ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Nurul Wiqoyah, Widodo Ario Kencono, Theresia Indah Budi Asal Fakultas Kedokteran Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu ANALISIS MOLEKULER GEN PENYANDI LMP1 EPSTEIN-BARR VIRUS (EBV) DAN ANTISENSE LMP1 UNTUK PENGEMBANGAN TERAPI KANKER NASOFARING (KNF) DI INDONESIA ABSTRAK Epstein-Barr Virus (EBV) merupakan penyebab utama Kanker Nasofaring (KNF) terutama WHO Type II, yang merupakan jenis tumor kanker kepala dan leher yang paling banyak ditemukan di Indonesia, umumnya telah mencapai stadium lanjut sehingga menyebabkan kesulitan dalam penanggulangan KNF. Terapi Radioterapi dan kemoterapi yang toksik, tidak menunjukkan kesembuhan yang optimal, sehingga diperlukan upaya pengembangan terapi efektif yang non toksis. Epstein-Barr Virus (EBV) menunjukkan variasi gen pada daerah geografis yang berbeda. EBV termasuk virus DNA dalam kelompok Herpesvirus dengan besar genom 172 kb, yang mempunyai dua tropism yaitu epitel nasofaring dan limfosit B. EBV menginfeksi limfosit B dan menyebabkan transformasi sel secara in vitro menjadi lymphoblastoid Cell Line (LCL) dan mengekspresikan beberapa antigen tertentu pada KNF. Latent Membrane Protein 1 (LMP1) merupakan salah satu antigen laten yang diekspresikan oleh EBV. LMP 1 merupakan oncogene potensial yang mempunyai peranan sangat penting dalam karsinogenesis KNF. Antigen LMP1 menyebabkan transformasi sel melalui upregulasi gen antiapoptosis seluler seperti bcl2, A20 dan mcl1 yang berperanan dalam aktivasi, proliferasi dan ketahanan sel sehingga menyebbakan immortalisasi sel yang mencegah kematian sel (apoptosis) dan menyebabkan terjadinya kanker. Penurunan atau penghambatan ekspresi protein LMP1 dalam sel yang terinfeksi EBV dapat menyebabkan downregulasi bcl2, penghambatan proliferasi dan menginduksi apoptosis dan meningkatkan kematian sel sehingga LMP1 merupakan efektor multifungsional dalam transformasi sel ( Prince et al, 2003; Lin et al, 2004; Dermeier et al, 2005). Antisense terhadap LMP1 menyebabkan penekanan atau penghambatan ekspresi LMP1 sehingga LMP1 merupakan target potensial untuk pengembangan Antisense Therapy penderita KNF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekuen gen lmp1 pada domain Amino terminal dan Transmembran Epstein barr Virus (EBV) dan mengetahui pengaruh antisense lmp1 terhadap ekspresi LMP1. Pada penelitian ini dilakukan amplifikasi gen lmp1 pada domain amino terminal dan transmembran, dengan teknik PCR. Dari hasil PCR, kemudian dilanjutkan dengan sekuen gen tersebut untuk mengetahui tingat homologi LMP1 terhadap prototype B95.8. Dari hasil PCR ini menunjukkan variasi sekuen nukleotida pada nukleotida atau pada kodon TAT menjadi TCA dan nukleotida atau pada kodon ACT menjadi CCT. Kemudian dirancang antisense yang komplementer terhadap regio LMP1 yang conserved, yaitu 5’AAGGTCGTGTTCCAT’3. Dari hasil imunoblotting menunjukkan antisense dapat menghambat atau menekan ekspresi protein LMP1, sehingga antisense dapat digunakan sebagai terapi (antisense Therapy). Kata kunci : GEN PENYANDI LMP1, EBV, ANTISENSE LMP1, KNF