PENGEMBANGAN SDM m.Yasin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
Advertisements

Materi Pembelajaran Ekonomi Kelas XI Semester 1
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PERMINTAAN TENAGAKERJA JANGKA PENDEK
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
Pengantar Ilmu Ekonomi
TEORI PENGELUARAN NEGARA
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
KETENAGAKERJAAN.
Pengangguran dan Inflasi
THE EMPLOYMENT AND WAGE
PASAR INPUT.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
Pengantar Ilmu Ekonomi
GAMBARAN DEMOGRAFI Prof. Dr. Sri Moertiningsih S. Adioetomo.
Pengertian SDM Sumber Daya Manusia /Human Resources :
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Struktur Pasar.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Kegiatan Perekonomian di Indonesia
Garapan Drs. Puji Suharjoko
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
BAB 2 KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
BAB 5 PERMINTAAN TENAGA KERJA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Human Capital: Education and Health in Economic Development
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERIKANAN
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Nama Kelompok 5 : Khoirunnisah ( )
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
KETENAGAKERJAAN Penduduk dan Kesempatan Kerja
PASAR TENAGA KERJA Disusun oleh : M. Rifaldi Arenda
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
BAB 4 PERMINTAAN TENAGA KERJA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pengangguran dan Inflasi
KETENAGAKERJAAN.
Peluang dan Tantangan BONUS DEMOGRAFI INDONESIA.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
PRESENTATION GLOBALISASI DI BIDANG HUKUM. NAMA ANGGOTA 1.PUTRA HANDOYO 2.FEBRY ENDRIANI 3.JONATHAN FAZA 4.ARTHA ZABILHA 5.M.RAJAB 6.MONICA DWI 7.WAHYU.
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN SDM m.Yasin

Profil Angkatan Kerja Ledakan penduduk usia kerja akibat peningkatan harapan hidup 2007 : 43 jt usia kerja muda 15-24 ( 22.5 jt masuk angkatan kerja, 5.6 jt menganggur Pendidikan rendah, tidak siap kerja Yang bekerja, 31.7 % under-employed ( 7 jam perminggu) 10.3 jt bekerja di sektor informal

Pengangguran bertambah 4.3 jt kelahiran bayi pertahun, menurun th 2050 menjadi 3 juta Saat ini 70% penduduk Indonesia hanya pendidikan SD, 50% melanjutkan SMP 2.5 jt masuk pasar kerja (pendidikan rendah, tidak ada ketrampilan dan daya saing rendah, tidak siap kerja) Kemiskinan antar generasi terjadi

Bonus Demografi Perubahan struktur umur penduduk dan menurunnya beban ketergantungan (dependency ratio) memberikan peluang yang disebut bonus demografi atau demographic dividend Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan, the window of oppurtunity yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahtraan masyarakat

The Window of Opportunity (Jendela Peluang) Bonus demografi mulai 1990an The Window of opportunity terjadi th 2020 -2030 dimana dependency ratio terrendah 44 per 100 ( satu keluarga dengan 4 aqnggota, 3 orang bekerja menanggung satu anak) 2030 akan meningkat lagi akibat naiknya penduduk lansia Hanya sekali dalam sejarah penduduk

Bonus Demografi landasan pertumbuhan ekonomi, syaratnya Supply tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan perkapita apabila ada kesempatan kerja yang produktif dan bisa Saving Peranan perempuan : makin sedikit anak, perempuan masuk pasar kerja: pendapatan meningkat Saving rumah tangga dipakai secara produktif Modal manusia yang besar apabila ada investasi.

Keadaan ideal untuk membangun Bonus demografi memberi peluang untuk meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas Human capital ( pada fertilitas tinggi pendapatan terserap untuk biaya penduduk muda) Rendahnya depedency ratio mengakibatkan beban untuk anak tidak tinggi Biaya investasi anak dapat dialihkan meningkatkan mutu modal manusia

Pemutusan rantai kemiskinan antar generasi Periode 2020 – 2030 Peningkatan mutu modal manusia melalui pendidikan, kesehatan, gizi, kemampuan berkomunikasi, menguasai matematika, teknologi, aspek-aspek sosial budaya

