ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH ASSALAMUALAIKUM WR WB ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH
A. Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan Sebuah pengetahuan secara umum berkembang antara lain karena manusia memiliki rasa ingin tahu (curiousity is beginning of knowledge). Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan bila dirinya memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran) mengenai apa yang dipertanyakan. Di samping itu, ada faktor eksternal, yaitu dorongan dari luar berupa tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan. Untuk itu manusia menempuh berbagai cara agar keinginan tersebut terwujud. Berbagai tindakan untuk memperoleh pengetahuan secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu secara non-ilmiah, yang mencakup : a) akal sehat, b) prasangka, c) intuisi, d) penemuan kebetulan dan coba-coba, dan e) pendapat otoritas dan pikiran kritis, serta tindakan secara ilmiah. Usaha yang dilakukan secara non-ilmiah menghasilkan pengetahuan (knowledge), dan bukan science. Sedangkan melalui usaha yang bersifat ilmiah menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Dalam konsep filsafat Islam, ilmu (yang dalam bahsa Arab al-‘ilm berarti pengetahuan atau knowledge) bisa diperoleh melalui dua jalan, yaitu jalan kasbi atau khusuli dan jalan ladunni atau khuduri. Jalan kasbi atau khusuli adalah cara berpikir sistemik dan metodik yang dilakukan secara konsisten dan bertahap melalui proses pengamatan, penelitian, percobaan dan penemuan. Sedangkan ilmu ladunni atau hudhuri, di peroleh orang-orang tertentu, dengan tidak melalui proses ilmu pada umumnya, tapi oleh proses pencerahan oleh hadirnya cahaya Ilahi dalam qalb, sehingga semua ilmu pintu terbuka terserap dalam kesadaran intelek, seakan-akan orang tersebut memperoleh ilmu dari Tuhan secara langsung. Menurut Stanlay dan Thomas C. Hunt yang ditulis dalam buku Jujun S. menjelaskan bahwa metode dalam mencari pengetahuan, yaitu; Rasionalisme, Empirisme, Metode keilmuan, kombinasi antara rasionalisme dan empirisme. Selain beberapa metode di atas, ada beberapa metode untuk memperoleh pengetahuan yang dianggap populer menurut para ahli, diantaranya yaitu; Intuisionisme Positivisme
B. Pengetahuan ilmiah Menurut Sudarminta pengetahuan ilmiah adalah jenis pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja atau metode ilmiah. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir pengetahuan ilmiah atau dia menyebutnya pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan di dukung bukti empiris dan metodenya menggunakan metode ilmiah. Anton Bakker menjelaskan bahwa pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasi. Itulah tadi pendapat-pendapat yang dikemukakan para ahli tentang apa itu pengetahuan ilmiah, sebenarnya masih banyak lagi pendapat-pendapat yang lain, yang antara ahli satu dan ahli yang lain masing-masing mempunyai perbedaan dalam mengartikan pengetahuan ilmiah. Namun, dalam hal ini penulis melihat bahwa perbedaan yang ada tidak begitu mendasar. Dari bebarapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dinamakan dengan pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Atau dengan kata lain pengetahuan ilmiah bisa juga disebut dengan ilmu. Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok sebagai berikut: 1. Empiris, 2. Sistematis, 3. Objektif, 4. Analitis, 5. verifikatif.
C. Metode ilmiah Menurut Soejono Soemargono, istilah metode berasal dari bahasa Latin methodos, yang secara umum artinya cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan sedangkan metode ilmiah adalah cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. The Liang Gie, menyatakan bahwa metode ilmiah adalah prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memper-kembangkan pengetahuan yang telah ada. Dalam beberapa literatur seringkali metode dipersamakan atau dicampuradukkan dengan pendekatan maupun teknik. Metode, (methode), pendekatan (approach), dan teknik (technique) merupakan tiga hal yang berbeda walaupun bertalian satu sama lain.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah metode kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menurut Jujun, metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah. Sudarminta menjelaskan bahwa metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas persepsi indrawi dan melibatkan uji coba hipotesis serta teori secara terkendali. Metode ilmiah mengatakan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar lakukan langkah berikut: logico-hypothetico-verificartif. Maksudnya, mula-mula buktikan bahwa itu logis, kemudian ajukan hipotesis (berdasarkan logika itu), kemudian lakukan pembuktian hipotesis itu secara empiris. Selanjutnya, metode ilmiah meliputi suatu rangkaian langkah yang tertib. Dalam kepustakaan metodologi ilmu tidak ada kesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk dan urutan langkah yang pasti. Jumlah langkah merentang dari yang paling sederhana 3 langkah sampai jumlah langkah yang cukup rumit dan terinci.
