PROYEK PERENCANAAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK M Roby Saputra - 09121003036 Dara Kurnia Sari - 09121003038 Selvi Octaria - 09121003054
Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang pesat mendorong masyarakat baik kelompok maupun perorangan, instansi pemerintah maupun swasta untuk memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta efisiensi suatu aplikasi. Pada sebuah apotek dapat digali berbagai macam informasi dari data transaksi penjualan obat. Informasi ini dapat digunakan pihak apotek dalam mengatur sistem penjualan obat, sehingga dapat mempermudah pelayan apotek. Apotek X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan yaitu penyediaan obat. Kegiatan di apotek ini yaitu transaksi penjualan obat-obatan kepada konsumen dan transaksi pembelian obat dari supplier. Permasalahan yang dihadapi oleh Apotek X adalah pencatatan sistem informasi masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan kemungkinan terjadinya human errors, dengan banyaknya jenis obat-obatan, maka proses pendataan yang dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, apotek ini perlu mengubah sistem informasinya dari system manual menjadi system terkomputerisasi maka dibuatlah suatu PROYEK PERENCANAAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK
SASARAN PROYEK SISTEM INFORMASI Sasaran dari sistem informasi penjualan obat yang akan dikembangkan adalahuntuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul. Adapun rincian sasaranyang akan dicapai ini adalah sebagai berikut: Mengefektifkan waktu pada proses penjualan. Dapat memberikan pelayanan order kepada pembeli dengan lebih baik. Menyediakan laporan-laporan penjualan tepat pada waktunya. Mengurangi ruang untuk penyimpanan data. Mengefektifkan waktu dalam proses pencarian data
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN Dari beberapa permasalahan-permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan proses penjualan obat ini, sehingga dibuat perencanaan sistem penjualan ini adalah: Langganan mengeluh karena pelayanan yang kurang baik dan lamanya proses pelayanan. Untuk mengetahui stok obat dilakukan dengan cara memeriksa ke gudang sehingga akan memperlambat pekerjaan. Memerlukan ruang yang luas untuk penyimpanan data. Sumber daya manusia yang memungkinkan untuk mengoperasikan komputer. Proses pencatatan data yang manual menyebabkan terjadinya human error. Didalam transaksi penjualan dan pembelian obat masih terkesan manual karena didalam menghitung harga obat yang menggunakan kalkulator dan tertulis sehingga proses perhitungan menjadi kurang efektif dan kurang efisien.
KOMPONEN Pelanggan Obat Faktur (transaksi) Petugas
PROSEDUR PELANGGAN Memesan obat Melakukan pembayaran Menerima faktur pembelian
PROSEDUR OBAT Telah lulus tes kelayakan BPOM (terdaftar) Obat dapat diserahkan tanpa resep oleh apoteker sesuai daftar OWA (Obat Wajib Apotek) Obat diserahkan dengan resep dari dokter.
PROSEDUR FAKTUR / TRANSAKSI Sudah memesan obat. Sudah melakukan pembayaran Isi faktur sesuai dengan obat yang dipesan
PROSEDUR PETUGAS Memiliki pengetahuan tentang obat-obatan. Bisa mengoperasikan komputer. Telah lulus perguruan tinggi jurusan farmasi. Memiliki Surat Izin Kerja (SIK) atau surat penugasan dari menteri kesehatan. Membuat faktur pembelian untuk konsumen maupun sebagai data arsip. Menyerahkan obat yg dibeli oleh konsumen.
TERIMAKASIH