BUKTI KOMPETEN Berkaitan dengan kualitas /mutu bukti Bukti yang dapat dipercaya Bukti yang sah Bukti Obyektif Bukti yang relevan Faktor yang harus dipertimbangkan: Sumber Bukti Relevansi Bukti Obyektifitas bukti Saat atau waktu
Penilaian Bukti Kemampuan pemberi bukti Bentuk perusahaan pemberi bukti Keahlian auditor Integritas Manajemen Kondisi Keungan Klien
MACAM-MACAM BUKTI Pengendalian Intern Catatan Akuntansi Bukti Fisik Bukti Dokumenter Perhitungan-perhitungan Bukti Lesan Bukti analisis Bukti dari spesialis Pernyataan tertulis Konfirmasi
Langkah2 Konfirmasi: Penentuan perlu tidaknya konfirmasi Penentuan Bentuk Konfirmasi Penentuan responden/debitur ( Penentuan sampel) Membuat/mengisi data yang akan dikonfirmasi (Auditor) Penandatanganan surat konfirmasi (Klien) Mengirimkan konfirmasi (Auditor) Menerima jawaban konfirmasi ( Auditor langsung) Mengevaluasi jawaban dan penentuan tindak lanjut/kesimpulan hasil evaluasi
Faktor penentu perlu tidaknya konfirmasi Materialitas Kepraktisan Efektifitas SPI Klien Kemungkinan perselisihan debitur dng klien Ketidaktelitian/penyimpangan akun piutang Kemungkinan perhatian oleh debitur Materialitas jumlah piutang masing2 debitur
Bentuk Konfirmasi Konfirmasi Positif Konfirmasi Negatif
Bentuk Positif digunakan apabila Pengendalian Klien Lemah Saldo masing2 akun piutang relatif besar Banyak akun piutang yang diperselisihkan Tingkat kepercayaan auditor terhadap kemampuan debitur untuk mau dan mampu menjawab Resiko audit atau resiko penemuan ditetapkan rendah
PROSEDUR AUDIT Tindakan 2 yang dilakukan atau metode2 dan teknik2 yang digunakan oleh auditor untuk memperoleh bukti audit yang dilakukan selama melaksanakan suatu penugasan audit
PROSEDUR AUDIT YANG BISA DIGUNAKAN Inspeksi Observasi Konfirmasi Wawancara Perbandingan Pengkajian Ulang Penilaian Verifikasi Penelusuran Vouching (Pembuktian) Kalkulasi Kembali Analisis Rekonsiliasi Penjajagan Perhitungan Pengujian