Standar Akreditasi Pertemuan IV.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rekam Medik dan Kesehatan Sebuah Rumah Sakit
Advertisements

Disampaikan Dihadapan Mahasiswa S1. FK. UGM
Dr. Bambang Hariyana, M.Kes
Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
Undang-undang no 44 tahun 2009 rumah sakit
Dr.Hj.Aumas Pabuti,Sp.A,MARS
Saida Simanjuntak, SKp, MARS
Risyad.Meivi.Riana.Indah.Anggi .Rilla.Niar.Samir.Furi.Romi
INDIKATOR KINERJA RS HOSIZAH.
Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
TOPIK BAHASAN POKOK BAHASAN TOR RAB &.
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
Drs. Haris Sadiminanto, MMSi, MBA
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
MUTU PELAYANAN KEBIDANAN “PROGRAM MENJAGA MUTU”
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
TAHAP AKREDITASI 1966 –Juni 2011 : 653 dari 1523 RS telah menjalani
Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS
Undang Undang No. 44/2009 tentang RS
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI.
DIAN KUSUMA, SKM, MPH PALEMBANG, JANUARI 2007
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS)
STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT ( SPRS )
SISTEM AUDIT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
QUALITY ASSURANCE FITA RAHMAWATI.
MEMBINA MUTU PELAYANAN KESEHATAN
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK
Pertemuan ke-10 Pengantar:
Standar dan instrumen akreditasi
OLEH : Poppy Fransisca Amelia, S.SiT
AKREDITASI RUMAH SAKIT bidang ADMINISTRASI & MANAJEMEN
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
MANAJEMEN RUMAH SAKIT.
QUALITY ASSURANCE & QUALITY IMPROVEMENT
PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
PERIJINAN DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
Menjaga Mutu/Jaminan mutu (Quality Assurance)
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
KEBIJAKAN DAN STARTEGI DEPKES
AUDIT MEDIS PERTEMUAN 9.
Topik 2 : PERFRORMANCE IMPROVEMENT
Standar Akreditasi Pertemuan 8.
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
REKAM KEDIS Darmawan MUB, S.Kom, SKM.
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
MANAJEMEN PELAYANAN RS
Pengantar akreditasi rumah sakit di Indonesia
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
Menjaga Mutu/Jaminan mutu (Quality Assurance) 1. Program menjaga mutu adalah upaya yang berkesinambungan, sistematis dan obyektif dalam memantau dan menilai.
PROGRAM NASIONAL ( PROGNAS )
PROGRAM NASIONAL.
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
AKREDITASI NASIONAL RUMAH SAKIT
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU AP. 1Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan.
Manajemen Data (3) S1 - Kesmas
KEGIATAN PENINGKATAN MUTU NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
Masa awal (1995 – 2009) Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia adalah lembaga independen, sebuah organisasi not for profit yang berkomitmen.
MANAJEMEN RUMAH SAKIT. DASAR HUKUM UU no. 44 tahun 2009 Kepmenkes no. 129 th 2008 ttg standar pelayanan minimal rumah sakit.
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
QUALITY ASSURANCE & QUALITY IMPROVEMENT Oleh: Lily Widjaja, AmdPK, SKM MM.
Transcript presentasi:

Standar Akreditasi Pertemuan IV

STANDAR AKREDITASI USA: JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations) Ex. Comprehensive Accreditation Manual for Hospitals. JCAHO sudah mensurvey 19500 fasilitas (th.2000) NCQA (National Committee for Quality Assurance): private, non profit. Berdedikasi u. meningkatkan QA dg mengembangkan standar kinerja asuhan kesehatan lilywi

Akreditasi RS dan QA di Indonesia 1981 RS Gatot Subroto yang pertama kali menerapkan “Upaya penilaian mutu didasarkan pada kepuasan pasien”. 1982: Sistem Kesehatan Nasional: Akreditasi RS harus dijalankan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat 11 Mei 1989: dg.SK PERSI: no.42/PERSI/ V/89 dibentuk panitia tetap u. mengembangkan QA di RS lilywi

Standar Akreditasi membandingkan Standar pelayanan dengan kinerja yang dinilai saat proses akreditasi lilywi

PENGERTIAN AKREDITASI RS Akreditasi Rumah Sakit adalah : suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada RS karena telah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan (DEPKES). suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi RS dalam memenuhi standar akreditasi yang dibuktikan melalui suatu asesment pakar sebaya (peer) eksternal yang independen lilywi

TUJUAN AKREDITASI RS UMUM Meningkatkan mutu layanan RS KHUSUS Memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan masyarakat Memberikan pengakuan kepada RS yang telah menerapkan standar pelayanan RS Menciptakan lingkungan intern RS yang kondusif untuk penyembuhan dan pengobatan termasuk peningkatan dan pencegahan sesuai standar struktur, proses dan hasil lilywi

DASAR HUKUM AKREDITASI RS Undang-undang 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 59 menegaskan bahwa peningkatan mutu sarkes perlu diperhatikan Permenkes no. 159b/88 tentang RS, pasal 26 mengatur tentang akreditasi RS SK Menkes 436/93 menyatakan berlakunya standar yan RS & standar yangmed SK Menkes 1333/ Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan RS SK Menkes tahun 2004 tentang Komisi Akreditasi RS (KARS) lilywi