Sasaran peningkatan kualitas human capital Yang akan masuk angkatan kerja mendatang (human capital deepening)—kohor kelahiran sesudah 1990 Menahan mereka tetap sekolah Pendidikan berkualitas Pendidikan kejuruan Pelayanan kesehatan Yang sudah masuk lap. Kerjapelatihan kerja (competency based learning) Pelatihan kewirausahaan Pemberian kredit usaha mikro Penyederhanaan proses kredit mikro Pemberdayaan ekonomi perempuan Hapus bias gender

Pengertian SDM Sumber Daya Manusia /Human Resources : usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi (kualitas) Manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu bekerja diukur dari umur. Orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja = tenaga kerja atau manpower

Ilmu Ekonomi Tenagakerja sebagai subsistem dari sistem ekonomi Ilmu ekonomi tenagakerja memusatkan perhatiannya pada (1) tingkah laku perorangan dalam peranan mereka sebagai pemasok tenagakerja dan (2) pihak peminta yang membutuhkan jasa tenagakerja Pasar tenagakerja : permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan jumlah yang akan dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima

Pendayagunaan SDM dipengaruhi oleh A. Faktor yang mempengaruhi jumlah dan kualitas SDM B. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi perekonomian

Ruang Lingkup ESDM Ekonomi SDM mencakup : Faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan tenagakerja (Supply) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenakerja (Demand) Pasar kerja Aspek-aspek yang timbul akibat faktor-faktor tersebut Alternatif kebijakan

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA Faktor-faktor yang mempengaruhi : Jumlah penduduk dan struktur umur Tenagakerja Jam kerja/lamanya orang bekerja Pendidikan, latihan produktivitas

Penduduk dan Struktur Umur Penduduk Negara Maju Penduduk Negara Berkembang STRUKTUR UMUR Pengaruh variabel demografi (fertilitas, mortalitas, migrasi) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dependency ratio

TENAGA KERJA (Definisi) Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih

PENGGOLONGAN TENAGAKERJA PENDUDUK: Tenagakerja (manpower) + Bukan Tenagakerja Tenagakerja : Angkatankerja (laborforce) + Bukan angkatankerja Angkatankerja : menganggur + bekerja Bukan Angkatankerja :sekolah+mengurus RT+penerima pendapatan Bekerja :setengah pengganggur + bekerja penuh Setengah penganggur : kentara (jam kerja sedikit + tidak kentara Tidak kentara : produktivitas rendah, penghasilam rendah

Pengangguran Terbuka Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah berkerja atau Mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Kegunaan data pengangguran Proporsi atau jumlah pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru. Trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan dari tahun ke tahun.

Partisipasi Angkatan Kerja Angkatan kerja (L) = jumlah penduduk yang layak kerja (P) x tingkat partisipasi angkatan kerja (L/P) Secondary workers =pekerja sekunder= partisipasi angkatan kerja terputus-putus Primary workers = pekerja primer= pekerja yang partisipasi kerjanya tidak terpengaruh perubahan upah dan kondisi pasar lainnya

TINGKAT PARTISIPASI KERJA TPK (Labor Force Participation Rate ) : perbandingan antara jml angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama L = P. L/P L=jml angk. Kerja P = penddk usia kerja L/p = partisipasi AK

Faktor-faktor yang mempengaruhi TPK Jumlah penduduk yang masih bersekolah Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga Bagaimana suatu keluarga mengatur : siapa yang bekerja, sekolah, dan mengatur rumah tangga. Umur Tingkat upah Tingkat pendidikan Kegiatan ekonomi

Analisis Partisipasi Kerja atau Analisis penyediaan tenagakerja Bagaimana seseorang menetapkan pilihan antara berapa jumlah waktu untuk bekerja Jumlah waktu senggang (makan tidur, istirahat , rekreasi) Bukan keputusan individu tetapi keputusan keluarga Apa perlu bpk mencari kerja tambahan Apa perlu ibu kerja Apa perlu anak bekerja

Fungsi Utility Keluarga Setiap keputusan bertujuan memaksimumkan utility (kepuasan) keluarga dan tergantung pada : Tingkat penghasilan keluarga Tingkat upah yang berlaku Selera Jenis barang Barang konsumsi (goods) Waktu senggang (leisure)

FUNGSI UTILITY (kurva Utility) Menunjukkan tingkat utility yang diperoleh keluarga sehubungan dengan mengonsumsi barang dan menikmati waktu senggang Tingkat utility seseorang bertambah bila Barang konsumsi bertambah, sementara waktu senggang tetap Waktu senggang bertambah, jml barang yang dikonsumsi tidak berubah Jumlah barang yang dikonsumsi dan waktu senggang sama-sama bertambah

