ARSITEKTUR DALAM KONTEKS BUDAYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ARSITEKTUR & LINGKUNGAN
Advertisements

MATERI (10) STRATIFIKASI SOSIAL
Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Presentasi Seni Budaya
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
MITOS, PENALARAN, DAN PENGETAHUAN SEBAGAI PANGKAL KELAHIRAN SAINS
Pendelegasian Wewenang
KARAKTERISTIK BIK.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
UPAYA BANDING, KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI
Sosial, Budaya dan Perilaku Kesehatan
Pasien datang dg keluhan pusing, ada riwayat stroke, katanya tekanan darahnya 200/120 mmHg. Datang ke rumah sakit dan kemudian diperiksa dokter. Buat.
Arsitektur Islam di Eropa Gb.1 /13 : Judul Pertemuan 04
SITUASI dan KELOMPOK SOSIAL
Kebudayaan.
Menggambar perspektif
ARSITEKTUR, ARSITEK DAN PENGGUNA
Departemen Kesehatan Matra
PSAP NO. 11 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PROSES DALAM ARSITEKTUR
STRUKTUR DALAM ARSITEKTUR
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
Penelitian Kualitatif
PERTEMUAN KE 3 AGAMA ISLAM
geografi budaya agus sudarsono nurhadi 2014
Aplikom ( aplikasi dasar komputer )
geografi budaya agus sudarsono nurhadi 2014
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
KRITERIA PENILAIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN UNTUK DILESTARIKAN
Oleh Sri Palupi MTP – IPB 2009
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Hukum Adat.
Pengaruh Kebudayaan Asing dalam Arsitektur Indonesia Pertemuan
Sosiologi Antropologi Pendidikan
TUJUAN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke -2
Itu pemenuhannya menjadi hal yang utama dalam kehidupan manusia. Rumah selain Rumah adalah merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling dasar, untuk for.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt.
1 Pertemuan 03 Alam Pikir Manusia dan Arsitektur Matakuliah: R0022/Pengantar Arsitektur Tahun: Sept 2005 Versi: 1/1.
Pemrosesan Informasi Dwi Indah Utami Ningsih, SE., MM - universitas gunadarma 2017.
Visualisasi Sebagai Komunikasi Rancangan Pelukisan
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
DESAIN dan PERKEMBANGANNYA
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
KOMPETENSI DASAR Tinjauan Seni Tradisi dan Seni Modern
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
STRUKTUR KARYA DESAIN INTERIOR
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
KEBUTUHAN MANUSIA.
MK. TINJAUAN DESAIN Tujuan Instruksional Umum:
SENI RUPA APRESIASI SENI RUPA.
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
ETNOGRAFI.
Pendidikan bukan memasung kreatifitas, tetapi pemacu kreatifitas.
Aspek Sosiologis dalam Desain Komunikasi Visual
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
Prinsip Dasar Komunikasi yg EFEKTIF
Assalamualaikum Wr. Wb..
PEMBICARAAN TENTANG KELAS
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2010
SENI BUDAYA SENI RUPA.
Pendidikan bukan memasung kreatifitas, tetapi pemacu kreatifitas.
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D.
Faktor-faktor Sosial dan Psikologis dalam Arsitektur Pertamanan
Transcript presentasi:

ARSITEKTUR DALAM KONTEKS BUDAYA MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 2 OHT 2/1

Hubungan Arsitektur dengan Kebudayaan Arsitektur merupakan bagian dari budaya, sehingga secara diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut : A B A : kebudayaan, B : arsitektur OHT 2/2

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK memiliki fungsi yang ditentukan oleh beberapa faktor : kebutuhan, kesesuaian kegunaan, kesesuaian jaman, estetik, asosiasi dan metode. OHT 2/3

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Penggunaan Kebutuhan Yg tepat Metode Fungsi Sesuai jaman Estetik Asosiasi OHT 2/4

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Kebutuhan Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa sebagian besar menganut agama Islam. OHT 2/5

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Metoda Menyangkut perpaduan antara alat, proses dan bahan. Pengertian metoda meliputi teknologi dan hasil teknologinya. Teknologi berupa ilmu gaya dan ilmu bangunan ( pengetahuan mengenai bahan bangunan dan cara penggunaannya ). Sedangkan hasil teknologi berupa bahan-bahan kayu bangunan, alat-alat untuk mengolah dan menggunakan bahan-bahan tersebut. Teknologi ini digunakan untuk lebih mempermudah manusia memenuhi kebutuhannya dan mewujudkan kebutuhan tadi dari bentuk abstrak menjadi bentuk nyata yaitu benda arsitektur. OHT 2/6

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Asosiasi dan pemakaian yang tepat Asosiasi adalah pengetahuan seseorang untuk menafsirkan suatu benda. Suatu bentuk arsitektur dikatakan memenuhi syarat asosiasi jika bentuk tersebut dapat dimengerti oleh semua orang dengan satu pengertian. Jangan sampai terjadi misalnya ada suatu bentuk bangunan yang berfungsi sebagai rumah sakit tetapi orang ( masyarakat ) mengasosiasikannya pertama kali ( dengan meliaht bentuknya ) sebagai sebuah pabrik. Jika hal tersebut terjadi, dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut gagal mengekspresikan fungsinya ke dalam suatu bentuk arsitektur. Tetapi hal tersebut di atas bukan berarti bahwa bentuk arsitektur dibatasi oleh suatu bentuk tertentu sehingga yang terjadi adalah bentuk yang selalu sama. Keahlian seorang arsitek dilihat dari cara mengekspresikan fungsi bangunan melalui bentuk sehingga dapat ditafsirkan oleh masyarakat dengan satu pengertian. OHT 2/7

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Kesejamanan Arsitektur sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar dapat mewujudkan fungsinya. Manusia mewujudkan kebutuhannya ke dalam suatu bentuk arsitektur. Kebutuhan tersebut dapat berubah sesuai dengan keadaan dan waktu, yang menyebabkan juga perubahan bentuk arsitekturnya. Sebagai contoh : pada jaman dahulu faktor agama sangat kuat sekali berpengaruh pada bangunan arsitektur, candi-candi banyak dibangun di mana-mana, yang berfungsi sebagai bangunan suci atau bangunan pemakaman. Hasilnya memang sangat mengagumkan, kita pada saat sekarang ini tidak dapat begitu saja membangun candi hampa karena alasan keindahan saja. OHT 2/8

KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK Estetik Estetik merupakan alat untuk membantu arsitek dalam menciptakan atau menggubah ruang dan bentuk. OHT 2/9

Ciri Budaya Arsitektur Bila kita membicarakan ciri budaya dalam arsitektur, akan menyangkut dua segi : Apa ciri yang ingin diungkapkan Bagaimana ciri tersebut diungkapkan. OHT 2/10

Ciri Budaya Arsitektur Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut. Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun akam mengenali ciri budaya masyarakat tersebut. OHT 2/11

Tujuan Arsitektur Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin , hujan, salju, panas. Memberi rona bagi kegiatan tertentu Menyatakan status / kekuasaan Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain. Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, kosmologis, status, kekuatan. OHT 2/12

Tujuan Arsitektur Menetapkan identitas pribadi dan kelompok. Mengkiaskan siatem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa : bagian kiri mengkiaskan nilai budaya yang spiritual (halus) dengan adanya masjid, dan di sebelah kanannya mengkiaskan nilai hari-hari (kasar) dengan adanya pasar. Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci & duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita. OHT 2/13

Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu. Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace dan ruang dalam ( interior speace ). OHT 2/14

Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu. Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace dan ruang dalam ( interior speace ). OHT 2/15