Pratiwi Wahyu Widiarti (UNY) Irene Tarakanita (UKM)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PETUNJUK PENGISIAN RAPOR
Advertisements

MERENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Bab 1: Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd.
BAHAN AJAR STATISTIKA ELEMENTER MAA 306
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENERAPAN IT/ICT DALAM PEMBELAJARAN METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas
(Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd.)
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Seminar Laporan Penelitian Kampus Wates Identifikasi Masalah Masih kurangnya intensitas sosialisasi dari pemerintah tentang pembelajaran tematik.
JUDUL PENELITIAN A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Masalah 2
DEDI OKTA SAPUTRA, "SURVEI KEBERADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI.
ANALISIS BUKU GURU dan SISWA (Mata Pelajaran Program Keahlian SMK)
JENIS-JENIS PENELITIAN
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Oleh Fitriah NPM: aptitude treatmen interaction (ATI)
Diagnosis Kesulitan Belajar
oleh : Y. Joko Yulianto NIM : PROGRAM STUDI PGSD PENJAS
2. RAGAM PENELITIAN DAN CARA MENGADAKAN PENELITIAN
MEYUSUN RANCANGAN PTK BAGIAN PERTAMA
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
Karakteristik Penelitian Kuantitatif Pertemuan 2 Puji Hariyanti Ilmu Komunikasi Pertemuan 2 Puji Hariyanti Ilmu Komunikasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Riset Pemasaran : Pendahuluan
K.D. PENELITIAN SOSIAL.
POKOK BAHASAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
MASRUROH, PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA N 1 KRAGAN KABUPATEN REMBANG TAHUN.
Bagan Arus Kegiatan Penelitian
Pokok Bahasan METODE SAMPLING Oleh: SAPJA ANANTANYU.
ADE GUNAWAN, Kemampuan Menggambar Proyeksi dalam Pembelajaran Merancang Karya Seni Terapan Siswa SMA Negeri 3 Semarang.
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi for further detail, please visit
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
LAPORAN BUKU Cepi Riyana NIM
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK Oleh : Terry Irenewaty, M.Hum. Universitas Negeri Yogyakarta Karangmalang, Agustus 2011.
Sistematika langkah-langkah penyusunan proposal penelittian
Metode Penelitian Pendidikan
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING)
Materi Inisiasi 6. Analisis Data
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Di Susun Oleh : Isa Dora Julia
pendahuluan Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Latar belakang masalah
Disusun Oleh : Virsa Bili Putu Pramono
JENIS-JENIS PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
ESTHERIINA RATIH I.W
J PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU
Statistika dan Penerapannya
Metode Penelitian Pertemuan 4
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Metode Penelitian Pendidikan
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Penilitian Retrospektif study
KERANGKA PENELITIAN.
Penelitian Tindakan Kelas
PENGERTIAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK  KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK MERUPAKAN CIRI ATAU SIFAT DAN ATRIBUT YANG MELEKAT PADA PESERTA DIDIK YANG MENGGAMBARKAN.
PENELITIAN PENDIDIKAN
Manajemen Sumberdaya Manusia dan Perilaku Organisasi
Modul 3 – Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis
BIOLOGI KELOMPOK 8 DIYAN Ulsa (10) IBNU DIFA AL ZIKRI (16)
Transcript presentasi:

Pratiwi Wahyu Widiarti (UNY) Irene Tarakanita (UKM) IDENTIFIKASI IDENTITAS ETNIK PADA REMAJA BERBASIS SEKOLAH PADA KELOMPOK ETNIK SUNDA, JAWA DAN MADURA Pratiwi Wahyu Widiarti (UNY) Irene Tarakanita (UKM)

Subjek dan Target Penelitian Subjek penelitian adalah remaja-remaja dari etnik sunda, jawa dan madura yang ada di empat lokasi, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura dan Daerah Istimewa Yogyakarta Perumusan model intervensi tentang identitas etnik berbasis sekolah yang dapat dimasukkan dalam kurikulum lokal atau membuka kelas-kelas diskusi tentang etnik beserta permasalahan dan solusinya

Tujuan Penelitian Mengidentifikasi status identitas etnik pada remaja ber etnik Sunda, Jawa dan Madura Merumuskan model intervensi bagi remaja ber etnik Sunda, Jawa dan Madura

Pentingnya Rencana Penelitian Konflik etnis banyak terjadi di daerah-daerah Indonesia ‘Pertolongan Pertama’ harus dilakukan bagi kepentingan anak-anak dan remaja Di masa remaja berlangsung pembentukan identitas yang akan mengarah pada pencapaian status identitas dalam berbegai ragam domain (vokasi, ideologi, politik, religi, dan etnik) Intervensi dirancang untuk mengembangkan sensitivitas terhadap perbedaan etnik,. Intervensi preventif dengan sekolah sebagai landasan (school based intervention)

