ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Nurul Wiqoyah, Widodo Ario Kencono, Theresia Indah Budi Asal Fakultas Kedokteran Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
oleh: Rosila Idris Departemen Biologi FKUI
Advertisements

T Cell Receptor (TCR) Dr. HARIS BUDI WIDODO.
Dipresentasikan oleh : EKASARI
DWI ANITA SURYANDARI Departemen Biologi Kedokteran FKUI
Genetika Molekuler.
DNA (Gene) Rearrangement
GEN DAN GENOM GENOM : SUATU ORGANISME YANG DAPAT
Penulis Purkan, Wiwin Retnowati, Dessy Natalia Asal Fakultas Sains dan Teknologi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu Kesehatan MEKANISME RESISTENSI.
RISET MAHASISWA JENJANG S2 – S3 TAHUN 2007 Analisis Polimorfisme Gen TCR  dan TCR  : Pengaruhnya Terhadap Expresi Protein BRLF1 pada Penderita Karsinoma.
Dasar-Dasar Biologi Molekuler
Rangkuman Hasil Penelitian Hibah Team Penelitian Pascasarjana (HTPP) 2008 Perubahan Eksistensi DNA Virus Epstein-Barr (EBV) dan Ekspresinya Untuk Memantau.
KANKER LEHER RAHIM Banyak pada wanita.
Biology Presentation Kanker Mulut.
Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga
DASAR TERAPI GEN Oleh DR. HASNAR HASJIM.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Mustofa Helmi Effendi, DTAPH.; Dr.dr. Kuntaman, M.S., SpMK.; Dr.drh. A.T. Soelih E Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber.
Regulasi Ekspresi Gen Prokariot: Regulasi Operon Triptofan
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Junaidi Khotib, Imam Susilo, Aniek Setiya Budiatin Asal Fakultas Farmasi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu PENGHAMBATAN.
KANKER PAYUDARA.
Tumor Immunology Seminar Biologi FKUI, 2005 oleh Rosila Idris Departement Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonsia Salemba 6, Jakarta.
NANING OKTA HANDAYANI, PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN A PER ORAL TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG MENCIT SWISS YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei.
GENETIKA MOLEKULER PART FOUR
RESPONS IMUN ALAMIAH ADAPTIF HUMORAL SELULAR HUMORAL SELULAR KOMPLEMEN
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Ali Rohman Asal Fakultas Sains dan Teknologi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu ANALISIS MOLEKULER GENOME VIRUS HEPATITIS.
CA. MAMMAE OLEH : NI WAYAN KASIH
RIBOSOM.
General Immunity of Infectious diseases Yoes Prijatna Dachlan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya YPD 2014.
Public Health Department Universitas Padjadjaran
Pengenalan Bioinformatika
oleh dr.Zulkarnain Edward MS PhD
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Mekanisme Genetik Pada Penyakit Kanker
MENU VIRUS KOMPETENSI MATERI SIMULASI TES COMPLETE.
NUTRIGENOMIK Titta Novianti.
PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS
Dr. Tri Asmira Damayanti
Regulasi Ekspresi Gen Pada Eukariot
RESPON IMUN.
TERAPI GEN.
YENI TRY HERAWATI, Karakteristik Penderita DBD di RS Dr
Kanker masih menjadi penyebab utama kematian global
KEGIATAN PENELITIAN SELANJUTNYA
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
TRANSGENESIS : Proses Perakitan Organisme Transgenik
Potensi Anhidrase Karbonat (CA) Sebagai Target Terapi Kanker
“Peran Asam Absisat dalam Kultur Jaringan Tumbuhan”
KONSEP DASAR MULTIMODALITAS DALAM TERAPI KANKER
Interferon & opioid Rizki amelia Farmasi 2012.
CSS MODUL 3 “Ulasan dari Pembentukan Apoptosis pada Kanker Pankreas dan Efek Anti-Apoptosis Senyawa Baru dari Sea Cucumber, Frondoside A” Oleh : FIRANTI.
OBAT ANTI KANKER.
Bahaya penyakit kanker nasofaring
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
KONSEP DASAR MULTIMODALITAS DALAM TERAPI KANKER
Biologi Sel Kanker.
Penargetan reseptor tyrosin kinase pada kanker lambung
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Kemampuan Patogen Menghindari Respon Imun
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
Sejarah Bioinformatika
Mekanisme Genetik Pada Penyakit Kanker
Klasifikasi Penyakit Berdasarkan etiologi (kausa)
Diagnosis Molekuler & Terapi Gen Purnomo Soeharso Departeme Biologi Medik FKUI.