Budget line dan alokasi waktu Budget line : merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mencerminkan kombinasi jumlah barang konsumsi dan waktu senggang sedemikian rupa sehingga jumlah waktu yang dipergunakan tetap

Tingkat utility dan perubahan pendapatan Pertambahan pendapatan meningkatkan utility baik melalui pertambahan konsumsi maupun waktu senggang

Tingkat Upah dan Utility Jika Upah naik berarti pendapatan naik Mengakibatkan Konsumsi naik dan menikmati waktu senggang lebih banyak, berarti mengurangi jam kerja (INCOME EFFECT) Namun dapat pula kenaikan upah berarti harga waktu lebih mahal. Hal ini mendorong mengorbankan (SUBSTITUSI) waktu senggangnya untuk bekerja menambah konsumsi barang. Penambahan waktu bekerja dinamakan SUBSTITUTION EFFECT dari kenaikan upah

PERMINTAAN TENAGAKERJA JANGKA PENDEK Input : faktor produksi → menghasilkan output Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang lebih besar maka output akan lebih besar Hubungan input – output : Sumbu vertical input modal dan sumbu horizontal input tenagakerja Kurva isoquants : memperlihatkan berbagai macam kombinasi tenagakerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan kuantitas yang sama

PERMINTAAN TENAGA KERJA Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa karena barang itu memberikan utility (kegunaan, kenikmatan). Permintaan pengusaha atas tenaga kerja : karena pekerja membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat Pertambahan permintaan akan tenaga kerja tergantung pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi Permintaan tenagakerja disebut derived demand

istilah MR : Marginal revenue atau penerimaan marjinal VPPL : Value marginal physical product of labor atau nilai pertambahan hasil marjinal dari karyawan MPPL : marginal physical product of labor P : harga jual barang yang diproduksi per unit

APA TINDAKAN PENGUSAHA Membandingkan MR dengan biaya mempekerjakan tambahan seorang karyawan Jumlah biaya =W (upah) = Biaya Marjinal atau marginal cost (MC) Jika MR > MC atau W maka tambahan pegawai akan menguntungkan perusahaan

PASAR TENAGAKERJA (LABOR MARKET) Definisi: suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli tenagakerja Seluruh aktivitas dari para pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja Pelaku-pelaku : (1) pengusaha (2) pencari kerja (3) perantara : DepNaker, konsultan atau badan swasta Fungsi dan manfaat pasar tenagakerja : sarana penyalur tenagakerja, sarana informasi tentang ketenagakerjaan,sarana mempertemukan pencari kerja dan lembaga yang membutuhkan tenaga kerja

Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja Pencari kerja punya : pendidikan, ketrampilan, kemampuan dan sikap Perusahaan punya lingkungan : eksternal (output), input, manajemen, teknologi, pasar dll. Informasi terbatas Diperlukan titik temu kepentingan keduanya.

HUKUM DIMINISHING RETURNS Jika tenagakerja terus ditambah sementara alat-alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap maka perbandingan antara alat-alat produksi dan tenagakerja semakin kecil Semakin bertambah karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan VMPPL ini yang dinamakan hukum diminishing returns

Kesimpulan Hubungan antara tingkat upah, MPPL, harga barang dan jumlah karyawan yang dipekerjakan Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas kerja karyawan sedemikian rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan upah yang diterimanya; atau bila ini tidak dapat terlaksana Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang dan atau Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang bekerja atau Pngusaha melakukan kombinasi dari dua di antara ketiga alternatif di atas atau kombinasi ketiganya

ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGAKERJA Pengertian : sebagai persentase perubahan permintaan tenagakerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah e = Δ N/N / Δ W/W atau e = ΔN/ ΔW x W/N atau dalam bentuk differensial E = dN/dW x W/N

keterangan e = elastisitas permintaan akan tenagakerja ΔN = perubahan jumlah pekerja yang terjadi N = jumlah yang bekerja mula-mula ΔW = besarnya perubahan tingkat upah W = tingkat upah yang sedang berlaku

lanjutan Jika upah naik ---jml orang yang dipekerjakan menurun dan sebaliknya Jadi ΔN/ΔW dan dN/dW adalah negatif Elastisitas permintaan akan tenagakerja negatif

4 faktor yang menentukan e Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi yang lain Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi Elastisitas persediaan dari faktor produksi pelengkap lainnya

Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi lain Semakin kecil/sulit kemungkinan menyubstitusikan tenagakerja dengan faktor produksi lain, semakin kecil elastisitas permintaan akan tenagakerja.Contoh bandingkan dokter spesialis, pilot dan buruh tani, bangunan mana yang lebih elastis?

Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan Jika upah naik maka harga barang naik, mengakibatkan permintaan akan barang turun,pengusaha akan menurunkan permintaan akan tenagakerja Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi, semakin besar elastisitas permintaan tenagakerja. Contoh semen dan mobil.Mana yang lebih elastis permintaan tenagakerjanya?

Proporsi biaya karyawan tehadap seluruh biaya produksi Perusahaan dengan padat karya dan padat modal. Mana yang lebih tinggi elastisitas permintaan tenagakerjanya? Elastisitas permintaan akan tenagakerja relatif tinggi bila proporsi biaya pekerja (labor cost) terhadap biaya produksi total (total cost) juga besar. Metode produksi padat modal : labor cost hanya 20 % dari total cost. Maka kenaikan upah 19 % Akan menaikkan biaya produksi 2%. Padat karya : kenaikan 10% upah dimana labor cost 80% dari total cost akan menaikkan biaya produksi 8%

Elastisitas persediaan faktor produksi pelengkap lainnya Elastisitas permintaan akan tenagakerja tergantung dari elastisitas penyediaan bahan-bahan pelengkap dalam produksi seperti modal, tenaga listrik, bahan mentah dsb. Semakin besar kapasitas dan jumlah mesin yang dioperasikan, semakin banyak tenagakerja yang diperlukan

Pergeseran (shift) dalam Permintaan Perubahan permintaan tenagakerja bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang Jangka pendek :4 faktor diatas adalah perubahan dalam jangka pendek yang terjadi sepanjang garis permintan (garis DD) Jangka panjang :pergeseran/loncatan/shift fungsi permintaan (DD) terjadi karena Perubahan pola konsumsi Peningkatan produktivitas karyawan Penggunaan teknologi baru

PENYERAPAN TENAGA KERJA dan ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA Penyerapan Tenagakerja terjadi diberbagai sektor : Pertanian, pertambangan, industri, listrik, bangunan, transpor, jasa Perbedaan laju pertumbuhan persektor mengakibatkan 2 hal Terdapat perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja di masing-masing sektor Secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenagakerja maupun kontribusi thd. pendapatan nasional

Elastisitas kesempatan kerja Def : perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi E = Δ N/N : ΔY/Y Ei = ΔNi/Ni : ΔY/Yi Jika tingkat pertumbuhan kesempatan kerja = 3,011% per tahun (1991-2000) Jika tingkat pertumbuhan pendapatan nasional 8,092 % per tahun (1991-2000) E = 3,011/8,092 = 0,372 artinya bila PDB bertambah dengan satu persen, kesempatan kerja yang diciptakan untuk itu adalah 0,372 persen

Kegunaan konsep elastisitas Memperkirakan pertambahan kesempatan kerja Bila k = tingkat pertumbuhan kesempatan kerja E = elastisitas kesempatan kerja g = tingkat pertumbuhan PDB Maka k = E x g Misal : Jumlah pekerja th 2000 = 51.553,1 dan 2001 PDB tumbuh 7,5 % jika elastisitas kerja dalam tahun 2001 sama dengan tahun 1991-2000, maka tingkat pertumbuhan kesempatan kerja tahun 2001 adalah 0,372 x 7,5 % = 2, 79%. Pertambahan kesempatan kerja dalam tahun 2001 = 2,79 % x 51,553 juta = 3,9 juta

lanjutan Memperkirakan kebutuhan tenaga untuk suatu periode tertentu Menyusun simulasi kebijakan pembangunan bidang ketenagakerjaan (memilih beberapa alternatif tingkat pertumbuhan beberapa sektor)

ANALISIS PASAR KERJA Pasar kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja Pelaku-pelaku ; Pengusaha Pencari kerja Perantara atau pihak ketiga ( Depnaker, konsultan, badan swasta)

Permasalahan dalam mempertemukan pencari kerja dan pengusaha Tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu lowongan tertentu Pendidikan, keterampilan, kemampuan. kepribadian Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda : output, input, manajemen, teknologi, pasar, lokasi dll –menentukan tinggi rendahnya upah, jaminan sosial Pencari kerja mempunyai produktivitas, harapan tingkat upah yang berbeda Tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memberi upah dan memenuhi harapan pelamar Informasi terbatas baik dari pelamar maupun dari pengusaha Assumsi neoklasik bahwa pekerja adalah homogen tidak berlaku.

