PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pertemuan ke-7
Tujuan perencanaan proyek perangkat lunak: Meny ediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap sumber daya, biaya dan jadwal pada awal proyek yang dibatasi oleh waktu Aktifitas : Menentukan ruang lingkup PL Mengestimasi sumber daya yang dibutuhkan
RUANG LINGKUP PL Ruang lingkup PL mengambarkan fungsi, kinerja, batasan, interface dan reabilitas Fungsi yang digambarkan, dievaluasi untuk memberikan awalan yang lebih detail pada saat dimulai estimasi. Kinerja, melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon .Batasan, mengidentifikasi batas yang ditempatkan pada PL oleh perangkat keras eksternal, memori atau sistem lain
SUMBER DAYA Manusia Perangkat lunak Komponen off-the-self Komponen full-experience Komponen partial-experience Komponen baru Lingkungan (software engineering environment – SEE), menggabungkan PL dan perangkat keras
Estimasi biaya dan usaha dapat dilakukan dengan cara: Menunda estimasi sampai akhir proyek Berdasarkan estimasi pada proyek yang mirip sebelumnya Menggunakan teknik dekomposisi yang relatif sederhana untuk estimasi dan usaha proyek Menggunakan satu atau lebih model empiris bagi estimasi usaha dan biaya PL Akurasi estimasi proyek PL didasarkan pada: Tingkat dimana perencanaan telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yang akan di buat Kemampuan mengestimasi ukuran ke dalam kerja manusia, waktu kalender, dollar Tingkat dimana rencana proyek serta lingkungan yang mendukung usaha pengembangan PL Stabilitas syarat produk serta lingkungan yang mendukung usaha pengembangan PL
Putnam dan Myers mengusulkan masalah penentuan ukuran: Fuzzy-logic sizing (logika kabur) Perencanaan harus mengidentifikasi tipe aplikasi, membuat besarannya dalam skala kuantitatif kemudian dibandingkan dengan rentang orisinil Function point sizing perencanaan pengembangan estimasi berdasarkan karakter domain informasi Standard component sizing PL dibangun dari sejumlahn komponen standar yang umum (subsistem, modul, , program interaktif) Change sizing digunakan jika PL yang ada harus dimodifikasi dengan banyak cara sebagai bagian dari proyek
Expected value untuk variabel estimasi: Data baris kode (LOC) dan titik fungsi (FP) pada estimasi proyek digunakan sebagai: Variabel estimasi yang dipakai untuk mengukur masing-masing elemen PL Metrik baseline yang dikumpulkan dari proyek yang lalu dan dipakai dengan variabel estimasi untuk mengembangkan proyeksi kerja dan biaya Expected value untuk variabel estimasi: EV = (S opt + 4S m + S pess ) / 6 EV = Expected value S opt = estimasi optimistik S m = estimasi paling sering S pess = estimasi pesimistik
Estimasi berbasis FP (Function Point) Dekomposisi untuk perhitungan berbasis FP berfokus pada harga domain info daripada fungsi PL. Perencanaan proyek memperkirakan input, output, inquiry, file dan interface eksternal. Untuk tujuan perkiraan tersebut faktor pembobotan komplesitas diasumsikan menjadi rata-rata
MODEL COCOMO Barry boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama cocomo (contructive cost model = model biaya konstruksi) yang berbentuk sbb: Model cocomo dasar Model cocomo intermediate Model cocomo advance
Model COCOMO mendefinisikan 3 kelas proyek PL yaitu: Model organic Model semi detached Model embedded