Bab 3: fondasi ekonomi Media Dr.M.Yuwana

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
III. TEORI KONSUMEN Pendekatan Ordinal (Ordinal Utility Approach)
Advertisements

Ekonomi Industri Pertemuan III
TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN.
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
APLIKASI INTEGRAL LUAS BIDANG DATAR YANG DIBATASI KURVA y = f(x) b
Bab 3: fondasi ekonomi Media Dr.M.Yuwana
Diferensial & Optimalisasi
fondasi ekonomi mikro Media Dr.M.Yuwana
PENILAIAN EKONOMI DAN KONSEP WTP vs WTA
Perliku Konsumen Wasis A. latief.
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
Teori Permintaan konsumen
PENAWARAN (SUPPLY).
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Perilaku Konsumen
Teori Konsumen II.
TEORI KONSUMEN PERTEMUAN 4.
TEORI PERMINTAAN KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
BAB III TEORI PERILAKU KONSUMEN:
Ekonomi Manajerial Bab 6 : Perilaku Konsumen
Mata kuliah Ekonomi Mikro STIE Widya Dharma Malang
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indefference Curve)
Modul 6 Analisis Perilaku Konsumen
PERILAKU KONSUMEN bagaimana seseorang memutuskan membeli barang dan jasa dalam berbagai situasi.
TEORI PERILAKU KONSUMEN:
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL
MK Pengantar Ekonomi TEORI KONSUMSI.
Teori Konsumen II.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI dan PERILAKU KONSUMEN:
Teori Perilaku Konsumen
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
  Diketahui fungsi market equlibrium adalah sbb : X2–13X+36 dan Ps = 2x+40. Hitunglah elastisitas permintaan pada titik keseimbangan pasar.
05 SESI 5 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
TEORI KONSUMSI.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Tingkah Laku Konsumen
Stanty aufia rachmat UNIVERSITAS GUNADARMA
Teori Tingkah Laku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
07 Pengantar Ekonomi Mikro Teori Prilaku Konsumen (Lanjutan)
Struktur Pasar.
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Konsumen II.
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Tingkah Laku Konsumen
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI PERMINTAAN PENDAHULUAN PENDEKATAN UTILITAS KARDINAL - Utilitas
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Konsumen II.
Teori Konsumen II.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
Teori Perilaku Konsumen. Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang.
Transcript presentasi:

Bab 3: fondasi ekonomi Media Dr.M.Yuwana Ekonomi mikro adalah basis ekonomi Media, karena pendekatannya adalah utilitarian

Perkembangan i.kom terkait dengan model analisis ekonominya i.kom termasuk ilmu2 sosial Perkembangan i.kom tergantung definisi, lingkup, fokus, asumsi-asumsi epistemologis dan ontologis dan concern utama kajian i.sosial. i.kom selalu merupakan konstruksi sosial yg memiliki dimensi historis dan dalam konteksnya Realitas i.kom trbangun melalui interaksi berbagai kekuatan2 sosial, intelektual dr aktor2nya spt. Lembaga, dosen, mahasiswa i.kom berkembang dalam sosial setting dan social context

Kondisi pasca revolusi perancis yg melahirkan kondisi chaos dan anomali telah membuat komunitas i.kom menggeser fokus/concerns mereka dari sekedar menjelaskan perubahan sosial ke uapya penemuan landasan baru perubahan

Jaman Nazi menjelang PD II, turut membentuk arah i Jaman Nazi menjelang PD II, turut membentuk arah i.kom sebelum sampai pd bentuk dan arah yg dikenal saat ini. Studi2 Hovland bnyak dimungkikan oleh kontribusi US dpt. Of war ttg. Propaganda i.kom di era 50’an berkemang dalam media penyiaran dan pengaruhnya pada tingkah laku anak i.kom ingin beri kontribusi pd pembangunan (60-an), intinya Dunia III lakukan difusi dan inovasi dlm kerangka modernisasi. Teori difusi dan inovasi mendapatkan penguatan

Kondisi kini i.kom dalam globalisasi dan konvergensi, Konsekunesinya studi2 i.kom banyak melibatkan disiplin lain: sosiologi, antropologi, semiotika, ekonomi, menajamen dan politik ekonomi. Ada kajian: cultural studies, media economics, political marketing, critical political economics, media dan postmodernism, strategic communications dan entertainment studies Studi media juga merambah ke media dan identitas, media literacy, media policy, media dan gender, cyber community

i.kom bukan ilmu yang netral bahkan value free Sbg konstruksi sosial, maka interaksi sosial yg berlangsung di dalamnya sukar melepaskan diri dari value judgment, moral concerns dan idealisme pr ilmuwannya Kekuatan sosial juga membentuk i.kom, spt kapitalisme, sosialisme dalam historical juncture pertumubannya masa itu

