Pengobatan Batuk Rosida, M.Farm., Apt..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Advertisements

Bab 7 SISTEM PERNAPASAN XI IPA 1 Oleh kelompok 2: Anggari Kirana Dewi
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Dr. Rr. Retnaningtyas Sugma Y.
TUBERCULOSIS (TB PARU)
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Sistem pernapasan pada manusia
PENGERTIAN Sistem Pernafasan merupakan sistem yang mengatur pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya.
Sistem Respirasi Pada manusia.
“SPUTUM”.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
dr. Heri Wijanarko, M.Si Fakultas Farmasi USB
SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI MANUSIA)
BATUK EFEKTIF OLEH: KELOMPOK 6.
System Respiratory Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir. Woro Busono, MS
Sistem Pernafasan Manusia
PROSES PERNAPASAN OLEH : IDA RIANAWATY, S.Si. M.Pd. Ida Rianawaty.
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SISTEM RESPIRASI Bernafas ???? Tujuan ???.
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA SMP NEGERI 2 REMBANG JATENG
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
PENATALAKSANAAN BATUK
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
BAHAYA MEROKOK TERHADAP TUBUH
Sistem Pernapasan Manusia
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
BAB 7 Sistem Pernapasan.
Merokok adalah Pintu Menuju Narkoba Mengapa orang harus merokok
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI (Bag.I) & FISIKA DALAM SISTEM RESPIRASI
Mikrobiologi Udara.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
MENUNTUT ILMU ADALAH TAQWA. MENYAMPAIKAN ILMU ADALAH IBADAH.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Tujuan pembelajaran 1) Sistem Respirasi 2) Organ-organ Pernapasan Manusia 3) Mekanisme Pernapasan pada Manusia 4) Gangguan Sistem Pernapasan.
Paru-paru Kelompok 4 Renaldi pampaile Wahyuni padu Mirawti gobel
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
Nama : FIFI FITRIANI XI IPA2
MAHASISWA/I JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
AULIA OLIVERA G
Sistem Respirasi Pada manusia.
Kelompok 3 PARU - PARU.
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
TBC (Tuberculosis) Disusun oleh : - Henrdrawan wicaksono
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
Disusun oleh : Enur Nurhasanah S,Kep. PKM SRIAMUR
Sistem pernapasan pada manusia
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Sistem Respirasi 19/09/2018 Makhrus Ali.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
Gangguan pada sistem pernapasan Ika Rian Sari, S.Pd.
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Sistem Pernapasan Manusia
BAB 6 SISTEM PERNAPASAN Tujuan Pembelajaran
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
SISTEM PERNAPASAN BY : LELY ENDAH RINI, S.Si. PENDAHULUAN Pernapasan: proses pertukaran gas dari MH dengan gas di lingkungan Respirasi: perombakan bahan.
TUBERCULOSIS. . APA ITU TBC ? 1.TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC 2.TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan.
Transcript presentasi:

Pengobatan Batuk Rosida, M.Farm., Apt.

Batuk Adalah pengeluaran kuat dari paru-paru/saluran pernapasan Secara normal merupakan reflek pelindung u/ menghilangkan benda asing, iritasi lingkungan, atau akumulasi sekresi dari saluran pernapasan.

Mekanisme batuk Reflek batuk melibatkan mekanisme sentral dan perifer Pusat batuk di medulla oblongata : Sentral : medulla oblongata menerima rangsangan dan mulai terjadinya respon reflek (inspirasi dalam, glottis tertutup, tekanan dlam paru-paru semakin kuat dan menghembuskan nafas kuat) Perifer : reseptor batuk di faring, laring, trakea atau paru-aru dapat dirangsang oleh udara, membran mukus kering, atau sekresi berlebihan.

Jenis Batuk Batuk produktif (batuk berdahak/basah) Batuk non produktif (batuk tidak berdahak/kering) Batuk merupakan gejala yang menonjol dari infeksi saluran pernapasan (pilek, influenza,, bronkitis, faringitis, pnemonia), penyakit paru obstruktif (emfisema, bronkitis kronis), asma, refluks asam ke kerongkongan (gastroesophageal reflux disease), sinusitis, postnasal drip, bronkitis, merokok, tuberkulosis, hipersensitivitas pneumonia (radang paru-paru dari paparan bahan kimia lingkungan tertentu), dan bahkan kanker paru-paru. Oleh karena itu, batuk terus-menerus atau batuk yang berhubungan dengan nyeri dada, demam, penurunan berat badan, atau sputum darah-biruan atau berubah warna harus dievaluasi oleh dokter.