DINAMIKA PASAR KERJA PENAWARAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH PERMINTAAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PASAR KERJA INTERN DAN EKSTERN INTERNAL LABOR MARKET EXTERNAL LABOR MARKET

PASAR KERJA UTAMA DAN BIASA Pasar kerja dua bentuk atau dual labor market membedakan dua bentuk atau golongan pasar kerja yaitu Pasar kerja Utama atau primary labor market Pasar kerja biasa atau secondary labor market

Karakteristik Pasar kerja utama Skala perusahaan besar Manajemen perusahaan baik Tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi Produktivitas kerja tinggi Upah tinggi Jaminan sosial baik Lingkungan pekerjaan menyenangkan Disiplin kerja tinggi Absensi rendah Labor turn over kecil

Karakteristik Pasar kerja Biasa Skala perusahaan kecil Manajemen kurang baik Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah Produktivitas rendah Upah rendah Jaminan sosial kurang Lingkungan kerja kurang baik Disipin kerja kurang Absensi tinggi Labor turn over tinggi

PASAR KERJA TENAGA TERDIDIK DAN TAK TERDIDIK produktivitas Penye diaan Tkt partisipasi sumber Pengi sian lowo ngan Lamanya meng-anggur terdidik tinggi Sekolah, elasti sitas kecil Keluarga berada Perlu waktu Lebih lama Tak terdidik rendah Tidak sekolah, elastisi tas tinggi Kurang mampu cepat Lebih pendek

Sektor Formal dan Informal Sektor formal : sektor modern (status hukum, pengakuan dan izin resmi, skala besar Sektor informal : kegiatan usaha sederhana, skala usaha relatif kecil, tidak punya izin usaha, beraneka ragam, tingkat penghasilan rendah, keterkaitan dengan usaha lain kecil, bekerja disektor informal lebih mudah

Sektor Pemerintah dan Swasta Penyerapan lebih banyak mana? Pemeritah : pegawai negeri, angkatan bersenjata, lembaga-lembaga tinggi pemerintah, BUMN Swasta

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA Konsep Modal Manusia Tiga faktor produksi Tanah (jml tetap, mutu bisa berubah, output bertambah) Pekerja (jumlah pekerja relatif sangat elastis terhadap upah, bermutu dan tidak bermutu) modal

PRODUKTIVITAS versus MUTU Produktivitas pekerja : Produksi Rata-rata : PR = PT/P Produksi Marginal : PM = dPT/dP M PM,PR P PR PM P M P

PERUBAHAN MUTU PEKERJA PR B Perubahan mutu pekerja PR’ Dengan teknologi meningkat A PR

Mutu tenaga kerja meningkat Bila dengan jumlah satuan pekerja yang sama dapat dicapai produktivitas lebih tinggi Mutu tenagakerja dapat meningkat karena : Sumber daya alam tersedia dalam jumlah yang lebih besar/dan atau mutu yang lebih tinggi Sumberdaya modal phisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dan atau mutu yang lebih tinggi mutu modal manusia itu sendiri yang lebih tinggi

MUTU MODAL MANUSIA Dipengaruhi oleh Pendidikan Kesehatan keamanan

Pendidikan dan Latihan (pendekatan Teori Human Capital) Menambah pengetahuan Meningkatkan ketrampilan kerja Meningkatkan produktivitas kerja Pendidikan dan latihan : merupakan investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan.

Pendidikan dan Latihan (pendekatan Teori Human Capital) Menambah pengetahuan Meningkatkan ketrampilan kerja Meningkatkan produktivitas kerja Pendidikan dan latihan : merupakan investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan.