ALASAN AKREDITASI RS Komitmen ASEAN  Inter country meeting di Bangkok, 1998 Komitmen Global  Chicago APEC conference di Chicago, 2002 Komitmen Nasional  Pelayanan medik prima lilywi

Hubungan : STANDAR – AKREDITASI – MUTU MUTU STANDAR 100% RS “A”   Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. SA Survei AKREDITASI : Menilai pemenuhan RS terhadap standar, mengunakan INSTRUMEN instrumen lilywi

Akreditasi Mutu RS Struktur Proses Outcome Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. lilywi

STRUKTUR Refers to : physical facilities, organizational structure, finances, staffing, equipment and supplies, policies, programs and qualifications of personnel i.e. resources, inputs or frameworks lilywi

PROSES Refers to : the actual operations of the organization, department or service and how staff provide care or service to clients / customers lilywi

OUTCOME Refers to :the end results or achievements in health care they include: changes in patient health states, changes in Knowledge and behaviour potentially impacting on future health states, and satisfaction with health care (expressed as opinion or inferred behaviour) Reference: “The Role of Outcomes in Quality Assessment and Assurance”. Avedis Donabedian, QRB, November 1992 It can also include: decreased costs, decreased rework, less 'down-time', increased staff satisfaction. lilywi

KOMPONEN AKREDITASI Standar : Kerangka utk menyiapkan yan yg bermutu Self Assessment Alat u. melakukan monitoring kinerja & pencapaian Indikator mutu RS Survei akreditasi Peer review utk memberikan feedback performance organisasi Review paska survei Komisi Akreditasi RS Org fungs yg diberi tgs Dirjen yanmed utk melak akreditasi Dirjen Yanmed Mengesahkan status akreditasi RS lilywi

STANDAR Ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu Merupakan kerangka untuk menyiapkan pelayanan yg bermutu Merupakan acuan dalam menyusun instrumen akreditasi FOCUS  Structure, process, outcome LEVEL  Minimum VS desirable SCOPE  * Organization * Wide VS service specific FRAMEWORK  - Client - focussed - Quality improvement. lilywi

STANDAR KEGIATAN PELAYANAN Falsafah & tujuan, Administrasi & pengelolaan, Staf & pimpinan, Fasilitas & Peralatan, Kebijakan & Prosedur, Pengembangan staf & program pendidikan, Evaluasi & pengendalian mutu lilywi

Standar Pelayanan RS 1. Administrasi & manajemen 2. Pelayanan Medis 3. Pelayanan Gawat Darurat 4. Pelayanan Keperawatan 5. Rekam Medis 6. Pelayanan Radiologi 7. Pelayanan Laboratorium 8. Kamar Operasi 9. Pelayanan Farmasi 10. K-3=Kesel Krj,kebkran, Kwspdaan Bencana 11. Perinatal Resiko Tinggi 12. Pengendalian Infeksi 13. Pelayanan Anestesi 14. Rehabilitasi Medis 15. Pelayanaan Gizi 16. Pelayanan Intensif 17. Sterilisasi sentral 18. Pemeliharaan Sarana 19. Pelayanan lain 20. Perpustakaan lilywi

SURVEI AKREDITASI RS 16 Pelayanan 12 Pelayanan 5 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis Kamar Operasi Laboratorium Radiologi Yan Risti Dal.infeksi Farmasi K-3 Rehab. Medis Yan intensif Yan gizi Yan darah 12 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis Kamar Operasi Laboratorium Radiologi Yan Risti Dal.infeksi Farmasi K-3 5 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis lilywi Dr.Luwiarsih

Akreditasi lengkap tidak 20 yan tetapi 16 yan oleh karena : Sterilisasi sentral dimasukan ke dalam instrumen pengendalian infeksi Pemeliharaan sarana dimasukan ke dalam instrumen administrasi & manajemen Perpustakaan dimasukkan ke dalam instrumen administrasi & manajemen Pelayanan anestesi dimasukkan ke dalam instrumen pelayanan intensif & kamar operasi lilywi

Self Assessment Merupakan upaya RS utk melakukan penilaian diri sendiri dgn menggunakan instrumen akreditasi RS Tujuan adalah untuk membudayakan RS melakukan internal audit Self assessment dilakukan oleh Tim akreditasi RS & pokja-2 sesuai bidang pelayanan yang menjadi kewenangannya Self assessment dilakukan pra dan paska akreditasi lilywi

Instrumen Akreditasi RS (Self Assessment) Disusun dengan mengacu pada standar pelayanan RS Skoring 0 - 5 Dilengkapi dengan Difinisi Operasional (DO), Cara pembuktian (CP) yang meliputi Dokumentasi, Observasi & Wawancara Dipergunakan untuk semua jenis RS, tidak membedakan jenis RS & kelas RS Secara berkala dilakukan revisi (3 tahun)  revisi terakhir th 2006 (dlm proses penyelesaian) lilywi

INDIKATOR MUTU U.AKREDITASI RS Angka pasien dng dekubitus Angka ketidaklengkapan pengisian RM Angka kejadian infeksi dng jarum infus Angka keterlambatan yan pertama GD Angka infeksi luka operasi Angka perawatan ulang Alos pra bedah Angka kematian di OK Angka kematian di UGD (tdk termasuk DOA) Angka infeksi RS per ruangan lilywi