Jenis Batuk Dry Wet Laryngitis Acute viral diseases Dry pleurisy Smoking cough In the beginning of diseases: Acute bronchitis Pneumonia Lung abscess Tuberculosis Lung cancer Wet Acute viral diseases Bronchitis Pneumonia Tuberculosis

Antitusive Antitusive menekan batuk dengan menekan pusat batuk di medulla oblongata atau reseptor batuk di tenggorokan, trakea atau paru-paru. Centrally acting antitussives: narcotics (eg, codeine, hydrocodone, noskapine) and non-narcotics (eg, dextromethorphan). Locally acting agents (eg, lozenges, cough drops) dapat menekan batuk dengan meningkatkan aliran saliva dfaring.

1.Antitusive Digunakan : untuk batuk non produktif yang mengganggu istirahat dan tidur. Tidak dapat digunakan untuk menekan batuk produktif karena sekret perlu dikeluarkan. Meskipun antitusive terus digunakan dan beberapa orang melaporkan efek menguntungkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat batuk tidak lebih efektif daripada plasebo pada anak-anak atau dewasa

i) Codeine Codeine= prodrug  metabolized to morphine Alkaloid dari tanaman Opium Kurang memiliki Sifat adiksi Menekan perbapasan Has useful antitussive action at low doses (<15 mg) Efek samping ngantuk, sputum mengental & constipation

ii) Noscapine & Pholcodeine Biasanya dikombinasi dg papaverine Tidak memiliki efek adiksi, analgetik dan konstipasi Noscapine (15 mg) & pholcodeine (10 mg)=syrup

iii) Dextromethorphan Available in syrup, tablets, spray forms Mekanisme Antagonis reseptor NMDA dimana aktivitasnya non kompetitif cannel bloker Uses Batuk kering (menekan batuk) akibat infeksi ringan tenggorokan & bronchial irritation (accompanies with flu & cold), pain relief Efek samping = Nausea, vomiting, drowsiness, blurred vision

2. Ekspektoran Obat ini diberikan secara per oral u/ mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Guafenesin : ekspektoran yang paling umum digunakan. Obat dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan obat flu, meskipun penelitian tidak mendukung efektivitas dan banyak yang tidak merekomendasikan penggunaannya.

Penggolongan Obat Expectorants Classified into a) Directly acting E.g., Guaifenesin (glyceryl guaiacolate), Na+ & K+ citrate or acetate, b) Reflexly acting E.g., Ammonium salt

ii) Guaifenesin i) Na & K sitrat atau asetat Actions: ▲Bronchial secretion by salt action ii) Guaifenesin Expectorant drug usually taken by mouth Available as single & also in combination Mekanisme =Increase the volume & reduce the viscosity of secretion in trachea & bronchi

iii) Reflexly acting Ammonium salts Gastric irritants  reflexly  bronchial secretions + sweating

3.Mukolitik Digunakan u/ mencairkan lendir di saluran pernapasan. E.g., Bromhexine, Acetyl cysteine, i) Bromhexine Synthetic derivative of vasicine (alkaloid= Adhatoda vasica) ii) Larutan NaCl dan asetil sistein yang direkomendasikan.

Mucolytics Acetylcysteine efektif dalam waktu 1 menit stelah terhirup dan efek maksimal terjadi dalam 5-10 menit. Oral acetylcysteine umumnya digunakan pada pengobatan overdosis acetaminophen

Mucolytics expectorants like bromhexine or ambroxole may effectively decrease viscosity of bronchial secretions

Ambroxol Ambroxol terbukti secara sistemik aktif sebagai mukolitik. Jika diberikan secara per oral onset of action terjadi sekitar 30 menit. Mennguraikan serat mukopolisakrida asam sehingga dahak lebih encer dan mudah dikeluarkan dengan batuk

Mekanisme of Bromhexine a) Thinning & fragmentation of mucopolysaccaride fibers b) ↑ volume & ↓ viscosity of sputum ii) Acetylcysteine Given directly into respiratory tract

Mekanisme acetylcysteine membentuk disulfide bond of sputum =↓ viscosity Uses Cystic fibrosis (to viscosity of sputum) Onset of action quick---used 2-8 hourly Adverse effects Nausea, vomiting, bronchospasm in bronchial asthma

4. Antihistamines Added to antitussives/expectorant formulation Menyebabkan sedative & anticholinergic actions pada rangsangan batukbut lack selectivity for cough centre No expectorant action =▼secretions (anticholinergic effect) Suitable for allergic cough (not for asthma) E.g., Chlorpheniramine, diphenhydramine, promethazine

5. Bronchodilators Bronchospasm or stimulation of pulmonary receptors = induce cough + bronchoconstriction e.g. β2-agonist (salbutamol, terbutaline) Not used routinely for every type of cough but only when bronchoconstriction is present