SUMBER-SUMBER PENCEMARAN DI WILAYAH PERAIRAN Indikator untuk Pemantauan Berkelanjutan Oleh Prof. Dr. Alfian Noor, MSc Laboratorium Kimia Radiasi Unhas dibawakan oleh : Ambo Upe Laboratorium Kimia Fisika FMIP UNHAS SUMBER-SUMBER PENCEMARAN DI WILAYAH PERAIRAN Indikator untuk Pemantauan Berkelanjutan Oleh Prof. Dr. Alfian Noor, MSc Laboratorium Kimia Radiasi Unhas dibawakan oleh : Ambo Upe Laboratorium Kimia Fisika FMIP UNHAS
Pendahuluan CIRI KAWASAN PERAIRAN INDONESIA Kualitas Hidup Keragaman Hayati Kegiatan Manusia Bahaya Alami Bahaya Buatan Darat, Air, Udara
Issu Lingkungan Eutrofikasi : Perisitiwa meningkatnya jumlah nutrient anorganik Pencemaran Logam Berat : Lebih Tangkap (Overfishing) Pemerosotan Potensi Air Tanah Erosi Pantai Perubahan Iklim Kehilangan Habitat
Indikator Penekan Indikator yang menunjukkan adanya tekanan terhadap wilayah perairan bersangkutan. Contoh : Eutrofikasi IPBesarnya muatan N & P Overfishing IPJumlah kapasitas kapal perikanan lokal Erosi Pantai IPBerapa pemunduran pantai (m/thn)
Indikator Keadaan Indikator yang menetapkan keadaan yang akan mengalami resiko Beberapa Contoh : Eutrofikasi Konsentrasi N & P Dalam air Logam BeratPb, Cd, dan Hg
Konsep C,P & R C = Kondisi Perairan (C), P = Tekanan thd Perairan (P) R = Tanggapan perairan thd bhn alami & buatan yg dapat menimbulkan pencemaran Terdapat 61 indikator yg dikelompokkan dalam 8 kelompok yang secara teknis ditandai dengan kategori C,P, R
Lanjutan 1.Kelompok spesis dilindungi (3) 2.Kelompok luas habitat (9) 3.Kelompok kualitas habitat (17) 4.Kelompok produk yg dapat diperbaharui (6) 5.Kelompok produk yg tdk dapat diperbaharui (2) 6.Kelompok kualitas air/sedimen (5) 7.Kelompok pengelolaan terpadu (17) 8.Kelompok proses-proses tingkat ekosistem (2)
Kesimpulan Indikator Penekan dan Keadaan adalah dua tolok ukur yang dapat membantu untuk memantau dan bahkan mengendalikan pencemaran yang dapat menimbulkan bahaya bagi wilayah perairan yang bersangkutan