JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Wadah Budidaya Perairan
Advertisements

Air sebagai Media Budidaya Ikan
Manajemen Kualitas Air
USAHA BUDIDAYA PERIKANAN
DASAR2 TEKNOLOGI MANAJEMEN
EFEK PENGURANGAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG VANAME ( Litopenaues vannamei ) PL-21 YANG DIBERI BIOFLOK Sidang Komprehensif Hanisa Riani NPM
Oleh : Agus Dwi P (H ) Isni Wiyati (H )
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Ilmu Produksi Aneka Ternak
KULTUR Chaetoceros sp SECARA MASSAL DI UNIT PEMBENIHAN UDANG BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO TAUFIK HERMAWAN P Dosen Pembimbing : Dr. Ir.
Dr. Ir. Iskandar., MSi dan Ujang Subhan, S.Pi., MSi
PERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR)
KONDISI USAHA PERIKANAN
PEMBENIHAN : SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH.
PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
Teknis Budidaya Tanaman Cabe
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
PENGELOLAAN EKOSISTEM PADANG LAMUN
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
PENGELOLAAN EKOSISTEM PADANG LAMUN
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO.
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
PENGELOLAAN MANGROVE Oleh: Windarti.
BUDIDAYA RUMPUT LAUT GRACILARIA DI TAMBAK
PENGOLAHAN TANAH PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
ANALISA PEMELIHARAAN Contoh analisa usaha sapi perah dengan 5 ekor induk 1. Biaya bibit 5 ekor x Rp Rp Kandang Rp
Membuat Pupuk Organik Sendiri
SUMBER ENERGI – NUTRIEN PAKAN IKAN
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
PEMBENIHAN IKAN LELE.
DASAR – DASAR BUDIDAYA FAKTOR LINGKUNGAN.
Mari kita bahas Nitrogen
PEMBUATAN AMOFER JERAMI PADI
Oleh : Huwilda Hindrika Jaka Ramananda Fitri Nava Kasat Tri Hartati Uyun Matondang Edy Kurniawan Marbun Tiurma Yulita Sihombing.
MATA KULIAH : DASAR-DASAR BUDIDAYA
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK By
PENGENDALIAN ECENG GONDOK DENGAN PENEBARAN IKAN KOAN
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
MENGATASI KEMATIAN MASAL IKAN DI WADUK CIRATA
TUMBUHAN/TANAMAN Dalam E$kosistem Kolam.
KEGIATAN BUDIDAYA AIR PENGADAAN/PENYEDIAAN BENIH PENEBARAN BENIH
Rantai Makanan Ekosistem Estuaria
JARINGAN MAKANAN DALAM KOLAM
BUDIDAYA RUMPUT LAUT DISUSUN OLEH : ISMAIL, S.ST.
PROPOSAL PERTERNAKAN LELE Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer                                                                       
BUDIDAYA IKAN SIDAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PAD DAERAH MELALUI DIKLAT JARAK JAUH DI SEKOLAH UNAGI Anguilla sp.
PADANG LAMUN.
BALADA TAMBAK UDANG. DI LAMPUNG TIMUR Disusun Oleh Annisa Safitri
Assalamualaikum Wr Wb.
DASAR-DASAR AKUAKULTUR
Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai
BUDIDAYA UDANG DI LAMPUNG TIMUR
Saifullah, S.Pi MK. Budidaya Perikanan Rabu, 09 Juni 2010
EKOSISTEM KOLAM IKAN EKOSISTEM : Sistem yang terjadi dan berlangsung
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN
Penambakan Udang di Lampung Timur
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Membuat Pupuk Organik Sendiri Kelompok KIR MTs Al-Yakin Pungpungan.
SHRIMP BRUST STOCK AND CARE IN HATCHERY
LAPORAN KERJA PRAKTEK Juni 2016.
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
PENEBARAN BENIH Pertemuan 5 Departemen Budidaya Perairan FPIK IPB 1 1 TIM ASISTEN DASAR-DASAR AKUAKULTUR 2018.
Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
Persiapan kolam Ikan Gurami Persiapan kolam Ikan Gurami Disusun oleh: Kang Sudik.
Transcript presentasi:

JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM SELAMAT MERENUNG

TROPIC LEVEL PADA PERAIRAN PLANKTON IKAN HERBI VORA IKAN OMNI IKAN CARNI

MAKANAN ALAMI DI DALAM KOLAM IKAN PUPUK ANORG UREA TSP ORGAN KANDANG KOMPOS KOLAM IKAN TUMBUH PLANKTON TUMBUH BAKTERI TUMBUH DETRITUS DLL

PERBANDINGAN MAKANAN ALAMI DENGAN MAKANAN BUATAN IKAN DI ALAM MAKAN BERBAGAI MACAM MAKANAN KARENA MEMPUNYAI DERAJAT KESUKAAN YANG BERBEDA – BEDA SECARA EKONOMI MAKANAN ALAMI LEBIH MURAH DAN RAMAH LINGKUNGAN DIBANDING DENGAN MAKANAN BUATAN MAKANAN ALAMI MEMPUNYAI KELENGKAPAN GIZI YANG LEBIH SEMPURNA DIBANDING DENGAN MAKANAN BUATAN PERBANDINGAN MAKANAN ALAMI DENGAN MAKANAN BUATAN

IKAN PADA EKOSISTEM ALAM TIDAK SEMUA IKAN TERMASUK JENIS EKONOMIS PENTING ADANYA IKAN KARNIVORA AKAN MEMBOROSKAN ENERGI EKOSISTEM ALAM MEMPUNYAI PRODUKTIFITAS YANG TINGGI TETAPI SECARA LANGSUNG MEMPUNYAI NILAI MANFAAT YANG RENDAH BAGI MANUSIA

AQUACULTURE SUATU CARA UNTUK MENYEDERHANAKAN JARING-JARING MAKANAN ALAMIAH DENGAN HANYA MEMELIHARA BEBERAPA JENIS IKAN EKONOMIS PENTING TERTENTU

TUJUAN AQUACULTURE MENGHILANGKAN IKAN – IKAN CARNIVORA DARI SISTEM MEMELIHARA IKAN – IKAN YANG TINGKAT TROPIC LEVELNYA RENDAH AGAR DAPAT MEMANFAATKAN ENERGI SECARA EFISIEN MEMELIHARA JENIS IKAN YANG BERSIFAT KOMPLEMEN DAN MENGHINDARI IKAN YANG BERSIFAT KOMPETITIF, TERUTAMA DI DALAM MENERAPKAN SISTEM POLIKULTUR

ISTIRAHAT DULU AAH

PRODUKSI MAKANAN ALAMI TIDAK MAMPU MEMBERIKAN HASIL PANEN YANG TINGGI OLEH KARENA ITU PERLU IN-PUT ENERGI PUPUK ORGANIK KOTORAN TERNAK/MANUSIA KOMPOS PUPUK AN-ORGANIK UREA TSP , DLL MAKANAN TAMBAHAN LIMBAH AGRO-INDUSTRI PELLET

SISTEM AQUAKULTUR DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI DALAM SISTEM INI HARUS ADA IKAN HERBIVORA, CONTOH GRASS CARP (Ctenopharyngodon idella) SISTEM INI DIKENAL DENGAN ISTILAH TRADITIONAL CHINESE POLYCULTURE SYSTEM GRASS CARP MAMPU MENGKONSUMSI 100 – 174% BW/HARI, DENGAN KONVERSI 30 – 200% BERAT BASAH GRASS CARP JUGA DISEBUT SEBAGAI LIVING MANURING MACHINE

IKAN LAIN YANG DAPAT DIKULTURE DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI GURAMI DAUN AQUATIC MACROPHYTA : KELADI, GENJER, KETELA, DLL TAWES SUBMERSED AQUATIC MACROPHYTA : HYDRILLA, NAJAS, CERATOPHYLLUM FLOATING AQUATIC MACROPHYTA : SALVINIA, WOLVIA, LEMNA , DLL TILAPIA SUBMERSED AQUATIC MACROPHYTA FLOATING AQUATIC MACROPHYTA