Ilmu kom. Juga dipengaruhi interest dari para pendiri: Mereka yg psikolog senang dng i.kom dan speech behavior; Tema social control dan kurang change oriented juga pernah ada pd awal 80-an The social and educational backgorund of theorist has been shown to be generally elitist and traditional

Sbg konstruksi sosial, i Sbg konstruksi sosial, i.kom tak pernah lepas dari relasi kekuasaan… there is no safe harbor in which researchers can avoid the power structure Pada tahap tertentu aktivitas ilmuwan komunikasi dan teori2 komunikasinya sangat dominan dan kelompok lain hilang (antara mainstream dan yg lain marjinal) Bandingkan jaman administrative research ke mainstream critical stream

Di samping kekuatan2 sosial, maka berbagai kekuatan intelektual jega memainkan peranan dalam mengkonstruksi subah ilmu Dalam i.kom interplay antarak kautan intelektual dng kekuatan sosial telah menjadi paradigma A scientific community’s perpsective of the world, its set of beliefs and commitements-conceptual, theoritical, methodologic. A paradigm guides the scientific communties selection of problem, evaluation of data, and advocacy of theory…. Paradigma membentuk komunitasnya sendiri; masing2 mendasarkan pada asumsi epistemologis, ontologis dn aksiologisnya

Turunan (derivatif) berbagai paradigma tsb dalam i. kom a. l Turunan (derivatif) berbagai paradigma tsb dalam i.kom a.l.: (Dennis McQuail memetakan teori media menjadi paradigma Radical Humanism a.l. teori hegemoni, kritis dari Frankfurt; interpretive sociologi a.l. toeri individual functionalism, uses and gratifictions; structuralism a.l. tori ekonomi pol. Media, teori Mass Society; paradigma functionalisme a.l. toeri fungsi media

Paradigma versi Guba: Positivisme/post-posivisme Critical theory dan cosntructivism dng asumsi epistemologi dan aksiologisnya Konsekuensinya keragaman paradigma tsb, menghasilnya perbedaan, pertentangan di antara pr ilmuwan i.kom

Kel. Tertentu melihat teknologi kom sbg sutu yg netral ini dikembangkanoleh aliran positivistik atau liberal demokratik Kubu teori kritis, varial Marxist, melihat teknologi memang entitas obyektif dan netral untuk kesejaheraan masyrakat; tetpai teknologi akhirnya terjebak dalam erlasi soaial dan mode of production kapitalis yg eksploitatif, didominasi pemilik modal

Varianlain dalam pradgima kritis, Neo Marxist, disamping menolak technological dterminism dari Maraxist klasik tsb, menilai bahwa pilihan teknologi komunikasi didasrkan atas kebutuhan melanggengkan sistem relasi soail dan mode of production

Tataran kebijakan Perbedaan paradigma mengakibatkan kebijakan berbeda: Mahasiswa mendapatkan i.kom yg a historis Teori yg diperoleh sporadis tidak terintegrasi Menjadi myopi (rabun dekat) dengan apa yg hanya diketahui saja yg benar

SDA=ekonomi mikro tinjauan S-D Tujuan Ekstraksi SDI adalah kesejahteraan masyarakat. Ukuran kesejahteraan dalam Neo-klasik adalah surplus konsumsi dan produksi dari SDI Surplus yg diperoleh dari SDI dari interaksi permintaan dan penawaran Kurva permintaan dapat diturunkan dari dua sisi yg berbeda. Pertama diturunkan dari memaksimumkan kepuasan/utility yg kemudian menghasilkan kurva permintaan biasa (Marshalian). Cara kedua, diturunkan dari meminimumkan pengeluaran yg akan menghasilkan kurva permintaan terkompensasi atau kurva permintaan Hicks

Teori permintaan neo-klasik Penjelasan: teori konsumen neo-klasik berasumsi bahwa individu bertindak rasional dan berusaha memaksimumkan kepuasan terhadap konsumsi dua barang X dan Y, sehingga U (X,Y), yang juga dibatasi oleh pendapatan M Jika harga barang X adalah px dan harga Y adalah py, maka jumlah yg dibelanjakan adalah M=pxX + pyY Sehingga max U (X,Y) dengan kendala M=pxX + pyY. Garis anggaran harus bersinggungan dengan slope dari fungsi utilitas, dimana XM= x(px,py, M) dan YM=y(px,py,M).

