Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita Susilo Japip ( )
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Membran banyak digunakan sebagai media pemisah. Pemisahan berdasarkan ukuran senyawa, antaraksi antara senyawa dengan membran. Membran komposit tersusun dari 2 lapisan membran yang berbeda : lapisan membran penyangga dan lapisan membran selektif. Membran penyangga lebih tebal jika dibandingkan dengan lapisan membran selektif.
Kelebihan membran komposit: Ketahanan mekanik lapisan membran selektif meningkat Fluks dan rejeksi yang hanya bergantung kepada lapisan membran selektif Kekurangan membran komposit: Waktu pembuatan yang lama Fluks yang rendah akibat mengecilnya pori membran jika dibandingkan dengan membran penyangga
Menentukan parameter sintesis membran penyangga yang menghasilkan kinerja terbaik Menentukan rejeksi dan fluks masing-masing membran penyangga dengan parameter sintesis yang berbeda terhadap pati dan maltosa Menentukan rejeksi dan fluks membran komposit terhadap pati dan maltosa Parameter sintesis : suhu kalsinasi, komposisi kaolin, waktu pertumbuhan zeolit, membran penyangga tempat pertumbuhan zeolit
Membran komposit Lapisan Selektif Membran Penyangga
Silica Fume: Produk samping dari industri pembuatan silikon dengan menggunakan tungku listrik Ukuran partikel yang kecil : < 1 μm Termasuk silika yang amorf, derajat kristalinitas = 66 % Reaktif karena mengandung > 85% SiO 2 Cenderung digunakan dalam campuran semen
Kaolin: Mineral tanah liat dengan rumus kimia Al 2 Si 2 O 5 (OH) 4 Struktur kaolin: lembaran silikat yang terikat pada lapisan aluminium oksida/hidroksida
Zeolit: Senyawa aluminosilikat yang kristalin dan mempunyai pori ZSM-11/MEL merupakan zeolit berstruktur pori cincin 10 dan lurus
Pembuatan Membran Penyangga
Pembuatan Membran Komposit
Uji Filtrasi
Analisis pati pada λ = 600 nm dengan menggunakan metoda I 2 /KI yang dimodifikasi (Rice, Eugen W., 1959) Analisis maltosa pada λ = 540 nm dengan menggunakan metoda DNS yang dimodifikasi (Calzyme Laboratories Inc.)
Membran% rejeksi Pati% rejeksi MaltosaFluks (Lm -2 jam -1 ) Kaolin 2 g, 800 o C11,9 %5,0 % 3434 Kaolin 2 g, 900 o C9,6 %2,4% 20 Kaolin 5 g, 800 o C4,1 %2,0 % 61 Kaolin 5 g, 900 o C6,3 %2,8 % 44 Kaolin 5 g, 800 o C, Zeolit 42 jam 33,7 %3,2 % 3131 Kaolin 5 g, 900 o C, Zeolit 42 jam 25,2 %3,2 % 6565
Terjadinya peningkatan rejeksi dan penurunan fluks akibat kompaksi yang menyebabkan pori-pori membran penyangga mengecil Membran% rejeksi Pati% rejeksi MaltosaFluks (Lm -2 jam -1 ) Kaolin 2 g, 800 o C, 0,5 bar 11,9 %5,0 % 3434 Kaolin 2 g, 800 o C, 1,0 bar 24,7 %1,7 % 1919
Tidak Kompaksi Kompaksi 0,5 bar Kompaksi 1 bar
Hasil pengukuran sudut kontak memberikan nilai 0 o untuk semua membran Terjadinya penyerapan air oleh membran atau kemungkinan membran yang disintesis sangat hidrofil
Membran silica fume-alumina-kaolin –zeolit berhasil disintesis. Peningkatan tekanan menurunkan fluks membran serta menaikkan rejeksi membran terhadap pati tetapi menurunkan rejeksi membran terhadap maltosa. Adanya peningkatan rejeksi terhadap pati sesudah ditumbuhkan lapisan zeolit di atas membran penyangga
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimasi komposisi campuran, suhu kalsinasi, waktu pertumbuhan zeolit, dan tekanan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang optimal