SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
(Matematika Al-Quran)
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK Prof. Kusriningrum
START.
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.

INDONESIA TAHAN PANGAN DAN GIZI 2015
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Bab 11B
PENCAPAIAN KKP PROGRAM KB NASIONAL PROV RIAU BULAN : JUNI 2010.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
LAPORAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Madinatul-Qur’an & Miizaan Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan
UKURAN PENYEBARAN DATA
Di susun oleh Moh.delly varendra ( ) IID Fakultas ekonomi.
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
: : Sisa Waktu.
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
ANALISIS / REVIU SEKTOR PENDIDIKAN
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
INDONESIA TAHAN PANGAN DAN GIZI 2015 Dewan Ketahanan Pangan
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
Bab 13A Nonparametrik: Data Peringkat I Bab 13A
Nonparametrik: Data Peringkat 2
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
Graf.
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Bersyukur.
SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Universitas Udayana.
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
BAB2 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
Korelasi dan Regresi Ganda
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
STRATEGI PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA
Transcript presentasi:

SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga

Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok 117 125 116,0 110,0 107,0 105 104,0 100,0 20 40 60 80 100 120 140 konsumsi (Kg/kap/thn) 1993 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok Padi-padian Penduduk Indonesia Selama Tahun 1993-2007 Beras Jagung Terigu

No. Komoditi 2008 2009 2010 2011 2012 September 1 Padi-padian 968.48 939.99 927.05 893.30 886.84 2 Umbi-umbian 52.75 39.97 37.05 36.02 32.27 3 Ikan 47.64 43.52 45.34 45.61 47.26 4 Daging 38.60 35.72 41.14 44.19 61.62 5 Telur dan susu 53.60 51.59 56.20 52.21 50.25 6 Sayur-sayuran 45.46 38.95 38.72 37.52 37.90 7 Kacang-kacangan 60.58 55.94 56.19 50.67 55.12 8 Buah-buahan 48.01 39.04 40.91 33.89 35.12 9 Minyak dan lemak 239.30 228.35 233.39 229.86 242.88 10 Bahan minuman 109.87 101.73 100.29 93.74 84.02 11 Bumbu-bumbuan 17.11 15.61 16.00 15.90 84.40 12 Konsumsi lainnya 66.92 58.75 59.18 53.91 14.03 13 Makanan jadi 289,85 *) 278,46*) 273,84*) 266,02*) 265,67*) 14 Minuman beralkohol - 15 Tembakau dan sirih 0.00 JUMLAH 2 038,17 1 927,63 1 925,61 1 852,84 1 865,30  

Indikator Terpilih 2008 2009 2010 2011 2012 Sept Rata-rata Pendapatan per Kapita   - Persentase pengeluaran rumahtangga untuk makanan 50.17 50.62 51.43 48.46 47.71 - Persentase pengeluaran rumahtangga untuk bukan makanan 49.83 49.38 48.57 51.54 52.29 Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari - Tanpa makanan jadi 1 748,32 1 649,17 1 651,77 1 586,82 1 599,63 - Dengan makanan jadi 2 038,17 1 927,63 1 925,61 1 852,84 1 865,30 Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari 49.14 46.25 46.99 45.41 45.15 57.49 54.35 55.01 53.12 53.14

Konsumsi Beras (gram/kapita/hari) Konsumsi Ketela (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 Myanmar Laos Viet Nam Bangladesh Cambodia Indonesia Philippines Thailand Timor-Leste Madagascar Sri Lanka Nepal Guinea-Bissau China Korea, Republic of Sierra Leone Guyana Guinea Malaysia India Senegal Korea, Dem People's Suriname Cuba Solomon Islands Côte d'Ivoire Brunei Darussalam Mauritius Vanuatu Japan Costa Rica Comoros Liberia Peru United Arab Emirates Kuwait Maldives Ecuador 700 800 900 Congo, Dem Republic of Angola Congo, Republic of Mozambique Ghana Benin Tanzania, United Rep of Central African Republic Paraguay Togo Nigeria Rwanda Uganda Burundi Cameroon Gabon Zambia Malawi Brazil Chad Colombia Sao Tome and Principe Kenya Venezuela, Boliv Rep of Dominican Republic French Polynesia