Efek Biologi dari Aksi Toksin - Cara lain klasifikasi toksin: - Perspektif sel target, toksin dikelompokkan tergantung hasil kerja toksin - In vitro: fokus.
ANTIBODI MONOKLONAL Maya Ekaningtias, S.Si.,M.Biotech.
ANTIBODI MONOKLONAL Nikman Azmin, M.SI. ANTIBODI : Protein yang diproduksi limfosit (sel plasma) sebagai hasil stimulasi suatu antigen yang selanjutnya.
PRINSIP TERAPI KANKER: PEMBEDAHAN, KEMOTERAPI, DAN RADIOTERAPI Instruktur: Dr. dr. Daan Khambri, SpB (K) Onk.
Pengamatan Seluler dan Aseluler Mikroorganisme “Virus” Munawir Umakaapa.
Transcript presentasi:

ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Nurul Wiqoyah, Widodo Ario Kencono, Theresia Indah Budi Asal Fakultas Kedokteran Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu ANALISIS MOLEKULER GEN PENYANDI LMP1 EPSTEIN-BARR VIRUS (EBV) DAN ANTISENSE LMP1 UNTUK PENGEMBANGAN TERAPI KANKER NASOFARING (KNF) DI INDONESIA ABSTRAK Epstein-Barr Virus (EBV) merupakan penyebab utama Kanker Nasofaring (KNF) terutama WHO Type II, yang merupakan jenis tumor kanker kepala dan leher yang paling banyak ditemukan di Indonesia, umumnya telah mencapai stadium lanjut sehingga menyebabkan kesulitan dalam penanggulangan KNF. Terapi Radioterapi dan kemoterapi yang toksik, tidak menunjukkan kesembuhan yang optimal, sehingga diperlukan upaya pengembangan terapi efektif yang non toksis. Epstein-Barr Virus (EBV) menunjukkan variasi gen pada daerah geografis yang berbeda. EBV termasuk virus DNA dalam kelompok Herpesvirus dengan besar genom 172 kb, yang mempunyai dua tropism yaitu epitel nasofaring dan limfosit B. EBV menginfeksi limfosit B dan menyebabkan transformasi sel secara in vitro menjadi lymphoblastoid Cell Line (LCL) dan mengekspresikan beberapa antigen tertentu pada KNF. Latent Membrane Protein 1 (LMP1) merupakan salah satu antigen laten yang diekspresikan oleh EBV. LMP 1 merupakan oncogene potensial yang mempunyai peranan sangat penting dalam karsinogenesis KNF. Antigen LMP1 menyebabkan transformasi sel melalui upregulasi gen antiapoptosis seluler seperti bcl2, A20 dan mcl1 yang berperanan dalam aktivasi, proliferasi dan ketahanan sel sehingga menyebbakan immortalisasi sel yang mencegah kematian sel (apoptosis) dan menyebabkan terjadinya kanker. Penurunan atau penghambatan ekspresi protein LMP1 dalam sel yang terinfeksi EBV dapat menyebabkan downregulasi bcl2, penghambatan proliferasi dan menginduksi apoptosis dan meningkatkan kematian sel sehingga LMP1 merupakan efektor multifungsional dalam transformasi sel ( Prince et al, 2003; Lin et al, 2004; Dermeier et al, 2005). Antisense terhadap LMP1 menyebabkan penekanan atau penghambatan ekspresi LMP1 sehingga LMP1 merupakan target potensial untuk pengembangan Antisense Therapy penderita KNF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekuen gen lmp1 pada domain Amino terminal dan Transmembran Epstein barr Virus (EBV) dan mengetahui pengaruh antisense lmp1 terhadap ekspresi LMP1. Pada penelitian ini dilakukan amplifikasi gen lmp1 pada domain amino terminal dan transmembran, dengan teknik PCR. Dari hasil PCR, kemudian dilanjutkan dengan sekuen gen tersebut untuk mengetahui tingat homologi LMP1 terhadap prototype B95.8. Dari hasil PCR ini menunjukkan variasi sekuen nukleotida pada nukleotida atau pada kodon TAT menjadi TCA dan nukleotida atau pada kodon ACT menjadi CCT. Kemudian dirancang antisense yang komplementer terhadap regio LMP1 yang conserved, yaitu 5’AAGGTCGTGTTCCAT’3. Dari hasil imunoblotting menunjukkan antisense dapat menghambat atau menekan ekspresi protein LMP1, sehingga antisense dapat digunakan sebagai terapi (antisense Therapy). Kata kunci : GEN PENYANDI LMP1, EBV, ANTISENSE LMP1, KNF