PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA R Bayu Kusumah N.S.Kep.,Ners.M.Kes
Prinsip Pelayanan Kesehatan Lansia Holistik Tata kerja dan tata laksana secara tim
Holistik Lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya (Biopsikososiospiritual) Vertikal : pemberi pelayanan mulai dari masyarakat s/d tingkat tertinggi (posbindu s/d RS) Horizontal : pelayanan kesejahteraan secara menyeluruh dengan lintas sektoral (dinas sosial, agama, pendidikan dan kebudayaan) Harus mencakup preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif
Tata kerja dan tata laksana secara tim Multidisiplin ilmu (dokter, perawat, sosio medik) ditambah dengan rehabilitasi medik (fisiotherapi, terapi okupasi, terapi wicara, psikolog/psikiater, farmasi dan ahli gizi)
Tujuan Menigkatkan kemampuan pengelola dalam membina dan mengembangkan layanan kepada anggotanya didukung oleh petugas kesehatan terlatih Meningkatkan kemampuan pengelola dalam menggalang timbulnya partisipasi aktif para usia lanjut dan keluarga berada Meningkatkan komitmen politis pemerintah daerah/setempat untuk bekrjasama dalam wadah pembinaan tertentu Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarganya, tokoh masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Panti (Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha) RS Lansia Posbindu
PANTI KHUSUS LANSAI (JOMPO) Tempat merawat dan menampung lansia (perda, 2002) Tempat tinggal yg dirancang khusus untuk lanjut usia, yg didalamnya disediakan fasilitas lengkap yg dibutuhkan orang lanjut usia (Hurlock, 1996) Panti Sosial Tresna Werdha berganti menjadi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (perda no 15 th 2000)
Panti merupakan UPT yg memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia supaya mereka dapat menikmati hari tuanya dengan cara memberikan : Tempat tinggal Makanan dan pakaian Pemeliharaan kesehatan Pengisian waktu luang (rekreasi) Bimbingan sosial, mental serta agama (Depsos RI, 2003)
Keuntungan Tinggal di Panti Perawatan dan perbaikan wisma oleh lembaga Semua makanan mudah didapat dgn biaya memadai Perabotan dibuat untuk rekreasi dan hiburan Trdpt kemungkinan dgn teman seusia nya Menghilangkan kesepian Perayaan hari besar bagi yg tdk mempunyai keluarga (Hurlock, 1996)
Kerugian Tinggal di Panti Biaya hidup lebih mahal Makanan yg kurang menarik Memungkinkan tidak menyenangkan karena tinggal dengan sesama secara intens Letaknya seringkali jauh dari perkotaan Tempat tinggalnya cenderung lebih kecil dari rumahnya
RS Lansia Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit Layanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit
Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit RS membina lansia baik langsung maupun tidak langsung melalui pembinaan puskesmas di wilayah kerjanya “transfer of knowledge” (lokakarya, simposium, dll) Sebagai sistem rujukan dari layanan kesehatan yg ada di masyarakat
Layanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit Tingkat sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lansia Tingkat sedang : layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital) Tingkat lengkap : ditambah bangsal lansia dengan penyakit akut Tingkat paripurna : ditambah bangsal dengan penyakit kronis
Prinsip penanganan rehabilitasi medik pada lansia Penanganan berdasarkan penyakit yg mendasari Hindari komplikasi immobilisasi Memperlihatkan dan meningkatkan motivasi dan faktor psikologis Berikan dorongan untuk mobilisasi Cegah isolasi sosial
POSBINDU
Pos Bindu = merupakan suatu wadah mandiri dalam pembinaan usia lanjut untuk memudahkan usia lanjut dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Pelayanan kesehatan di Pos Bindu meliputi 1. pemeriksaan kesehatan fisik 2. Pemeriksaan mental emosional
KMS Suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. TUJUAN Sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
Komponen Posbindu : Adanya proses kepemimpinan Terjadinya proses pengorganisasian Adanya anggota kelompok (lansia) dan kader Pendanaan
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut yaitu sbg brkt : 1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari 2. Pemeriksaan status mental 3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan BB & TB 4. Pengukuran TD 5. Pemeriksaan Hb 6. Pemeriksaan gula darah 7. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni 8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada kelainan pada point 1-7
10. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dgn masalah kesehatan lansia 11. Kunjungan rumah oleh kader 12. PMT penyuluhan, contoh : menu makanan yang cocok bagi lansia 13. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai, dll.
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN POSBINDU Tempat kegiatan (gedung, ruangan,atau tempat terbuka) Meja dan kursi Alat tulis Buku pencatatan kegiatan (buku register bantu) Kit usia lanjut, yang berisi : timbangan dewasa, meteran pengukur tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, termometer. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posbindu : Sistem 5 Meja Meja Pertama : pendaftaran anggota Pos Bindu sebelum pelaksanaan pelayanan 2. Meja Kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
3. Meja Ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental. 4. Meja Keempat : pemeriksaan 5. Meja Kelima : pemberian penyuluhan dan konseling
Bahan untuk mengevaluasi keberhasilan tingkat perkembangan kegiatan Pos Bindu: Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan selama satu tahun 2. Kehadiran kader 3. Cakupan pelayanan kesehatan: Cakupan penimbangan (BB & TB) Cakupan pemeriksaan laboratorium sederhana (urin dan darah/Hb) Cakupan hasil pemeriksaan kesehatan Cakupan anggota yang ikut penyuluhan/konseling
4. Kegiatan penunjang antara lain : Senam lanjut usia Pengajian/pendalaman agama untuk kelompok usila Diskusi atau pertemuan ceramah Rekreasi, dll. 5. Tersedianya dana untuk penyelenggaraan kegiatan kelompok usia lanjut
Hatur Thaks