Penurunan kurva permintaan Marshall dan Hicks

Garis M-mo adalah garis anggaran dalam kondisi awal Dan kurva indiferen Uo adalah utilitas awal Titik A adalah titik dimana konsumsi optimal barang X dan Y

Kurva penawaran Gambar 1, Jika struktur pasar adalah kompetitif (produsen bukan price maker), fungsi biaya total TC=C(x) Gambar 2, digambarkan MC dan AC diturunkan dari gambar 1, sehingga (MC(x)=dTC(x)/dx) Kurva penawaran diperoleh dari fungsi biaya Hubungan kurva biaya marjinal dan biaya rata-rata dapat dijelaskan sbb:

Kurva biaya dan kurva penawaran kompetitif

Surplus: aspek kesejahteraan depresiasi industri media Model ekonomi industri media besaran dampak kesejahteraan dari skala ekonomi media Surplus adalah manfaat ekonomi (moneter) bagi masyarakat dalam mengkonsumsi berita media

surplus Salah satu yg menjadi masalah besar dalam pengelolaan ekonomi media adalah bagaimana surplus dapat dimanfaatkan optimal Konsep surplus dapat diturunkan dari konsep permintaan dan penawaran Surplus adalah manfaat ekonomi karena ada selisih antara manfaat kotor dan biaya yg dikeluarkan untuk mengkonsumsi industri media Surplus dibedakan antara surplus konsumen, surplus produsen dan rente sumber daya Pada gambar 3.1. Surplus konsumen adalah daerah di belakang kurva permintaan Marshalian atau daerah Po ab P1

Penjelasan konsep ini mulai dng konsep permintaan dan penawaran Penjelasan konsep ini mulai dng konsep permintaan dan penawaran. Misalnya, digunakan komoditas tunggal x, sehingga bila p (x) adalah permintaan pada barang x, maka: U(x)= sx p(z)dz -> U adalah fungsi kesejahteraan sosial yg diukur dalam unit moneter. Ux juga menggambarkan konsumsis barang yg ada di bawah kurva permintaan Marhsallian (p(x)=dU/dx=U’(x)

Bila biaya menghasilkanb arang x adalah C(x), surplus sosial yg diperoleh dari SDA adalah: SS=U(x)-C(x). Dengan demikian SS adalah selisih antara manfaat yg diperoleh masyarakat dari memproduksi SDA U(x) dan biaya untuk memproduksinya. Pada gambar di bawah ini, SS adalah daerah di bawah kurva permintaan dng kurva C’(x), Dankurva penawaran digambar dng label C’(x) SS=daerah di belakang kurva permintaan, yakni area A+B+C+D dikurangi era di bawah kurva penawaran (area D).

Dari gambar yg sama kita mendpatkan surplus konsomen, produsen dan resource rent. Surplus konsumen adalah: CS(x)=U(x)-xU’(x) = U(x)-xp(x) CS=manfaat yg diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi media TV/koran U(x) – jumlah yg dibayarkan untuk konsumsi produk/barang tsb xp(x).

CS ini merupakan konsep yang intagible, utnuk mengukur keinginan membayar masyrakat thdp barang/berita/TV Perubahan surplus konsumen adalah luas daerah PoEFP1

Surplus konsumen (CS) Kurva permintaan pada barang SDA x digambarkan dng slope negatif Seluruh daerah di bawah kurva permintaan menunjukkan keinginan membayar (WTP). Sekaligus menunjukkan kepuasan total dari mengkonsumsi seluruh barng X. Seluruh titik di sepanjang kura disebut marginal WTP Keseimbangan terjadi pd titik X* dan P*, WTP digambarkan dng P*EA (consumer surplus) atai Marshallian consumer’s surplus)

Susrplus konsumen untuk mengukur besarnya kehilangan akibat kerusakan Penurunan CS akibat kerusakan lingkungan Bila produk TV dibredeil/diboikot mk output berkurang dari X* ke XD, dan harga naik Akibat kedua perubahan tsb, surplus konsumen turun dadri P*EA ke PD BA. Ini mencerminkan perbahan kesejahteraan

Surplus produsen Surplus produsen adalah pembayaran yg paling minimum yg bisa diterima oleh produsen dikurangi dengan biaya untuk memproduksi barang x. Surplus produsen juga merupakan surplus yg diperoleh oleh pemilik SDA pada saat pendapatan dr sumber daya amelebihi biaya pemanfaatannya. SP diukur dengan mencri luas di atas kurva penawaran yg dibatasi garis harga. Rumus: PS(xo)=Px-S S(x)dx Atau Poxo-S MC(x)dx

Resource rent (RR) Rente sumberdaya adalah surplus yg dinikmati oleh pemilik SDA (pemerintah) yg merupakan selisih antara jumlah yg diterima dari pemanfaatan sumber daya dikurangi biaya yg dikeluarkan uintuk megekstraksinya. RR(x)=x[U’(x)-C’(x)] Dengan demikian surplus totoal atau SS adalah=[U(x)-xU’(x)+[xC’(x)-x[U’(x)-C’(x)].

Surplus produsen Surplus produsen diperoleh produsen berupa selisih antara harga dengan biaya Besaran surplus produsen tergntung pd perubahan harga dan biaya Area P1EF adalah surplus konsumen pd kondisi awal, sementara P1ED daerah surplus produsen pada awalnya. Bila pemerintah campur tangan, maka output berubah dari h1 ke h2 (krn kena pajak), surplus konsumen dan produsen juga berubah Akibatnya terjadi transfer ke pemerintah, ini disebut pembentukan rente ekonomi (CBAP2)