SISTEM AQUACULTURE DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI TERESTRIAL AQUATIC MACROPHYTA IKAN HERBIVORA AQUATIC MACROPHYTA NUTRIEN IKAN CARNIVORA MATI PUPUK

I. PEMBESARAN DI TAMBAK Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri Kualitas air untuk budidaya : Salinitas : 10 - 15 ppt Suhu : 23 - 32ºC pH : 7 – 8,5 Oksigen : 4-7 ppm PEMBESARAN Benih tebar awal 20 – 40 gram/2-3cm Kedalaman air 40 cm Pergantian air 20-30%/hari Padat Tebar benih 3 – 5 ekor/m² Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) Waktu pembesaran 4 – 6 bulan Berat panen / ekor 200 – 300 gram

II. PEMBESARAN DI HAMPANG Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri Kualitas air untuk budidaya : Salinitas : 10 - 15 ppt Suhu : 23 - 32ºC pH : 7 – 8,5 Oksigen : 4-7 ppm PEMBESARAN Benih tebar awal 20 – 40 gram/2-3cm Kedalaman air 40 cm Pergantian air 20-30%/hari Lokasi hutan mangrove Padat Tebar benih 3 – 5 ekor/m² Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) Waktu pembesaran 4 – 6 bulan Berat panen / ekor 200 – 300 gram

III. PEMBESARAN DI KARAMBA Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri Kualitas air untuk budidaya : Salinitas : 10 - 15 ppt Suhu : 23 - 32ºC pH : 7 – 8,5 Oksigen : 4-7 ppm PEMBESARAN Benih tebar awal 80 – 100 gram/3-7cm Kedalaman air 40 cm Pergantian air 20-30%/hari Lokasi di tambak atau hutan mangrove Padat Tebar benih 20 – 25 ekor/m² Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) Waktu pembesaran 1,5 – 2 bulan Berat panen / ekor 200 – 300 gram

IV. PEMBESARAN DI JARING APUNG Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri Kualitas air untuk budidaya : Salinitas : 10 - 15 ppt Suhu : 23 - 32ºC pH : 7 – 8,5 Oksigen : 4-7 ppm PEMBESARAN Benih tebar awal 80 – 100 gram/3-7cm Kedalaman air 40 cm Pergantian air 20-30%/hari Lokasi di tambak atau hutan mangrove Padat Tebar benih 20 – 25 ekor/m² Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) Waktu pembesaran 1,5 – 2 bulan Berat panen / ekor 200 – 300 gram

PEMBESARAN UDANG GALAH DI TAMBAK Pemupukan : - pupuk kandang 150kg/ha - TSP 100 kg/ha - Urea 150 kg/ha Padat tebar : 10.000 – 30.000 ekor/ha Tinggi air tambak : 70 – 100 cm Lama pemeliharaan : 5-6 bulan Tebar awal ukuran ; 2-5 cm Target berat panen : 30 gram/ekor

Kualitas air tambak untuk budidaya udang galah Suhu air : 28 - 30°C pH : 6,5 – 8,5 Oksigen terlarut : 5 ppm Salinitas 0 ppt Tinggi air 70 – 100 cm

BUDIDAYA RUMPUT LAUT Euchema cottonii Budidaya di Tambak: Salinitas ; 15-30 ppt -Suhu air: 20-28ºC pH : 6-9 Euchema cottonii Budidaya di laut Salinitas 28 – 33ppt -Suhu air : 26 - 30ºC - pH : 6,5 - 9 Gracilaria sp

BUDIDAYA EUCHEMA COTTONII LEPAS DASAR LONG LINE/RAWAI RAKIT

BUDIDAYA GRACILARIA sp TEBAR DASAR SISTEM IKAT

Terima kasih