Konsumsi Buah (gram/kapita/hari) Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari) 100 200 300 400 500 600 700 Brunei Darussalam China Indonesia Japan Korea, Republic of Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Korea Viet Nam Philippines Thailand Malaysia Indonesia Japan Brunei Darussalam 20 40 60 80 100 120 140 160

Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari) Konsumsi daging (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Malaysia Brunei Darussalam Japan Viet Nam Indonesia Korea, Dem People's Rep Myanmar 50 100 150 200 250 Israel United Arab Emirates United States of America China Malaysia Brunei Darussalam Viet Nam Japan Thailand Philippines Indonesia

Konsumsi Telur (gram/kapita/hari) Konsumsi Susu (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Japan China Brunei Darussalam America Malaysia Israel Thailand Brazil Philippines Saudi Arabia Indonesia 20 40 60 80 100 120 140 Japan Thailand Malaysia Indonesia Philippines Brunei Darussalam China Viet Nam

Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari)

Keragaman pangan Ketersedian pangan Indonesia telah melebihi kebutuhan yakni sebesar 3031 kilo kalori (standar 2200) dan protein 76,28 gram per kapita per hari (standar 54 gram) Konsumsi beras masih cukup tinggi, konsumsi pangan sumber protein, vitamin/mineral masih perlu ditingkatkan Konsumsi terigu cenderung mengalami peningkatan  dg bermunculannya produk2 olahan terigu: mie, roti

Keragaman pangan – contd. Faktor penyebab kurangnya keragaman pangan: belum berkembangnya teknologi tepat guna & terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepung umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya Belum berkembangnya bisnis pangan utk peningkatan nilai tambah ekonomi melalui penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-swasta Belum optimalnya usaha perubahan perilaku diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini melalui jalur pendidikan formal dan non formal Masih rendahnya citra pangan lokal

Arah kebijakan Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang Meningkatkan kemampuan RT dlm mengakses pangan untuk kebutuhan setiap anggota rumah tangga dalam jumlah dan mutu yang memadai, aman dan bergizi seimbang Mengembangkan program perbaikan gizi yang cost effective, diantaranya melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan dan program suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A Mengembangkan jaringan antar lembaga masyarakat untuk pemenuhan hak atas pangan dan gizi Meningkatkan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin terutama anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang.

Strategi Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang berbasis pada pangan lokal Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk peningkatan daya beli pangan beragam dan bergizi seimbang Peningkatan kelancaran distribusi dan akses pangan, melalui: peningkatan kualitas dan pengembangan infrastruktur distribusi peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pasca panen, pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi antar dan keluar daerah dan membuka daerah yang terisolir

Penguatan lembaga pemasaran daerah, Pencegahan kasus penimbunan komoditas pangan oleh spekulan Pemberian bantuan pangan pada kelompok masyarakat miskin dan yang terkena bencana secara tepat sasaran, tepat waktu dan tepat produk

Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui : Pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis Perlindungan harga domestik dari pengaruh harga dunia melalui kebijakan tarif, kuota impor, dan/ pajak ekspor, kuota ekspor pada komoditas pangan strategis Pengembangan Buffer stock Management (pembelian oleh pemerintah pada waktu panen dan operasi pasar pada waktu paceklik) pada komoditas pangan strategis Pencegahan impor dan/ ekspor illegal komoditas pangan

Peningkatan dana talangan pemerintah (propinsi dan kabupaten/kota) dalam menstabilkan harga komoditas pangan strategis Peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah dan Lembaga usaha ekonomi pedesaan Pengembangan sistem informasi dan monitoring produksi, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan 4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin (misalnya Raskin) dan mengembangkan pangan bersubsidi bagi kelompok khusus yang membutuhkan terutama anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang

5. Pengembangan dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui pengkajian berbagai teknologi tepat guna dan terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepun gumbi-umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya6. 6. Pengembangan bisnis pangan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi, gizi dan mutu ketersediaan pangan yang beragam dan bergizi seimbang melalui penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-dan swasta; 7. Pengembangan aspek kuliner dan daya terima konsumen, melalui berbagai pendidikan gizi, penyuluhan, dan kampanye gizi untuk peningkatan citra pangan lokal

Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga Terima Kasih Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga