Return dan risiko PORTOFOLIO AKTIVA TUNGGAL OLEH : ERVITA SAFITRI, S.E., MSi.
Komponen Pengembalian Untung/rugi modal ( capital gain/loss ) merupakan keuntungan/kerugian bagi investor yang di peroleh dari kelebihan harga jual/ harga beli diatas harga beli/harga jual yang terjadi di pasar Imbalan hasil (yiald) merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen dan bunga
Kedua komponen pengembalian dapat dihitung pengembalian total(Total return) yang sering disebut return saja. Return = Capital gain/ loss + Yield Capital gain/ loss = Yield =
Return =
1. Aji membeli saham PT. ABC seharga Rp. 1. 000 per lembar 1. Aji membeli saham PT.ABC seharga Rp. 1.000 per lembar. Saham tersebut dimilikinya selama setahun, dan menerima dividen sebesar Rp. 250 per lembar. Setelah pembagian dividen saham tersebut dijual dengan harga Rp. 1.100 per lembar,hitunglah return yang diterima Aji ? Jawab Return (R) =
2. Ali membeli saham sebanyak 5. 000 lembar dengan harga Rp. 1 2. Ali membeli saham sebanyak 5.000 lembar dengan harga Rp. 1.500 per lembar. Saham tersebut dimilikinya selama sebulan lalu dijual dengan harga Rp.1.650 per lembar, hitunglah return saham tersebut ? Jawab : Return =
Return saham PT XYZ yang membayar dividen. Periode Hg saham Dividen Return 2005 1790 100 2006 1810 150 0,095 2007 2010 ......... 2008 1905 200 2009 1920 1935
4. Dividen setahun yang dibayar sebesar Rp. 120, per lembar 4. Dividen setahun yang dibayar sebesar Rp.120, per lembar. Harga saham minggu kemasin sebesar Rp.1.050, dan minggu ini sebesar Rp.1.100, hitunglah return minggu ini ? Jawab Return (R) =
TINGKAT PENGEMBALIAN YANG DIHARAPKAN (EXPECTED RETURN) Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
expected return/ tingkat keuntungan Jika Probabilitas tidak sama Jika Probabilitas sama
Dimana : = Ekspektasi Return = Probabilitas = Return
Berikut ini lima return Perusahaan A di kondisi ekonomi dengan probabilitas yang terjadi di kondisi tersebut Kondisi Ekonomi Return(R) Probabilitas Resesi -0,09 0,10 Cukup Resesi -0,05 0,15 Normal 0,25 Baik 0,20 Sangat Baik 0,27 0,30
Jawab : = -0,09(0,10)- 0,05(0,15)+ 0,15(0,25) + 0,25(0,20)+ 0,27(0,30) = 0,152 = 15,2%
Data pengamatan dan tingkat return saham ABC Periode Pengamatan Tingkat Return 1 16% 2 18% 3 20% 4 17% 5 21% Jawab :
RISIKO Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan(expected return) dengan tingkat pengembalian aktual/historis Risiko dikaitkan dengan preferensi investor dibedakan: Investor yang menyukai risiko Investor yang netral terhadap risiko Investor yang tidak menyukai risiko
Resiko (Standar Deviasi) Jika Probabilitas tidak sama Jika Probabilitas sama
Dimana : = Varians dari investasi saham i = Probabilitas = Return = Ekspektesi return N = Banyaknya pengamatan
Berikut data saham PT A pada berbagai kondisi ekonomi Kondisi Ekonomi Probabilitas Return 1 30% 20% 2 40% 18% 3 30% 15% Dari data diatas hitunglah risiko saham ABC?
Jawab : = 0,3(0,2)+0,4(0,18)+0,3(0,15) = 0.177 = 17,7% = 0,0001587+0,0000036+0,0002187 =0,00038 = 0,01952 =1,95%
Tingkat Pengembalian dari Portofolio Pengembalian yang diharapkan E(R) portofolio adalah rata-rata tertimbang dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing saham.
Expected Return (2 Saham) Keterangan : Wi = Porsi pada Saham i E(Ri ) = Ekspektasi Return Saham i E(Rp) = Ekspektasi Return Portofolio
Hitunglah E(R) portofolio ? Amir mempunyai dana yang akan di investasikan pada dua saham yaitu saham A dan saham B dengan membentuk potofolio sebagai berikut : Hitunglah E(R) portofolio ? saham E(R) P 1 P 2 P 3 P 4 P5 A 10% O% 25% 50% 75% 100% B 12% 0%
Jawab E(Rp 1) = 10% . 0% + 12% . 100% = 12% E(RP 2) = 10% . 25% + 12% . 75%= 11,5% E(Rp 3) = 10% . 50% + 12% . 50% =11% E(Rp 4) = 10% . 75% + 12% . 25% = 10,5% E(Rp 5) = 10% . 100% + 12% . 0% = 10%
Resiko (Standar Deviasi) 2 Saham Sebelum menentukan standar deviasi portofolio tentukan terlebih dahulu kombinasi saham yang mempunyai koefisien korelasi yang rendah atau negatif. Sebab semakin rendah korelasi tingkat keuntungan, semakin efisien portofolio tersebut.
Atau
CONTOH SOAL 2 : KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN DAN RESIKO PORTOFOLIO E(Ra) Saham A = 10% E(Rb) Saham B = 15% ∂a (Standar Deviasi) Saham A = 4% ∂b (Standar Deviasi) Saham B = 9%
Standar Deviasi Portofolio Korelasi Saham A dan B (rab) = 1 Gunakan Rumus (8) Porsi A (Wa) ∂a Porsi B (Wb) ∂b ∂portofolio 100% 4% 0% 9% 80% 20% 5% 60% 40% 6% 50% 6,5% 7% 8%
E(Ra) atau Expected Return Portofolio (1) Porsi A (2) E(Rb) (3) Porsi B (4) E(Rab) (1x2)(3x4) 10% 100% 15% 0% 80% 20% 11% 60% 40% 12% 50% 12,5% 13% 14% Lihat rumus (7)
Jika korelasi saham A dan B = -1, dan = 0, dengan rumus yang sama (8), diperoleh hasil sebagai berikut : Standar Deviasi pada Korelasi = -1 pada Korelasi = 0 4% 1,4% 3,7% 1,2% 4,3% 2,5% 4,9% 3,8% 5,6% 6,4% 7,2% 9%
Jika Korelasi Saham = 1 (positif sempurna); = -1 (negatif sempurna); dan = 0 (tidak berkorelasi) Maka rumus (8) di atas, dapat disederhana-kan menjadi : Korelasi +1, Korelasi -1, Korelasi 0,
Gambar 1 Expected Return dan Resiko pada Berbagai Porsi Saham A dan B 15 14 13 12,5 - 11 10 9 - | 4 | 6 | 8 9 2,5 4,9 6,5
A = 100% pada Saham A B = 50% pada Saham A dan 50% pada Saham B (Korelasi = -1) C = 50% pada Saham A dan 50% pada Saham B (Korelasi = 0) D = 50% pada Saham A dan 50% pada Saham B (Korelasi = 1) E = 100% pada Saham B Kesimpulan : Jika Korelasi antara saham -1 (negatif sempurna), resiko portofolio kecil sekali dan malahan mencapai 0. Meskipun demikian, Expected Return akan menurun atau lebih kecil daripada satu jenis saham yang returnnya tinggi.