KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK DI SUSUN OLEH : 1. ERNIYATI (2012 33 115 ) 2. IMELDA THAROB (2012 33 059) 3. NOVY SU (2012 33072 ) 4. EFRADIANTO (2012 33124)
Glomerulusnefritis kronis A. Pengertian Glomerulonefritis kronis merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan penyakit pada glomerulus ginjal dan penurunan progresif fungsi ginjal untuk waktu yang lama atau dapat dikatakan suatu kelainan dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun. Merupakan glomerulonefritis tingkat akhir (“end stage”) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible.
B. Etiologi Penyebab penyakit ini yaitu : Lanjutan GNA, seringkali tanpa riwayat infeksi (Streptococcus beta hemoliticus group A.) Keracunan (timah hitam, tridion). Penyakit sipilis Diabetes mellitus Trombosis vena renalis Hipertensi kronik Penyakit kolagen Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemui pada stadium lanjut.
C. Manifestasi Klinik Glomerulonefritis kronis ditandai dengan kerusakan glomerulus secara progresif lambat akibat glomerulonefritis yang berlangsung lama. Gejala utama yang ditemukan adalah : 1.Kadang-kadang tidak memberikan keluhan sama sekali sampai terjadi gagal ginjal. 2.Hematuri 3.Edema, penurunan kadar albumin 4.Hipertensi, Kadang-kadang ada serangan ensefalopatihipertensi 5.Peningkatan suhu badan 6.Sakit kepala, lemah, gelisah 7.Mual, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun 8.Ureum dan kreatinin meningkat
9. Oliguri dan anuria 10. Suhu subfebril 11. Kolestrol darah naik 12. Fungsi ginjal menurun 13. Ureum meningkat + kreatinin serum. 14. Anemia. 15. Gagal jantung kematian. 16. Selalu merasa haus dan miksi pada malam hari (nokturia)
D. Pemeriksaan Diagnostik Pada urine ditemukan : Albumin (+) Silinder Eritrosit Lekosit hilang timbul BJ urine 1,008 – 1,012 (menetap) Pada darah ditemukan: LED tetap meninggi Ureum meningkat Fosfor serum meningkat Kalsium serum menurun Pada stadium akhir : Serum natrium dan klorida menurun Kalium meningkat Anemia tetap Pada uji fugsional ginjal menunjukan kelainan ginjal yang progresif.
E. Penatalaksanaan Medik : Pengobatan ditujukan pada gejala klinik dan gangguan elektrolit. Pengobatan aktivitas sehari-hari sesuai batas kemampuan pasien. Pengawasan hipertenasi --> antihipertensi. Pemberian antibiotik untuk infeksi. Dialisis berulanguntuk memperpanjang harapan hidup pasien. Keperawatan : Disesuaikan dengan keadaan pasien. Pasien dianjurkan secara teratur untuk senantiasa kontrol pada ahlinya. Program diet ketat tetapi cukup asupan gizinya. Penjelasan kepada pasien tentang pambatasan aktivitas sesuai kemampuannya. Anjuran kontrol ke dokter harus ditaati untuk mencegah berlanjut ke sindrom nefrotik atau GGK.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GLOMERULONEFRITIS A. Pengkajian Genitourinaria Urine keruh Proteinuria Penurunan urine output Hematuri Kardiovaskuler Hipertensi Neurologis Letargi Iritabilitas Kejang
Lanjutan... 4. Gastrointestinal Anorexia Vomitus Diare 5. Hematologi Anemia Azotemia Hiperkalemia 6. Integumen Pucat Edema
Peningkatan volume cairan berhubungan dengan oliguri Diagnosa Keperawatan Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan retensi air dan hipernatremia Peningkatan volume cairan berhubungan dengan oliguri Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan anorexia Intoleransi aktivitas berhubungan dengan fatigue Gangguan istirahat tidurberhubungan dengan immobilisasi dan edema.
Terima Kasih