Menurut George Abell yang dikutip dalam tulisan Cecep Sumarna, merumuskan metode ilmiah sebagai suatu prosedur khusus dalam ilmu mencakup 3 langkah berikut: Pengamatan gejala-gejala atau hasil-hasil dari percobaan-percobaan, Perumusan pangkal-pangkal duga yang melukiskan gejala-gejala ini, dan yang bersesuaian dengan kumpulan pengetahuan yang ada, Pengujian pangkal-pankal duga ini dengan mencatat apakah mereka secara memadai meramalkan dan melukiskan gejala-gejala baru atau hasil-hasil dari percobaan-percobaan yang baru.
The Liang Gie menjelaskan bahwa ada sebuah prosedur lain yang mencakup delapan langkah, yaitu; Kenali bahwa suatu situasi yang tak menentu itu ada. Ini merupakan situasi bertentangan atau kabur yang mengharuskan penyelidikan. Nyatakan masalah itu dalam istilah-istilah spesifik.. Rumuskan suatu hipotesis kerja. Rancangan suatu metode penyelidikan yang terkendalikan dengan jalan pengamatan atau dengan jalan percobaan ataupun kedua-duanya. Kumpulkan dan catat bahan pembuktian atau data kasar. Alihkan data kasar ini menjadi suatu pernyataan yang mempunyai makna dan kepentingan. Tibalah pada suatu penegasan yang tampak dapat dipertanggungjawabkan. Satupadukan penegasan yang dapat dipertanggungjawabkan itu, kalau terbukti merupakan pengetahuan baru dalam ilmu, dengan kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
Walaupun pendapat ahli mengenai metode ilmiah sampai 8 langkah tersebut dimuka dirinci dan dirumuskan secara berbeda-beda, ada 4-5 langkah yang merupakan pola umum yang senantiasa dilaksanakan dalam penelitian, langkah-langkah baku itu ialah; penentuan masalah, perumusan hipotesis atau pangkal duga bila dianggap perlu, pengumpulan data, penurunan kesimpulan (penarikan deduksi), pengujian atau verivikasi hasil. Metode ilmiah yang merupakan suatu prosedur sebagaimana digambarkan oleh The Liang Gie, memuat berbagai unsur atau komponen yang saling berhubungan. Unsur-unsur utama metode ilmiah menurut The Liang Gie adalah pola prosedural, tata langkah, teknik, dan instrument. Pola prosedural, antara lain terdiri dari : pengamatan, percobaan, peng-ukuran, survai, deduksi, induksi, analisis, dan lain-lain.
Kesimpulan Terdapat beberapa metode yang yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan, itu dikarenakan adanya hasrat manusia yang selalu ingin tahu. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa cara memperoleh pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan cara non-ilmiah dan ilmiah. metode ilmiah adalah prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan. Usaha yang dilakukan secara non-ilmiah menghasilkan pengetahuan (knowledge), dan bukan science. Sedangkan melalui usaha yang bersifat ilmiah menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dapat disimpulkan bahwa ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
WASALAMUALAIKUM WR WB TRIMAKASIH Secara singkat dapat dikatakan bahwa metode ilmiah adalah sebuah teori pengetahuan yang dipergunakan manusia dalam memberikan jawaban tertentu terhadap suatu pertanyaan. Metode ini menitik beratkan pada suatu urutan prosedur. Terdapat berbagai macam langkah yang diajukan oleh berbagai ilmuwan, tapi terdapat empat sampai lima pola langkah yang secara umum dipakai. Antara lain: penentuan masalah, perumusan hipotesis bila dianggap perlu, pengumpulan data, penurunan kesimpulan, dan pengujian atau verivikasi hasil. TRIMAKASIH WASALAMUALAIKUM WR WB
Pertanyaan Hamid . M Apa tujuan utama metode ilmiah dan apa sajakah yang harus di hindari dalam metode ilmiah ? erik . B Coba jelaskan kembali prosedur lain dalam menerangkan metode ilmiah.? Intan. Apa itu intuisionisme ( abstrak / rasional ) dan positivisme juga berikan pula contohnya ?