albendazole 25 : C22 Kode Veta Plex: F227 Contoh SMS: OB 231456 C22 20 5 F227 10 2

CARI KODE OBAT CKO [Nama Obat] Tujuan  Mencari kode Obat dengan menuliskan teks bebas Kapan  digunakan ketika di lapangan apabila tidak membawa kode kartu referensi Siapa  Medik Veteriner/Paramedik Veteriner yang diberi kewenangan untuk mengobati Nama Obat

CKO Ivomec CARI KODE OBAT Contoh SMS: CKO Ivomec Balasan SMS Ivomec Injection O390; IVOMEC INJECTION C70; IVOMEC FOR SWINE C69; IVOCIP C66; Bernomec ; BERNOMEC K6; WONDER IVERMEC K61; IVOCIP PL

Skenario OB Anda melihat babi dengan kelainan mata yang mengarah ke anemia sebanyak 1 ekor dan mengobatinya dengan Ferodex sebanyak 10 ml. ID kasus : 334567 Kode Ferodex: D3

Alur Pelaporan SMS - iSIKHNAS TIDAK Kejadian Penyakit Penyakit Prioritas YA P U DINAS R Penting Zoonosis Jumlah Banyak Penyakit baru Penilaian Kasus INVESTIGASI 0812 900 900 09 D H N Q KODE LAPD LAPK CKT SK LAPSK VSK POP RP VAK SUR SLAP LTL RVAK TK UC Z DX SP TL CKL CKO CKP DKL PELSA PNEG PK OB LAB

PK (Perkembangan Kasus) Tujuan: Melaporkan kondisi hewan yang sakit setelah dilakukan pengobatan, apakah hewannya sembuh, masih sakit atau mati Siapa: Petugas medik/paramedik veteriner Pelsa Kapan: Tergantung durasi pengobatan

Kode perkembangan kasus PK [ID kasus] [kode perkembangan kasus] ID Kasus Kode perkembangan kasus Kode perkembangan kasus SB = Sembuh MS = Masih sakit MT = Mati CONTOH SMS PK 113357 SB

PK dan OB PK 23456 MS OB 23456 C22 20 1 Contoh kasus: Seorang peternak melaporkan bahwa sapi cacingan yang anda obati minggu lalu masih sakit kemudian anda memberikan obat baru dengan dosis baru untuk sapi tersebut. Contoh SMS PK 23456 MS OB 23456 C22 20 1

SLAB (Pengambilan sampel) Tujuan: Melaporkan setiap tindakan pengambilan spesimen dari kasus yang terjadi di lapangan Siapa: Petugas yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pengambilan spesimen Kapan: Setiap dilakukan pengambilan spesimen karena adanya kasus

SLAB (Pengambilan sampel) FORMAT SMS SLAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID] ID Kasus Opsional: Kode seksi laboratorium Bentuk spesimen Jenis spesimen Jumlah spesimen Mengulangi urutan ID Lab

SLAB (Pengambilan sampel) Contoh kasus: Untuk kasus dengan ID 2055, petugas melakukan pengambilan 2 sampel serum dalam tabung vakum untuk diuji secara serologis di Balai Veteriner Maros Format sms : LAB 2055 SRM TV SER 2 130701

Cari Kode Jenis Spesimen CKJS [Jenis spesimen] Tujuan  Mengetahui kode jenis spesimen dengan menuliskan teks bebas Kapan  Saat akan mengirimkan spesimen yang akan dikirimkan ke laboratorium Siapa  Medik Veteriner/Paramedik Veteriner Jenis spesimen

Cari Kode Jenis Spesimen Contoh SMS CKJS serum Balasan SMS: Serum SRM; Serangga SRG; Sekam SKM; Susu segar SSG; Daging segar DGS; Sumsum tulang STL; Susu SSG

Cari Kode Bentuk Spesimen Format SMS: Kode BS swab SW; kertas isap KT; kapur darah KD; tabung TB; tabung vakum TV; EDTA ED; Heparin HE; pengawet PG; formalin FO; alkohol AL; transport medium TM; slide SL; prep sentuh PS; Smear/prep ulas SM; preparat serap SE; glycerine GL; anti koagulan AK; Buffer BF; Diluen DL; Segar SG; tidak diketahui TK

Cari Kode Infrastruktur Laboratorium Format SMS: CKI Lab (kode propinsi) Contoh SMS: CKI Lab 32 Balasan SMS Kode Laboratorium di Jawa Barat: Balai Veteriner Subang: 320601; Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole: 320602; Laboratorium Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya

Skenario LAB Anda memutuskan mengirimkan sampel darah dalam tabung serta plasenta 1 ekor kerbau yang keguguran pada kasus xxxx untuk diuji secara serologis terhadap brucellosis di Balai Veteriner Bukittinggi (gunakan ID Kasus dari lap P atau U yang anda buat)

Skenario LAB Seorang peternak mempunyai masalah diare yang masih terus terjadi (kasus xxxx). Anda mengambil sample feses dari 15 sapi dan mengirimkan feses segar ke laboratorium untuk pengujian parasitologis di Balai Veteriner Maros. (gunakan ID Kasus dari Lap U yang anda buat)

Skenario LAB Anda memeriksa kambing yang mati (kasus xxxx) dan melihat bahwa ginjal kambing itu terlihat janggal. Anda mengirimkan irisan ginjal dalam formalin ke lab B Cikole untuk uji histopatologi, dan irisan segar untuk kultur bakteri. (gunakan ID Kasus dari Lap U/P yang anda buat)

KOM (Komentar Kasus) Tujuan: Siapa: Kapan: Memberikan komentar, masukan, saran, terhadap suatu kasus Siapa: Seluruh pengguna Kapan: Jika ingin membantu penanganan kasus

KOM (Komentar Kasus) KOM 345876 baik jika diambil sampel ulas darah Format SMS: KOM [ID Kasus] [komentar] Contoh kasus: Staf Balai Besar menerima sms sindrom prioritas mengenai kejadian penyakit di duga anthraks (ID Kasus 345876), dan ingin menyarankan agar dilakukan pengambilan sampel Contoh SMS: KOM 345876 baik jika diambil sampel ulas darah

Terima kasih