STUDI PUSTAKA Relasi sosial Etnisitas Identitas Identitas etnik dan status identitas etnik

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Metode Penarikan Sampel Populasi adalah seluruh remaja di JaBar, Jatim, Madura dan DIY, karakteristik usia 16-20 tahun, ada di jalur formal (sekolah), ada perimbangan jenis kelamin. Rancangan Sampling Menggunakan teknik Multi Stage Sampling. Sampel keseluruhan 768 orang remaja

Prosedur Pengumpulan Data dan Metode Analisis Alat Ukur : Pedoman Wawancara Identitas Etnik dari Phinney. Penetapan status identitas dengan menggunakan inter rater agreement. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk identifikasi status identitas etnik, dengan menggunakan teknik persentase dan tabulasi silang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Status Identitas Etnik pada Remaja Etnik Sunda Status Unexamined : 104 orang (52%); Status identitas etnik Moratorium : 75 orang (37,5%), dan Status identitas etnik Achieve : 21 orang (10,5%)

Gambaran Status Identitas Etnik pada Remaja Etnik Jawa (DIY) Status Unexamined : 179 orang (90,4%); Status identitas etnik Moratorium : 15 orang (7,5%), dan Status identitas etnik Achieve : 4 orang (2,0%).

Gambaran Status Identitas Etnik pada Remaja Etnik Jawa (Jatim) Status Unexamined : 101 orang (59,4%); Status identitas etnik Moratorium : 68 orang (40%), dan Status identitas etnik Achieve : 1 orang (0,6%)

Gambaran Status Identitas Etnik pada Remaja Etnik Madura Status Identitas Unexamined : 51 orang (24,4%); Status identitas etnik Moratorium 154 orang (73,7%) dan Status identitas etnik Achieve : 4 orang (1,9%)

Hasil Kualitatif Remaja Etnik Sunda, menganggap etnik mereka ada kelebihan : halus, ramah tamah, bahasanya tidak kasar, kemanusiaan tinggi. Kekurangan : ada kemalasan, berpikirnya kolot, suka mengekang terutama pada anak perempuan, kurang puas dengan apa yang sudah diperoleh

Remaja Etnik Jawa (DIY) Menganggap etniknya sendiri : Kelebihan : halus, ramah dan sopan. Mampu menyebutkan tokoh idola dari etniknya sendiri Kelemahan : suka berlambat-lambat.

Remaja Etnik Madura Menganggap etniknya sendiri : Kelebihan : berani menantang kehidupan. Kelemahan : suka kasar, suka berkelahi, mudah tersinggung. Ada kekhawatiran tentang sikap dan tindakan dari etniknya sendiri, yang belum tentu menggambarkan etnik mereka secara menyeluruh.

Perumusan Intervensi Dirancang bentuk intervensi, langkah-langkah dan topik materi yang akan diberikan dalam intervensi ini adalah : 1) Identitas Etnik pada Remaja; 2) Prasangka, Stereotipe; 3) Pendidikan Multi kultur; 4) Pendidikan Multi Etnik; 5) Asertivitas (kemampuan mengambil keputusan) bila berada dalam situasi konflik pada remaja; 6) Etnik Sunda, etnik Jawa dan etnik Madura.

KESIMPULAN Kesimpulan : 1. Status identitas remaja etnik Sunda pada status Unexamined (tidak ada eksplorasi maupun komitmen). 2. Status identitas remaja etnik Jawa (DIY) pada status Unexamined (tidak ada eksplorasi maupun komitmen). 3. Status identitas remaja etnik Jawa (Jatim) pada status Unexamined (tidak ada eksplorasi maupun komitmen). 4. Status identitas remaja etnik Madura Sunda pada status Moratorium ( ada eksplorasi namun belum ada komitmen).

Saran 1. Untuk remaja dalam etnik-etnik tertentu perlu lebih memperhatikan perkembangannya sendiri dalam konteks yang melingkupinya, baik kultur, etnik, maupun sosial. 2. Orang tua dan keluarga perlu memfasilitasi remaja dengan kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan diri remaja. 3. Orang dewasa di sekitar remaja (guru, saudara) dari remaja perlu mendukung perkembangan diri remaja terutama tentang keberadaan etniknya.    4. Perlu diberikan penanganan bagi remaja, khususnya bagi remaja yang ada di jalur formal (sekolah) untuk memahami keberadaan diri dan lingkungannya.