Teori Human Capital Assumsi dasar : peningkatan Pendidikan & latihan → kemampuan →  pendapatan →investasi dalam “tenaga penghasilan (earning power atau modal tenagakerja) Dalam Penanaman modal→interest (dalam bentuk deposito, obligasi, dan sbg) Ada faktor resiko

Human capital Mengapa upah berbagai jabatan berbeda Apakah ada perbedaan upah laki-laki dan perempuan Apakah ada perbedaan upah antar daerah dan mengapa? Mengapa lulusan PT menerima upah lebih tinggi dari mereka yang bukan lulusan PT

Definisi HC Investasi di bidang SDM : ada 2 pengorbanan Imbalan : dana (modal) dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi Imbalan : Kemampuan meningkat, tingkat penghasilan lebih tinggi Tingkat konsumsi lebih tinggi Investasi yang demikian disebut Human Capital Prinsip investasi di bidang usaha : adalah mengorbankan konsumsi pada saat investasi dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi) Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

Penerapan HC Bidang pendidikan Migrasi dan urbanisasi Perbaikan gizi dan kesehatan

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi) Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

(lanjutan) Asumsi dasar : seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan Net Present Value Internal rate of return y

NET PRESENT VALUE Jika sdr mempunyai uang 1 juta rp sekarang, apa yang sdr harapkan terhadap nilai uang sdr pada 1 tahun yad? Setahun kemudian nilai uang 1 juta paling tidak nilainya harus sama dengan sekarang. Nilainya jadi berapa? 10%, 15% dst? PV = S1 / (1+i)² ; S1 = yg akan diterima 2 tahun kemudian ; PV= Present Value ; i = interest rate

Net Present Value di bid. Pendidikan Lulusan SLTA langsung kerja Tiap tahun (t) dia peroleh upah V(t) Sesudah 40 tahun kerja maka jumlah penghasilan yang diterima seumur hidup dihitung dalam nilai sekarang atau NET PRESENT VALUE

INTERNAL RATE OF RETURN Apakah seseorang setelah lulus SMA ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (D3) atau tidak? Apa pendapatan setelah tamat D3 dikurangi biaya2 sewaktu menempuh D3 lebih besar pendapatan tamatan SMA Opportunity cost (biaya tidak langsung)

IRR IRR dari melanjutkan sekolah dalam waktu tertentu adalah tingkat bunga yang mempersamakan hasil dari melanjutkan sekolah dengan biaya total Biaya Total = jumlah biaya tidak langsung (opportunity cost) dan biaya langsung Y(sla) +Biaya = Y (D3) Y(sla) = total pendapatan yang diterima oleh lulusan SMA (upah sampai umur pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat bunga) Y(D3)= Total pendapatan lulusan D3 (upah sampai umur pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat bunga)

Keuntungan pribadi (Private Benefit) dan keuntungan sosial (Social Benefit) Manfaat pendidikan dapat berupa Keuntungan individu/pribadi :penghasilan yang diterima seseorang bisa merupakan keuntungan individu Keuntungan masyarakat : penghasilan secara keseluruhan (individu + masyarakat)

Biaya Privat dan Biaya Sosial Biaya Privat : biaya yang dikeluarkan oleh individu (pelajar, mahasiswa) atau orang tuanya Biaya Sosial : biaya pendidikan berasal dari pelajar/mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.

Migrasi dan Urbanisasi Asumsi dasar: bahwa seseorang mau atau berusaha pindah kerja dari satu daerah ke daerah lain untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar Teori Human Capital : seseorang akan memutuskan pindag temo\pat kerja bila untuk tingkat bunga tertentu biaya perpindahan (langsung dan tidak langsung) lebih kecil daripada arus penghasilan di tempat tujuan.

Perbaikan gizi dan Kesehatan Peningkatan produktivitas kerja Biaya kesehatan dan manfaatnya terhadap peningkatan produktivitas. Rendahnya penghasilan akan berdampak rendahnya anggaran kesehatan.

Kondisi SDM di Indonesia Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi , angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Kedua masalah tersebut menunjukkan ada kelangkaan kesempatan kerja rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

Mengapa orang tidak bekerja Ada tiga hambatan yaitu : kultural, budaya dan etos kerja kurikulum sekolah, belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. pasar kerja, hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Globalisasi Ekonomi Merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).

Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi Produksi, Pembiayaan. Tenaga kerja. Jaringan informasi. Perdagangan.

Produksi Produksi, sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

Pembiayaan Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.

Tenagakerja Tenagakerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas

Jaringan Informasi Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia --baik yang berdomisili di kota maupun di desa-- menuju pada selera global .

Perdagangan Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.